KTT Bumi merupakan pertemuan tokoh dari berbagai Negara yang mengedepankan peran dari Negara-negara besar dan Industri serta tokoh masyarakat dari berbagai kultur yang terkait erat dengan lingkungan di Bumi untuk membahas dan menyatukan konsepsi yang akan dilaksanakan secara serentak dan bersama-sama agar konsep pembangunan disetiap Negara tersebut akan menjamin kelanjutan hidup (Suistenable life) dan kelestarian bumi, KTT Bumi pertama dilaksanakan di Rio Dejenerio Brasil tahun 1992 dan KTT Bumi kedua di Johannesburg Afrika Selatan Tahun 2002 telah menghasilkan berbagai konsep pengembangan bumi yang berkelanjutan namun kenyataannya masih jauh dari semestinya.
Menyongsong KTT Bumi ke tiga 2012 yang akan diselenggarakan di Rio Dejenerio 4-6 juni 2012 dengan istilah populernya “ RIO+20 “, membahas tentang pembangunan Bumi berkelanjutan dengan tema EKONOMI HIJAU (Green Economy) dalam konteks pembangunan berkelanjutan dan penghapusan kemiskinan serta pembangunan kerangka Kelembagaan bagi pembangunan berkelanjutan, konsep ini benar-benar melihat bahwa pengembangan bumi lestari tidak bisa dilepaskan dari tingkat kesejahteraan masyarakat yang merupakan salah satu penyebab kerusakan bumi tidak seperti konsep sebelumnya lebih menekankan pada konsep tehnis dan kerja sama pembangunan. Kalau pada KTT sebelumnya yang diikuti berbagai pertemuan berikutnya sebagai tindaklanjut telah membahas tentang Green Earth, Blue Sky, Global Warming, Lapisan Ozon dan Pencairan Kutub dan tahun ini akan membahas Ocean and Coastal Sustainability meski persoalan ini telah ada dalam pembahasan sebelumnya tapi masih sedikit dan belum terlaksana dengan baik.
Sangat ironis bumi yang dominan terdiri dari lautan 70 % ternyata hanya mempunyai luasan 1 % yang terlindungi, diantaranya ditemukan 60 % ekosistem utama kelautan dunia sudah mengalami kemerosotan atau termanfaatkan secara tidak berkelanjutan sehingga menimbulkan kerugian ekonomi dan sosial yang sangat besar, sebesar 30-50 % hutan mangrove dan 20 % karang laut sudah hilang sehingga menambah rentan kawasan pantai yang padat penduduk. Kemasaman (asidifikasi) lautan meningkat karena menyerap hampir 26 % CO di atmosfir yang mengancam berbagai kehidupan termasuk ekosistem laut dalam pada akhirnya mempengaruhi kegiatan sosial –ekonomi yang terkait. Tercatat bahwa 400 Zona Kelautan (Hypoxic Zones) yang telah “ Mati “ secara biologis karena Kelebihan kadar Nitrogen dan Posfor akibat polusi yang masuk ke perairan. Terancamnay populasi Stok ikan dan ekosistem laut sebagai akibat eksploitasi laut secara berlebihan dan illegal. Seluruh daerah ekologis Kelautan 232 daerah 80 %nya telah diserang spesies akuatik penyerbu (invasive aquatic spesies) dan lain-lain.
Terlahir dari rasa kekhawatiran akan keadaan bumi khususnya masa depan lautan dan Kawasan Pantai akan keberlanjutannya sebagaimana Tema di atas maka 4 lembaga PBB menyusun dokumen usulan mengenai keberlanjutan lautan dan kawasan pantai dengan menyerap masukan dari lembaga dunia dan pakar terkait, keempat lembaga tersebut adalah Intergovernmental Oceanographic Commission (IOC) UNESCO, UNDP, IMO dan FAO.
USULAN
Dokumen “ Blueprint For Ocean and Coastal Sustainability “ yang diumumkan secara resmi 1 Nopombor 2011 di Paris merumuskan 4 tujuan dengan 10 pokok usulan untuk menjadi bahasan dan pengesahan pada KTT Bumi ke tiga 2012 di Rio Dejenerio nanti, yaitu :
Tujuan Pertama : Mengurangi Tekanan dan Memulihkan struktur dan Fungsi Kelautan untuk penggunaan berkelanjutan sumberdaya dan ekosisitem kelautan. Untuk itu di usulkan :
1. Mengambil langkah – langkah penyesuaian pada dan yang meringankan asidifikasi kelautan.
2. Melaksanakan program perlindungan yang lebih besar terhadap habitat laut dan pesisir dan mengembangkan pasar karbon biru untuk memperoleh keuntungan ekonomi lewat perlindungan habitat.
3. Memperkuat kerangka hukum untuk menghadapi secara efektif spesies aquatik penyerbu.
Tujuan kedua : Mendukung konsep Ekonomi Hijau (Green Economy) untuk mengurangi kemiskinan dan promosi sektor – sektor dan kehidupan kelautan berkelanjutan melalui proses partisipatip. Untuk itu diusulkan :
4. Membangun masyarakat hijau dalam Negara-negara kepulauan kecil untuk menghadapi kerentanan utama.
5. Meningkatkan upaya penangkapan ikan dan akuakultur yang bertanggung jawab dalam ekonomi hijau.
6. Menghijaukan ekonomi Hara dan mengurangi hipoksia lautan melalui berbagai instrument yang mengembangkan efisiensi dan pemulihan hara.
Tujuan ketiga : Reformasi kebijakan, hukum dan kelembagaan untuk pengendalian kelautan secara efektif termasuk dilautan terbuka, dan memperkuat kerangka kelembagaan, mandate dan koordinasi lembaga-lembaga PBB dengan pihak-pihak yang kompoten di bidang kelautan. Usulan untuk itu :
7. Menciptakan dan melaksanakan kerangka kelembagaan dan hukum untuk melindungi habitat dan keragaman hayati di luar jurisdiksi nasional .
8. Reformasi organisasi –organisasi manajemen kelautan regional.
9. Meningkatkan koordinasi, kejelasan dan keefektifan system PBB mengenai masalah-masalah kelautan.
Tujuan keempat : Mendukung riset , pemantauan dan evaluasi kelautan serta alih tehnologi dan kapasitas sebagai salah satu cara meningkatkan pengetahuan, penanganan masalah yang timbul, pembangunan kapasitas untuk mendukung penggunaan berkelanjutan launtan. Untuk itu usulan adalah :
10. Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan manusia untuk observasi, pemantauan, riset kelautan dan evaluasi kemajuan yang berlanjut komitmen-komitmen Internasional.
Selanjutnya kita berharap bahwa konsep ini dapat terealiasasi atau terbenahi lebih sempurna dan dapat terealiasasi dalam pelaksanaan Pembangunan Bumi yang berkelanjutan, tentunya dengan keterlibatan yang dimulai dari diri pribadi, instansi terkait ke arah semua sektor turut berperan aktip dalam merealisasikan kebijakan tersebut karena tanpa hal tersebut maka sesempurna apa juga kebijakan tersebut akan menjadi hal yang hanya asik dalam pembahasan tapi sia-sia dalam pelaksanaan atau Pembangunan Bumi Berkelanjutan akan gagal.
Indah sangat Lautan yang berhias aneka Ikan,
akan lebih indah bumi bila berhias hijau sepanjang zaman.
By Bakri Supian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar