ORANGHUTAN
By Bakri Supian
Indonesia yang secara geografis terletak di Khatulistiwa dengan hutan hujan tropis yang sangat luas tentunya akan mempunyai biodiverdity hayati yang tinggi, karena habitat tersebut akan menyediakan makanan dan menciptakan satu ekosistem yang sangat baik, seperti yang kita temukan di Kalimantan, Sumatra, Irian, Sulawesi dan Pulau lainnya. Orangutan merupakan salah satu satwa penghuni kawasan tersebut khususnya di Sumatra dan Kalimantan, 20.000 tahun yang lalu Orangutan dapat ditemukan di seluruh kawasan Asia tenggara mulai dari Pulau jawa Ujung Selatan sampai Ujung utara Peg. Himalaya dan Cina bagian Selatan.
Diantara Kera Besar yang ada di muka Bumi Orangutan merupakan satu-satunya yang hidup di Asia sedang tiga kerabatnya yaitu Gorila, Simpanse dan Bonobo hidup di Afrika, namun keberadaan Orangutan tersebut sekarang hanya di temukan di Sumatra dan Kalimantan (90 %) pada kawasan hutan dipterokarpus perbukitan dan dataran rendah, daerah aliran sungai, hutan rawa air tawar, rawa gambut, tanah kering diatas rawa bakau dan nipah sampai kehutan pegunungan. Di Kalimantan Orangutan ditemukan pada ketinggian 500 m dpl sedang kerabatnya di Sumatra dapat mencapai hutan pegunungan pada 1.000 m dpl.
Orangutan yang Hidup di Sumatra dan di Kalimantan oleh para ahli primata digolongkan sebagai,
1. yang hidup di Sumatra spesies Pongo abelii dan
2. yang hidup di Kalimantan spesies Pongo pygmaeus.
Spesies yang hidup di Kalimantan terbagi dalam tiga Sub-spesies yaitu,
1. Pongo pygmaeus pygmaeus, hidup mulai dari utara Sungai Kapuas sampai ke Timur laut Serawak.
2. Pongo pygmaeus wurmbii, hidup antara sebelah selatan Sungai Kapuas sampai ke barat Sungai Barito.
3. Pongo pygmaeus morio, hidup di Sabah sampai Sungai Mahakam Kalimantan Timur.
Perkiraan populasi Orangutan
Sumatra 6.667 ekor
Kalimantan 54.567 ekor
1 Sabah 11.017 ekor
2 Kalimantan Timur 4.825 ekor
3 Kalimantan Tengah 31.300 ekor
4 Kalimantan Barat & Serawak 7.425 ekor
T O T A L 61.234 ekor
Data lokakarya Population and Habitat Viability Assessment, 2004.
Distribusi Orangutan sangat ditentukan oleh faktor ketersedian pakan yang disukai terutama Buah (flugivora/pemakan buah) makanan lain dari primate ini adalah Daun, Kulit Kayu, Serangga dan terkadang memakan tanah dan Vertebrata kecil, sedangkan berdasarkan kondisi alam maka densitas terbesar terdapat di Dataran Banjir (flood-plain) dan Hutan Rawa Gambut.
Berdasarkan Daftar merah IUCN (International Union for Conservation and Natural Resources) 2007, menempatkan Orangutan di Sumatra kedalam kategori kritis/sangat terancam punah (critically endangered) dan di Kalimantan posisi terancam punah (endangered), Penyebab penurunan populasi Orangutan yang utama disebabkan kerusakan habitat berupa kerusakan hutan di Kalimantan mencapai 1,5-2% per tahun dan di Sumatra 1-1,5% per tahun. Faktor lain yang mengancam keberadaannya adalah semakin maraknya perburuan untuk kebutuhan makanan dan binatang peliharaan. Berdasarkan hasil survey beberapa lembaga ditemukan Orangutan di Kebun Binatang atau Taman Margasatwa dan Taman Safari Indonesia Tahun 2006 sebanyak 203 ekor dan Tahun 2002 ditemukan 379 ekor Orangutan Kalimantan, 298 Orangutan Sumatra, 174 Orangutan hybrid dan 18 Orangutan tak dikenal ditemukan diberbagai kebun binatang diseluruh dunia, tapi data ini hanya berdasarkan Data permintaan dari pemegang Studbook sehingga diperkirakan masih sangat banyak yang tidak tercatat entah di mana.
Orangutan Kalimantan Genus Pongo, umur di alam 35-40 tahun di kebun binatang sampai 60 tahun, hamper sama dengan Orangutan Sumatra yang ukurannya relatip lebih kecil.
Hutan Belukar dekat Hutan Rimba,
OrangUtan satwa yang paling Berbudaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar