Sabtu, 27 September 2014

WALRAVEN-2 PESAWAT PERTAMA DIBUAT DI INDONESIA DAN PESAWAT ASIA PERTAMA MENDARAT DI EROPAH.





Tepat 79 tahun yang lalu atau 27 September 1935 sebuah pesawat jenis Walraven-2  berhasil mendaratkan rodanya dengan mulus di Schipol, Amsterdam Netherland diterbangkan oleh Letnan Terluin dari Bandung Jawa Barat.   Sejarah tersebut sekaligus mencatat sebagai Pesawat pertama buatan putra-putra Indonesia dan Pesawat Asia pertama yang mendarat di Benua Eropah.

Mungkin sulit bagi orang untuk mempercayai akan hal ini, karena saat itu Indonesia masih berstatus sebagai Negara Hindia Belanda yang tentunya masih jauh dari kemajuan perkembangan Industri terlebih Industri pesawat.   Apa yang kita ketahui tentang sejarah Industri pesawat tanah air adalah industri pesawat yang berbenderakan  PT. Industri Pesawat Terbang Nurtanio pada tahun 1976 dengan produksinya Helikopter NBO 105 dan Pesawat NC-212-200, yang pada akhirnya menjadi PT. Dirgantara Indonesia.

PT. Dirgantara Indonesia merupakan satu rangkaian sejarah Industri penerbangan Indonesia, yang berawal tahun 1953 dengan berdirinya seksi percobaan AURI dibawah komando Departemen Perawatan Teknik udara yang dipimpin Mayor Nurtanio Pringgo Adisurjo, kemudian berkembang menjadi Lembaga Indutri Penerbangan Nurtanio (LIPHUR) dengan hasil produksi pesawatnya jenis Sikumbang, Belalang85/90, Kunang, Super Kunang, Gelatik dan LT 200 praktis menurut pendapat awam menjadi jenis pesawat pertama Indonesia,  23 Agustus 1976 Presiden Soeharto meresmikan berdirinya PT. Industri Pesawat Terbang Indonesia yang memproduksi Helikopter NBO 105 dan Pesawat NC-212 200 dan tahun 2000 berubah menjadi PT. Dirgantara Indonesia hingga sekarang.

Pesawat Walraven-2 merupakan jenis pesawat bermesin ganda yang seratus persen dibuat di Indonesia,  tapi saat itu masih berstatus negara Hindia Belanda, yaitu di Tanah Jawa di gudang jalan Kaliki Kota Bandung,  Sebagai sebuah hasil kerja craftsmanship Achmad bin Talim dan rekan-rekannya.   Pesawat ini merupakan pesanan seorang jutawan Khouw Khe Hien pemilik  NV. Merbaboe untuk mendukung kegiatan bisnis yang semakin berkembang khususnya untuk  transportasi mengontrol usahanya dan pengiriman barang ke daerah lain.

Laurents Walraven sebagai desain teknik Militaire Luchtvaart-KNIL,  menerima  pesanan Khouw Khe Hien pada Maret 1934 untuk kepentingan bisnisnya tersebut, selanjutnya Walraven  mendesain pesawat cabin monoplane yang memiliki sayap tunggal rendah yang aerodinamis, bodi ramping, digerakkan oleh dua mesin  Pobjoy  Niagara 7 selinder  yang diletakkan dimasing-masing sayap yang berkekuatan 90 tenaga kuda.  Penyelesaian pesawat Walraven-2  tersebut sepenuhnya dilaksanakan  Craftsmanship Achmad bin Talim dan rekan-rekannya.

Awal Januari 1935 sepuluh bulan setelah pemesan tersebut, Letnan Terluin melakukan penerbangan perdana pesawat Walraven-2  sebagai suatu bentuk uji coba penerbangan dan hasilnya menunjukkan kinerja pesawat yang baik tanpa satu kesulitan yang berarti.   Selanjutnya dua minggu kemudian, 28 Januari pesawat menerima  registrasi penerbangan Walraven-2 PK-KKH sesuai nama Laurent Walraven dan singkatan Khouw Khie Hien.


Pesawat Walraven-2 tergolong model pesawat paling modern saat itu,  melakukan penerbangan jarak jauhnya pertamanya dari Bandung menuju Amsterdam Belanda yang  berjarak sekitar 14.490 km.  Pada hal pesawat tersebut belum pernah melakukan uji coba jarak jauh   dan ia juga heran mengapa tugas pertamanya ke Eropah bukan kedaerah bisnisnya Khouw lainnya yang lebih dekat, kata Achmad bin Talim tahun 1981.  Ironisnya Achmad bin Talim yang telah merampungkan pengerjaan pesawat tersebut baru dapat menginjakkan kakinya di Amsterdam pada tahun 1974 setelah 39 tahun yang lalu pesawat buatan mendarat di sana.
by BakriSupian
Refrensi dr NGI.





Gatot Kaca kisah terbangnya Manusia Indonesia,
Walraven-2 legenda penerbangan ke Eropah dari Nusantara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LIMA PEMBUANGAN SAMPAH TERBESAR DI DUNIA, ADA BANTAR GEBANG !!

NusaNTaRa.Com       byBatiSKambinG,        R   a   b   u,    2   0      N   o   p   e   m   b   e   r      2   0   2  4     Tempat Pengelola...