Erau Pesta
Budaya tahunan masyarakat Kutai Kartanegara
yang menampilkan Budaya Kerajaan Kutai, Masyarakat Kutai, Budaya Nusantara dan
Budaya International, dilaksanakan di Tenggarong mulai 30 Juni - 07 Juli 2013
dengan Thema “ ERAU INTERNATIONAL FOLKERS AND ART FESTIVAL (EIFAF) 2013 “. Pesta Erau dibuka oleh Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari di Stadion Rondong Demang serta pagelaran Upacara “ Mendirikan
Tiang Ayu “ di halaman museum Mulawarman, yaitu mendirikan tiang sebagai simbol
menegakkan kebenaran yang tersirat memiliki kekuatan magis dan memancarkan
kekuatan spiritual yang dalam bahasa kutai disebut “ SANGKOH PINTU “.
Selama dua
hari mengikuti Erau 04-05 Juli 2013 hanya beberapa acara saja yang diadakan hari itu, mengitari Kota Tenggarong yang hampir semuanya berada di sisi sungai Mahakam, menikmati
suasana tentram dan Bangunan Istana
Kerajaan Kutai yang masih ada. Di tepi
sungai Mahakam terlihat 6 perahu tradisional Naga yang melaju dari Ulu ke Hilir
sejauh kurang lebih 1km dikayuh 20 pendayung, satu Juru Mudi, 1 penabuh
Genderang dan seorang pemimpin yang berteriak memberikan arahan dan semangat,
lomba ini di ikuti oleh sekolah SMU dan pemenangnya akan masuk ke babak Pinal
dan di Lokasi ini juga di dilaksanakan
perlombaan Perahu speed kecil dari kayu yang bermesin Ketinting di Ikuti warga
Kutai dan daerah sekitarnya.
Di tengah
sungai Mahakam terlihat Pulau Kumala dengan berbagai pasilitas hiburan dan di ujung pulau terlihat Patung Lembuswanan yang besar dan Sky Tower
yang tinggi, dari tepian tempat ini dapat ditempuh dengan perahu
bermesin ketinting yang banyak tersedia di dermaga. Dengan Ojek yang tersedia di tepian bertarip
Rp 10.000 menuju persimpangan empat dekat jembatan, di seberang jembatan ramai umbul-umbul dan
Baliho perayaan Erau menghiasi sepanjang jalan dan monument tangan yang menopang Piagam Adipura dan patung Lembuswana disebelahnya
terletak Pasar Seni Tepian yang
dipenuhi pengunjung menyajikan berbagai cinderamata dan karya seni warga
Masyarakat Kutai. Tak jauh dari sini
ditepian sungai terlihat ramai kapal Pengangkut mobil dari seberang sungai dan
wilayah lain yang tak dapat di lalui jalan darat, kapal terbuat dari kayu dan setiap kapal
mengangkut 5 mobil, silih berganti tanpa ada kekosongan kapal di dermaga
tersebut, menurut warga disitu ini sebagai akibat robohnya Jembatan Kutai
Kartanegara pada Nopember 2011 dulu sementara kapal SDP hanya dua buah belum mencukupi.
Museum
Mulawarman memamerkan berbagai peninggalan Kerajaan Kutai Kartanegara, merupakan bangunan dua unit yang memanjang kebelakang,
di taman depan terdapat Patung Lembuswana merupakan binatang perpaduan Gajah dan Lembu berwarna Keemasan, Naga dan Perahu naga. Di beranda samping museum terdapat dua buah
Naga dari kain sepanjang 30
meter sedang di asapi dupa mantra dan
akan dilarung ke sungai Mahakam pada saat penutupan. Disamping
museum sekitar 30 meter terdapat Kumpulan makam keluarga Raja Kutai
seperti Aji M Sulaiman Chalifatul
Mu’minin, Aji M Parkesit dan Raja Kundungga.
Pada jam 16oo sore di depan museum diadakan pagelaran upacara adat
setiap suku di Kutai, saat itu upaca ritual adat suku Dayak kenyah, Dayak Benuaq (adat
belian penyembuhan penyakit mistis) dan Beluluh tujuannya agar sultan bersih dari unsur-unsur jahat yang dilakukan Dewa dan Belian (Shaman Istana).
Dibelakang
Museum terdapat Mesjid Jami ‘ Hasanuddin merupakan mesjid tertua Kerajaan
Kutai dibangun tahun 1874 saat Raja Aji M
Sulaiman memerintah, terbuat dari kayu bergaya rumah adat Kutai dan terlihat masih terawat, tidak jauh dari Mesjid terdapat bangunan penting lainnya seperti Pendopoh Bupati “
ODAH ETAM “, Kedaton Koetai Kertanegara yang megah
berlantai dua berwarna putih kediaman
Raja Kutai dan keluarganya, di depan Monumen
Pancasila bergambar burung Garuda dan Mesjid Agung Sultan Sulaiman yang terbesar di
Tenggarong berwarna hijau bangunan
berbentuk simetris dengan dua menara satu ruang utama yang besar tempat sholat
dan dua ruang di setiap sayap kiri dan
kanan satu buat sholat satu untuk berwudu masing-masing untuk pria dan wanita.
Malam harinya
menyaksikan Pagelaran Pentas seni yang disajikan di Panggung seni di Tepian Sungai Mahakam yang ramai dengan penonton, acara ini menyajikan Lagu, Tari dan musik daerah dari
setiap daerah di Kabupaten Kutai seperti tari Rudat, Japin dan tarian lainnya
ada juga penampilan budaya dari Nusantara (Sulawesi selatan, Jogyakarta dan
Riau) dan Internasional yang berpartisipasi dapa kegiatan Erau 2013 ini seperti
Taiwan, Thailand, Togo, Greece, Belgia, Canada, Egypt, Korea Selatan, Francis,
Chech dan Rusia.
Pagi harinya
saya menyempatkan diri mengunjungi Pasar Rakyat Tangga Arung Tenggarong di Jalan Danau Aji sangat ramai, mungkin luasannya sekitar 2 ha terdiri dari
berbagai los seperti Pakaian, elektronik, parfum, Tempat Permainan anak-anak, Kuliner, Cinderamata,
Buah-buahan, Sayuran dan Ikan (banyak dijual ikan hidup seperti Nila, Patin
dan Haruan) di seputar Pasar berdiri banyak ruko besar. Dengan mobil Rental Jam 11oo saya tinggalkan
Hotel Kandilo Jln Danau Aji (Karena Hotel di Pinggiran Sungai Mahakam pull) dengan menyusuri jalan
sepanjang tepian yang disibuki pengunjung dan ramainya umbul-umbul yang
menghiasi jalan menuju Balikpapan.
by Bakri Supian
by Bakri Supian
Orang Melak
berhanyut Sampan ke Tenggarong,
Erau di
Rayakan Masyarakat Kutai agar Budaya
tidak terkebelakang.
Penyuluhan seni budaya yang sangat menghibur. .......
BalasHapus