Selasa, 24 April 2012

Model Indonesia Menoreh Prestasi di Korea 2012


Model Indonesia Menoreh Prestasi di Korea 2012


Empat model asal Indonesia berhasil unjuk prestasi di ajang Asia Model Festival Awards di Korea 2012 sebuah ajang festival para model yang cukup bergengsi di Asia, setelah berhasil menyabet empat penghargaan bergengsi.

Mereka adalah Agni Pratistha dan Dion Wiyoko untuk model senior, dan Hege Martine Suyoto Wollan serta Kenny Aris Pratama untuk model junior.

" Pemilihan  ini berdasarkan rekomendasi dari beberapa praktisi model, screening dokumen profile dan track record-nya, sebagai basic penilaian dalam ajang ini. " ujar Ferry Wiraatmadja, CEO Lejel Entertainment & Media, selaku sponsor  di Jakarta. 

Model tersebut telah membanggakan bangsa Indonesia dengan tiga dari empat model yang dikirim berhasil mendapat penghargaan di sana. Sebut saja Agni dan Dion yang mendapat trofi Asia Model Star Awards 2012.  Penghargaan itu diberikan kepada mereka lantaran keduanya telah berkontribusi dalam dunia model dan seni peran. Sedangkan Hege MS Wollan modeling berdarah Finlandia dianugrahi trofi Best Dress Awards 2012 di kategori model baru.

Semoga kejayaan ketiga Model Indonesia tersebut akan memecut para modeling lain khusus yang muda-muda untuk lebih berkarya dan berfrestasi selanjutnya akan memajukan dunia adi Busana dan adi modeling untuk berada pada tarap sejajar dengan negara yang telah maju di dunia tersebut.

Agni Prathistha sang Modeling jagoan kita pada kesempatan ini memberikan penjelasan : "Sebenarnya kami dikasih dresscode formal tapi kami ke sana pakai kain tenun ikat. Dan di sana kain tradisional lagi hip banget,"

Asia Model Festival Awards sendiri merupakan ajang tahunan ke-7 sejak 2006. Kompetisi yang berlangsung selama tiga hari ini diikuti oleh beberapa model dari 15 negara Asia. 

Burung Cendrawasih Indah Kemilau Bulunya,
Lenggang Model Menarikan Karya Busana.

By Bakri supian
Refren.  Yahoo  Com.

ANAMBAS, GUGUSAN PULAU TRROPIS TERBAIK.


Anambas, Gugusan Pulau Tropis Terbaik
by Bakri Supian

       Gugusan Kepulauan Anambas merupakan sebuah kabupaten Maritim di Provinsi Kepulauan Riau Sumatera, dengan ibukotanya adalah Terempa. Merupakan wilayah hasil pemekaran dari Kabupaten Natuna tahun 2008.  98,73 persennya dari Kepulauan Anambas merupakan wilayahnya lautan dengan dihiasi 238 pulau. Sebagian besar dari Pulau-pulau tersebut memiliki Pantai yang masih Natural, Indah dan belum berpenghuni dengan Pulau terbesarnya Pulau Bawah.  Keistimewaan lain kepulauan ini karena terletak gugus terluar kepulauan Indonesia yaitu di sekitar perairan Laut China Selatan dan Teluk Siam dan berada di Utara Semenanjung Malaysia, sehingga mudah dijangkau oleh wisatawan yang berada di sekitar gugusan pulau tersebut seperti wisatawan yang mengunjungi P Tioman di Malaysia atau Singapure yang terkenal jumlah kunjungan wisatawannya dan dari destinasi daerah wisata lainnya.
 
       Penetapan Anambas sebagai pulau tropis terbaik adalah hasil kerja dari Managing Director Boat Asia 2012 Herman Ho bersama Stuart McDonald seorang pendiri dan editor Website Perjalanan Asia, Travelfish.org, atas penugasan CNN.com  untuk memilih pulau tropis terbaik  di Asia,  hasil ini tentunya akan dapat memberikan Gambaran serta petunjuk bagi para Traveling Tahun ini untuk mendapatkan lokasi kunjungan mereka.

       CNN.com telah menetapkan lima peringkat pulau di daerah Tropis sebagai pulau tropis terbaik dengan menetapkan Kepulauan Anambas, Riau sebagai pulau terbaik,   terpilihnya Anambas karena memiliki hamparan keindahan laut biru yang luas, area penyelamannya terpencil dan tenang, keanekaragaman kehidupan laut, dan kealamian pulaunya yang masih  terjaga dari kerusakan.  Pulau terbaik berikutnya berturut – turut adalah   Pulau Koh Chang (Thailand), Pulau LangKawi (Malaysia), Halong Bay  (Vietnam) dan Pulau Similan (Thailand).

        Keindahan alam yang menakjubkan dari Kepulauan Anambas ada pada pulau utamanya yaitu Pulau Bawah, pulau tak berpenghuni dengan laguna alam yang sangat Indah dan mempesona dihiasi hamparan air laut biru yang jernih dan karang yang beraneka dengan tingkat diversitas Biota yang tinggi sehingga akan sangat menyenangkan untuk tempat Diving dan wisata Bahari lainnya.    Di sisi lain pedalaman pulau ini menyajikan air terjun raksasa dan tempat rekreasi terpencil berupa hutan dan gunung yang sangat luar biasa. Serta ditemukannya Bangkai kapal 'Tujuh Langit' dan 'Igara' yang karam  selain menjadi rumah bagi beranekaragam biota laut juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para Diver.


        Meski jumlah pengunjung masih sedikit  namun saat ini Laguna Pulau Bawah mulai diminati  wisatawan  dan untuk itu Pemerintah setempat telah mencanangkan pengembangan  Laguna Pulau Bawah dan tempat wisata lain sebagai objek wisata Bahari unggulan Indonesia, dengan pengembangan sarana kepariwisataan seperti tersedia transportasi antara daerah objek wisata baik berupa angkutan laut (KM. Bukit Raya, KM. Gunung Bintan dll) maupun udara (Sky Aviation, Deraya Airlines dll) serta ketersedian hotel dan restoran (Hotel Terempak Beach, Wisma Tropical inn, Restoran Laluna dll) dan Jasa kepariwisataan lainnya.

Indahnya laut tempat bersantai,                                                                                        Meski gedung menjulang di Pelosok jua Damai.
Referensi MetroTV News.Com

Sabtu, 14 April 2012

Dua Pulau Purba Ditemukan di Samudera Hindia

Dua Pulau Purba Ditemukan di Samudera Hindia
Dari NGI

Para peneliti menemukan dua pulau raksasa di Samudera Hindia. Tepatnya di sebelah barat Benua Australia.
 
Pulau itu ukurannya sekitar Virginia Barat di Amerika atau seukuran Skotlandia. Sebagai gambaran, Skotlandia memiliki luas total sekitar 78,772 kilometer persegi. Sementara Virginia Barat luasnya sekitar 62,755 kilometer persegi.

Pulau yang ditemui ini  merupakan bagian super kontinen Gondwana dan tenggelam dikedalaman sekitar 1,6 kilometer.

Peneliti dari Universitas Sydney, Universitas Macquarie, dan Universitas Tasmania menyatakan pulau ini pernah berada di permukaan laut. Pulau inilah yang diduga dulunya menghubungkan Benua Australia dengan India.

Para peneliti memetakan temuan itu saat memetakan dasar laut dataran abisal Perth. "Data yang dikumpulkan sangat penting untuk mengubah cara kita memahami pemisahan India, Australia, dan Antartika saat berpisah dari Gondwana," kata Geolog dari Universitas Sydney, Joanne Whittaker sebagaimana dilansir laman foxnews.com.

Pulau ini kemudian disebut sebagai 'mikro-kontinen', yang dibentuk saat India mulai dibentuk dengan berpisah dari Australia, sekitar 130 juta tahun yang lalu atau pada masa Cretaceous. Saat itu, dinosaurus masih hidup bumi.

Kedua daratan yang luas itu terpisah hingga jarak ribuan mil. "Pulau purba yang dipetakan selama ekspedisi ini memiliki permukaan datar yang mengindikasikan mereka pernah berada di permukaan laut sebelum tenggelam," kata Whittaker.
Posted by Bakri Supian 


Gunung Berapi berbaris sepanjang Sumatra dan Jawa,
Bumi suatu rentetan  PeruBahan dari masa ke Masa. 

Jumat, 13 April 2012

MENCOBA BUDIDAYA KERANG DARAH



   Kerang Darah merupakan penganan yang sangat lezat dan  banyak disajikan sebagai kuliner di berbagai warung di Indonesia.  Kerang darah dengan nama Latin  Anadara granosa.  Nama dagang cockle nama local Kerang Dagu atau Tudai (Suku Tidung Kaltim)  termasuk dalam Famili  Arcidae.

    Jenis - jenis kerang yang telah diketahui hidup di perairan Indonesia adalah A. granosa (kerang darah), A. nodifera (kerang darah), A. inflata (kerang bulu), A. rhombea, A. antoguata (Kerang Gelatik)  dan A. indica (kerang mencos). Di antara ke-5 jenis kerang tersebut yang banyak tertangkap adalah kerang mencos.
 Dibandingkan dengan budidaya kerang-kerangan yang lain, maka budi daya kerang darah terasa lebih mudah dan telah banyak dilakukan diberbagai negara seperti  Cina, Taiwan, Republik Korea, Malaysia, dan Thailand dengan hasil yang baik.

Ciri-ciri dan Aspek Biologi

1. Ciri fisik
    Memiliki sepasang Cangkang melekat satu sama lain pada Batas cangkang bagian atas disebut Umbo cembung bagian bawah tipis atau berumah dua (diocis). Rusuk pada kedua belahan cangkangnya sangat kentara. Cangkang berukuran sedikit lebih panjang dibanding tingginya/tonjolan.  Setiap belahan Cangkang memiliki 19-23 rusk.

2. Pertumbuhan dan perkembangan
    Laju pertumbuhan kerang darah relatif lebih lambat dibanding kerang Hijau yaitu 0,098 mm/hari, Untuk tumbuh sepanjang 4-5 mm, kerang darah memerlukan waktu sekitar 6 bulan. Bobot daging kerang berkisar 22,70-24,3%  dari berat total tubuhnya, kerang A. granosa mempunyai berat daging 24,3%.
    Kerang darah memijah sepanjang tahun dan puncaknya pada bulan Agustus / September.  Kematangan gonadnya pada ukuran panjang 1,8-2 cm, berumur kurang satu tahun dan pemijahan dapat terjadi pada ukuran 2 Cm.

Budidaya
1.  Pemilihan Lokasi BudiDaya
    Pembesaran dilakukan di wilayah pasang surut yang terpisah dari daerah pengumpulan benih.  Lokasi pembesaran tersebut dilingkari dengan pagar bamboo atau di Tambak dengan dasar berlumpur  ketebalan minimal 15 Cm (meski ia dapat hidup di lahan berpasir Halus).  Salinitas air 16 – 34 o/oo, kecerahan 0,5 – 2,5 dan Ph perairan 7,5 -  8,5.

.
2. Peralatan yang dibutuhkan
   Perahu, panjang 3-10 m digunakan untuk pengumpulan benih, sebilah papan selancar berukuran 18o cm x 50 cm  dan keranjang pengumpul benih yang terbuat dari anyaman kawat berdiameter 1-2 mm  berukuran 4o cm x 15 cm x 10 cm.

3.  Penyediaan benih
    Di Indonesia, budi daya kerang darah Baru dalam taraf percobaan. Budi daya  dimulai dengan pengumpulan benih kerang darah berukuran 0,4-1 Cm  di tepi pantai berlumpur.   Pengumpulan dilaksanakan saat air pasang rendah dan kedalaman air sekitar 6o cm  dengan cara mengeruk dasar perairan menggunakan keranjang kawat tersebut sedalam kurang lebih 12 cm, untuk memudahkan mobilisasi pekerjaan digunakan papan selancar sekaligus sebagai alat angkut benih dalam keranjang.

4. Penebaran benih
    Benih yang terkumpul diseleksi menurut ukuran dan kesehatannya,  lalu ditebar di tempat pembesaran atau Budidaya yang telah disiapkan. Padat tebar awal sekitar 2.000 ekor/m2, kemudian dijarangkan sampai kepadatan
200 ekor/m2.  Makanan kerang adalah bahan organik yang ada di alam berupa busukan organisme atau  detritus  atau yang ditebarkan.

5.  Pengendalian Hama dan Penyakit
   Kerang darah yang dibudidayakan kerap kali dimangsa oleh siput gastropoda, khususnya pada fase benih. Mortalitas lebih sering terkait dengan perubahan kondisi lingkungan, khususnya salinitas. Kematian kerang ini sering terjadi pada saat hujan yang berkepanjangan yang menyebabkan turunnya salinitas. Kerang akan mati dalam air bersalinitas di bawah 15 g/kg.

6.  Panen
    Panen dimulai setelah masa pemeliharaan berlangsung selama 6-9 bulan. Cara panen dilaksanakan dengan menggunakan alat pengeruk yang berukuran lebih besar dan kuat dibanding alat pengeruk benih.  Dari beberapa petani diperoleh panen sekitar 0,5 – 3 ton/ha.

Burung Dara Kerang dara Makanan Dato Maringgih,  
Anak dara  Pilih Bahagia meski kalah memilih.
 By.AsnISamandaK. 

ORANGHUTAN

ORANGHUTAN
By Bakri Supian

   Indonesia yang secara geografis terletak di Khatulistiwa dengan hutan hujan tropis yang sangat luas tentunya akan mempunyai biodiverdity hayati yang tinggi, karena habitat tersebut akan menyediakan makanan dan menciptakan satu ekosistem yang sangat baik, seperti yang kita temukan di Kalimantan, Sumatra, Irian, Sulawesi dan Pulau lainnya.    Orangutan merupakan salah satu satwa penghuni kawasan tersebut khususnya di Sumatra dan Kalimantan, 20.000 tahun yang lalu Orangutan dapat ditemukan di seluruh kawasan Asia tenggara mulai dari Pulau jawa Ujung Selatan sampai Ujung utara Peg. Himalaya dan Cina bagian Selatan.

   Diantara Kera Besar yang ada di muka Bumi Orangutan merupakan satu-satunya yang hidup di Asia sedang tiga kerabatnya yaitu Gorila, Simpanse dan Bonobo hidup di Afrika,  namun keberadaan Orangutan tersebut sekarang hanya di temukan di Sumatra dan Kalimantan (90 %) pada kawasan hutan dipterokarpus perbukitan dan dataran rendah, daerah aliran sungai, hutan rawa air tawar, rawa gambut, tanah kering diatas rawa bakau dan nipah sampai kehutan pegunungan.  Di Kalimantan Orangutan ditemukan pada ketinggian 500 m dpl sedang kerabatnya di Sumatra dapat mencapai hutan pegunungan pada 1.000 m dpl. 

   Orangutan yang Hidup di Sumatra dan di Kalimantan oleh para ahli primata digolongkan sebagai, 
1.  yang hidup di Sumatra spesies Pongo  abelii dan
2.  yang hidup di Kalimantan spesies Pongo  pygmaeus.  
Spesies yang hidup di Kalimantan terbagi dalam tiga Sub-spesies yaitu,
1.  Pongo  pygmaeus  pygmaeus,  hidup mulai dari utara Sungai Kapuas sampai ke Timur laut Serawak. 
2.  Pongo  pygmaeus  wurmbii, hidup antara sebelah selatan Sungai Kapuas  sampai ke barat Sungai Barito. 
3.  Pongo  pygmaeus  morio,  hidup di Sabah sampai Sungai Mahakam Kalimantan Timur.

Perkiraan populasi Orangutan

     Sumatra                        6.667   ekor
     Kalimantan                    54.567   ekor
1    Sabah                         11.017   ekor
2    Kalimantan Timur               4.825   ekor
3    Kalimantan Tengah             31.300   ekor
4    Kalimantan Barat & Serawak     7.425   ekor
       T  O  T  A  L               61.234   ekor
Data lokakarya Population and Habitat Viability Assessment, 2004.

   Distribusi Orangutan sangat ditentukan oleh faktor ketersedian pakan yang disukai terutama Buah (flugivora/pemakan buah) makanan lain dari primate ini adalah Daun, Kulit Kayu, Serangga dan terkadang memakan tanah dan Vertebrata kecil,  sedangkan berdasarkan kondisi alam maka densitas terbesar terdapat di Dataran Banjir  (flood-plain) dan Hutan Rawa Gambut.  

   Berdasarkan Daftar merah  IUCN  (International Union for Conservation  and Natural  Resources) 2007, menempatkan Orangutan di Sumatra  kedalam kategori kritis/sangat terancam punah (critically endangered) dan di Kalimantan posisi terancam punah (endangered), Penyebab penurunan populasi Orangutan yang utama disebabkan kerusakan habitat berupa kerusakan  hutan di Kalimantan mencapai 1,5-2% per tahun dan di Sumatra 1-1,5% per tahun.   Faktor lain yang mengancam keberadaannya adalah semakin maraknya perburuan untuk kebutuhan makanan dan binatang  peliharaan.   Berdasarkan hasil survey beberapa lembaga ditemukan Orangutan di Kebun Binatang atau Taman Margasatwa dan  Taman Safari Indonesia  Tahun 2006 sebanyak 203 ekor dan Tahun 2002 ditemukan 379 ekor Orangutan Kalimantan, 298 Orangutan Sumatra, 174 Orangutan hybrid dan 18 Orangutan tak dikenal ditemukan diberbagai kebun binatang diseluruh dunia, tapi data ini hanya berdasarkan Data permintaan dari pemegang Studbook sehingga diperkirakan masih sangat banyak yang tidak tercatat entah di mana.

   Orangutan Kalimantan Genus Pongo, umur di alam 35-40 tahun di kebun binatang sampai 60 tahun, hamper sama dengan Orangutan Sumatra yang ukurannya relatip   lebih kecil.

Hutan Belukar dekat Hutan Rimba,
OrangUtan satwa  yang paling Berbudaya.

Kamis, 05 April 2012

KEKERABATAN MADAGASKAR DENGAN INDONESIA

NusanTaRa.Com
byBakri Supian 

Warga Indonesia Nenek Moyang MadaGascar


       Kata orang nenek moyang kita merupakan pelaut ulung banyak  juga benarnya selain ditemukannya berbagai bukti kejayaan Pelaut Nusantara di era Kerajaan Sriwijaya, MajaPahit dan kerajaan lain di Nusantara serta beberapa bukti sejarah yang menunjukkan bahwa Pelaut Nusantara telah mencapai kawasan Indo-China, Madagaskar dan Cape Town di South Africa.
      Kegemaran melaut yang berdampak banyaknya menyinggahi daerah pelabuhan itu tidak saja menjadi kegiatan Transportasi biasa tapi berdampak pada terbentuknya satu pemukiman baru atau penyebaran penduduk khususnya di daerah kepelabuhanan dan berlangsung lama hingga kini sudah menjadi penduduk pribumi.   Seperti yang terjadi di Madagaskar sebuah pulau yang terletak sekitar 8.400 km dari Indonesia tepatnya sebelah tenggara dari Benua Afrika.   Hal ini disimpulkan berdasarkan sebuah penelitian yang dipimpin oleh Murray Cox seorang ahli Biologi Molekuller Unversity Selandia Baru.
      Penelitian ini memfokuskan pada beberapa elemen masyarakat yang ada di Madagaskar sebagai pusat kajian seperti DNA (mitokondria), Fisisk masyarakat, Dialek Bahasa, Peralatan dan beberapa budaya yang masih ada dan tumbuh disana.    Penelitian ini menggunakan 266 warga asli Madagaskar dari 3 desa/kelompok etnis, Pada penelitian DNA yang di amati Kromoson Y  bawaan dari ibu, ditemukan bahwa 30 persen memiliki variant Gen  Polinesia yang bukan dari Indonesia Barat dan lebih lanjut penelitian ini memperkirakan bahwa  semua Gen ini berasal dari 30 wanita sumber Gen tersebut selebihnya dari Gen pihak pria diperkirakan ada 7 persen serta menyimpulkan kalau Gen ini kecil kemungkinannya diturunkan dari Warga Afrika. 

        Dari sisi bahasa dialek ini memiliki kemiripan dengan bahasa yang ada di Nusantara 93 persen seperti dialek Melayu, Sunda, Jawa terutama dari Bahasa Dayak Manyaan yang bermukim di Sungai Barito yaitu Kalimantan Selatan.  Pisik masyarakat tersebut dari Kulit, Rambut dan bentuk tubuh lebih mirip Indonesia dari pada Afrika.    Simulasi komputer atas perkampungan dan beberapa peralatan hidup mereka seperti Perahu Bercadik dan Rumah disimpulkan bahwa lebih mirip ke warga Indonesia bahkan dapat disimpulkan bahwa keberadaan mereka disana mulai sejak 830 tahun yang lalu,  Beberapa bahan makanan keseharian merekapun mirip dengan warga Nusantara seperti Talas dan Ubi Jalar  yang sangat sulit untuk ditemukan di daratan Afrika.
      Namun yang jadi perdebatan adalah bagaimana mereka bisa sampai di Sana ?, sebagian beranggapan bahwa ketibaan mereka terjadi pada saat kejayaan Pelayaran Nusantara dengan Armada Niaga dan Armada Perang di Zaman Kerajaan Sriwijaya dan MajaPahit, karena di wilayah mereka terdesak oleh tekanan perluasan wilayah kerajaan Sriwijaya dan Majapahit sebagian juga beranggapan bahwa ketibaan bangsa Nusantara disana lebih disebabkan oleh faktor kebetulan yaitu terhanyut karena pola arus yang ada di Samudra Indonesia yang mengalir di Mulai dari Pantai Selatan Sumatra ke arah madagaskar hal ini sangat memungkinkan, seperti ditemukannya sebuah kapal kandas di Madagaskar yang diperkirakan di Bom Jepang sangat menguasai Indonesia.
      Keberadaan Masyarakat Madagaskar sebenarnya telah dikisahkan dalam beberapa Penjelajah laut baik dalam negeri maupun luar negeri seperti Pelaut Bugis di tahun 1700 an ketika berlayar ke Cape Town saat Pahlawan Makassar Syeih Yusup ketika itu beliau ditahan dan di akamkan disana, mereka menceritakan menemukan warga asli di Madagaskar dan Cape Town yang mirip bangsa Melayu dan demikian juga Pelaut Eropah yang tiba di Selat Malakapun banyak mengkisahkan seperti ini.  

       Menurut kisah rakyat Madagaskar Nenek Moyang mereka naik perahu Cadik ke Samudra Indonesia kemudian hanyut dan menetap di Madagaskar  sedang menurut OC Dahl seorang sejarawan bahwa bangsa Melayu Austronesia telah hadir di Madagaskar  sejak tahun 696 SM berdasarkan penemuan Kota Batu Kapur yang memiliki relief tulisan mirip Suku Manyaan  yang kemudian mendirikan kerajaan Marina yang diruntuhkan Francis pada abad 19.
Refrensi, AFP, Rabu, 21 maret 2012

Warna berubah karena Terik,
Resam Budaya tak boleh Terbalik.
 


Selasa, 03 April 2012

PADI ADAN, PADI DATARAN TINGGI KRAYAN

,PADI ADAN ENDEMIK KRAYAN
by. Bakri Supian  4April2012

     Padi  Adan merupakan variant padi yang tumbuh di daerah dataran tinggi pedalaman Kalimantan Timur Kabupaten Nunukan yaitu Daerah Krayan yang melingkupi Kecamatan Krayan Induk dan Krayan Selatan serta ada sebagian didaerah Malaysia yaitu Serawak, daerah Krayan berada pada daerah ketinggian sekitar 1000 – 1600 m dpl sehingga ada yang menyebut padi ini sebagai padi dataran tinggi.
      Kawasan produksi Padi Adan tersebut mempunyai luasan sawah tidak termasuk luasan yang berada di luar Krayan sekitar 5.430 ha yang tertata di sela-sela lembah perbukitan dengan kemampuan produksi 4 – 6 ton/ha sehingga total produksi pertahunnya berkisar  27.000 ton, sistem pertanian atau pola tani masih mengadopsi budaya tani masyarakat Krayan sejak dulu yang ramah lingkungan sehingga oleh Pemda Kab. Nunukan melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan peternakan di daerah ini dijadikan sentra prosuksi padi Organik jenis Adan dengan mengembangkan sistem pertanian alami yang tidak mengutamakan penggunaan zat kimia dalam pola bercocok tanamnya.  Kawasan pertanian ini pun dijadikan kawasan Plasma nupta bagi pertanian dan Kawasan Taman nasional Krayan mentarang yang berada disekitar pengembangan Sawah tersebut dengan luasan taman sekitar 359.819 ha yang kaya dengan keragaman  biodefersity.
      Sistem pertanian menggunakan pola pertanian sesuai budaya masyarakat Krayan dari dulu sebagaimana  masayarakat budaya yang tak lepas dari sistem kearipan lokal yang bertumpu pada keadaan siklus alam dan pola ramah lingkungan berupa lahan pertanian digarap bergilir sesuai keadaan lokasi, musim (umumnya diantara musim hujan) dan budaya setempat mengikuti pengaturan masyarakat adat.   Masa pemeliharan Padi hingga panen yang membutuhkan waktu empat-lima bulan  sehingga setiap lahan hanya digarap sekali dalam setahun, saat masa tidak aktip tersebutlah proses pengolahan lahan secara alami terbentuk berupa pengendapan unsur hara yang terbawa air, proses pembusukan gulma dan sisa pasca panen yang dihancurkan menjadi penyubur serta proses biologi lainnya disamping itu pada saat tersebut kawasan ini menjadi tempat pengembalaan kerbau saat istirahat dan ternak lain yang akan menghasilkan kotoran yang bertindak sebagai kompos tanaman.
      Padi Adan termasuk padi golongan CERE mempunyai 15-22 varietas dengan spesipikasi berasnya Kecil dan bundar serta beraroma harum yang hidup didataran tinggi, beberapa pengalaman menunjukkan bahwa padi ini pernah ditanam di luar daerah Krayan  ternyata jarang yang berhasil.  Dari hasil uji laboratorium ditemukan kandungan beras berupa Carbohydrate : 80,36 %, Protein : 7,69 %, Lemak : 0,43 % dan Amilase : 21,71 %.   Kandungan mineral tertinggi Besi (Fe) : 13,16 ppm mineral lainnya kurang dari 1 ppm.  Rendemen : 64,57 % secara pisik Padi Adan mempunyai ciri diantaranya Beras Kepala : 91,86 %, Beras Patah : 7,56 %, Menir : 0,58 %, Butir Rusak : 0,31 %,  Butir Kapur : 0,43 %. dan memiliki warna putih dan kuning beras biasa dan coklat dan hitam merupakan beras Ketan.
      Sejarah padi Adan,  Konon katanya ada salah satu Tokoh Masyarakat  bernama TEPUN PADAN dan dipanggil PUN ADAN,  tinggal di desa LIANG BUA (Sekarang desa BRIAN BARU KRAYAN INDUK)  yang pertama kali membudidayakan jenis padi ini di Krayan sehingga Sesuai dengan nama penangkar Padi inilah maka disebut padi ADAN dan padi ini mulai dibudidayakan masyarakat Krayan sejak satu abad yang lalu.
      Beras ini telah diusahakan secara komersil oleh beberapa pengusaha tempatan (Yupai Semaring)  dan koperasi ADAN TANA TAM dengan kemasan seharga Rp 13.000 – Rp 16.000/kg, Pemasaran padi ini telah merambah ke Malaysia sabah dan Serawak (disini dengan nama Bario Rice), Indonesia khususnya Kaltim , Brunei dan Filipina, beras ini disukai karena rasanya yang Gurih, Pulen dan Harum.
      Padi Adan oleh Kementrian hukum dan Ham RI telah diberikan sertipikasi  Indikasi – Geografis (IG)  sebagai pengesahan bahwa tanaman ini khas daerah ketinggian Krayan yang diberikan kepada Pemilik yaitu Asosiasi Masyarakat Adat Perlindungan Beras Adan Kerayan sebagai pengusul.

Pergi ke Ladang tak Lupa  Arit,
Padi Adan Organik  dijamin Sehat.

LIMA PEMBUANGAN SAMPAH TERBESAR DI DUNIA, ADA BANTAR GEBANG !!

NusaNTaRa.Com       byBatiSKambinG,        R   a   b   u,    2   0      N   o   p   e   m   b   e   r      2   0   2  4     Tempat Pengelola...