Minggu, 20 Januari 2013

JAKARTA DENGAN PROBLEM BANJIRNYA



Jakarta kebanjiran, di Bogor angin ngamuk
Gubuk ane kebakaran gara-gara kompor meletuk
……………………………..
Rumah ane kebanjiran gara-gara got mampet ……


Merupakan sair lagu dari Artis awal 70an  " Benyamin Suaib " memberikan kesan bahwa Jakarta
mengalami problem banjir saat itu.



Banjir pada dasarnya merupakan suatu kejadian alam dimana debit air melimpah dan menggenangi suatu area dengan volume besar tanpa mampu dialirkan dengan baik kemuara bisa disebabkan turunnya hujan yang lebat atau karena adanya penampungan atau dam yang bobol, biasanya untuk daerah yang berada di Pinggir pantai banjir dapat terjadi meski hujan tidak terlalu besar tapi bertepatan dengan terjadinya Pasang yang sangat besar. 



Problem Banjir hampir terjadi disemua Kota di muka bumi terutama yang memiliki sungai besar dan berada pada dataran rendah.  Hampir semua Kota dimuka Bumi terutama di Indonesia dengan curah hujan cukup tinggi mengalami banjir bahkan ada yang telah menjadi agenda tahunan dan setiap kota pasti memiliki kegiatan untuk mengatasi problem banjir namun belum ada yang mampu mengatasinya dengan baik yang ada hanya mengurangi efek dari bencana tersebut.   Jakarta yang terkenal sebagai kota metropolitan di Nusantara tidak terlepas dari problem ini mulai sejak bernama Batavia  hingga sekarang banjir masih saja menjadi bencana tahunan bagi warganya bahkan bisa sampai tiga kali setahun.  Meski setiap pemilihan kepala Daerah DKI setiap  Cagub-Cawagub selalu melontarkan program akan menangani Banjir sampai tuntas namun nyatanya begitu berakhir masa jabatannya Banjir masih menjadi Komsumsi politik bagi setiap Cagub-Wacagub berikutnya.



Hary Tirto (Kasubid Informasi Meteorologi) menjelaskan tanah di Jakarta akan  menjadi jenuh oleh hujan lebat yang turun selama 2-3 jam  utamanya di bulan-bulan sekarang, sehingga hujan beberapa jam pun akan menimbulkan genangan air dipermukaan tanah dan tanah ini juga harus menanggung luapan air dari sungai dan saluran-saluran air yang ada di Jakarta.   Ketidak  mampuan sungai dan saluran air yang ada di Jakarta mengalirkan air dengan tepat karena kapasitas belum seimbang dengan volume air yang ada, seperti Kali Ciliwung hilir, Angke, Pasanggraham dan krukut serta saluran yang ada hanya mampu mengalirkan air sebesar 39 % dari volume yang ada (Badan Nasional Penanggulangan Boncana).



Ketidak mampuan sungai mengalirkan debit air yang memasuki Kota Jakarta karena luasan yang kurang  bisa disebabkan oleh penyempitan atau pendangkalan serta kondisi ekologi di hulu yang berfungsi sebagai daerah resapan juga sudah rusak.   Fungsi kawasan resapan di daerah hulu seperti Daerah Puncak  yang memiliki laju pembangunan cukup tinggi  telah berkurang sebesar 50 % di banding 15 tahun lalu ungkap Prof. Euis Sunarti.  



Puncak Banjir di Jakarta dapat diukur dari tingginya tingkat kandungan tanah yang terbawa air utamanya dari hulu yang masuk kesungai saat hujan.  Faktor lain penyebab banjir di Jakarta adanya kecenderungan penurunan muka tanah sebagai akibat tekanan beban muka bumi dan eksploitasi air tanah yang berlebihan, penurunan permukaan tanah yang mencapai 10 sentimeter per tahun jelas mampu menciptakan cekungan penampungan air sementara  seperti di Jakbar dan Jakut.



Faktor penyebab banjir akan lebih besar lagi terutama dimasa depan bila hujan bertepatan dengan Pasang besar di awal tahun, Penanganan Sampah atau kebersihan saluran air yang jelek, serta Penyedian Ruang terbuka Hijau di Jakarta tidak memenuhi syarat minimum 30 % dari luasan kawasan kota yang ada sekarang hanya 12 % saja dan gejala Global Warming yang berdampak pada pencairan Es di kutub sehingga peningkatan paras air setiap tahun hingga 10 Cm.









Benyamin S menyanyikan lagu Jakarta kebanjiran,

Pembangunan berwawasan Lingkungan wajib kita amalkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LIMA PEMBUANGAN SAMPAH TERBESAR DI DUNIA, ADA BANTAR GEBANG !!

NusaNTaRa.Com       byBatiSKambinG,        R   a   b   u,    2   0      N   o   p   e   m   b   e   r      2   0   2  4     Tempat Pengelola...