LIEM HIE JUNG, Pengusaha Besar Tempo Doeloe di Nunukan
Menemukan jejak pengusaha besar di Kawasan Nunukan dijaman dulu sekitar tahun 1900 amatlah sukar di samping status daerah ketika itu masuk dalam wilayah kesultanan Bulungan yng sangat jauh dari pusat kesultanan, berada di bawah Jajahan Belanda yang kurang mengapresiasikan arsip sejarah demikian serta situasi Nunukan saat itu belum meenjadi pusat keramaian alur perdagangan dan perlintasan sebagaimana saat sekarang. Namun Sosok Liem Hie Jung seorang yang terlahir di Tiongkok tahun 1902 mungkin satu tokoh pelaku ekonomi saat itu yang dapat di ambil sebagai tokoh atau pelaku sejarah Perniagaan terbesar di Wilayah Nunukan.
Kenyang dengan pengalaman merantau bersama Pamannya di bumi asia tenggara akhirnya Liem Hie Jung tersangkut di District Nunukan, yang waktu itu dibawah pimpinan seorang Belanda bernama “ Tuan Henar “. Tahun 1925, Berkat kejelian dan jiwa dagangnya yang mapan beliau melihat sumberdaya alam yang melimpah dan hutan belantara membuatnya berpikir untuk mengusahakan hasil hutan dengan memberdayakan Masyarakat lokal dari pada tak digunakan begitu saja, karena pengalamannya mengatakan bahwa semua sumber alam tersebut sangat laku dan menjadi komoditas utama dalam perdagangan di Asia tenggara seperti Rotan, Karet, Damar, Sarang Burung, Gaharu, Pasak Bumi, Madu dan berbagai Hasil laut.
Ketekunan beliau berusaha membuatnya semakin maju dengan mengembangkan usaha ternak dan perkebunan Karet yang hingga sekarang masih ada di Desa Labuk Kec. Sembakung menurut warga setempat sebagian kebun tersebut telah dihibahkan pada warga, semua hasil pengumpulan dari masyarakat berupa hasil hutan, perikanan, ternak dan perkebunan karet di ekspor keberbagai kota di Asia tenggara.
Aktipitas perniagaan Liem Hie Jung tidak hanya Mengekspor tapi juga mengimpor Beras dari Thailand dan Gula dari Vietnam serta berbagai keperluan keseharian lainnya serta dijaman perjuangan beliau aktip membantu para pejuang dalam suplai berbagai kebutuhan perjuanagn. Kala kehidupan di Sembakung dan sebuku mulai meningkat bahkan menjadi pusat Pemerintahan atau District, namun kejelian beliau mengalihakan pusat perniagaannya ke Nunukan yang menurutnya lebih strategis dan lebih dekat dengan kota perniagaan lainnya seperti Tawau, Lahad Datu dan Tarakan menjadikan kemampuan bisnisnya menjangkau sampai ke wilayah Malaysia, Singapore, Vietnam, China, Korea dan Hongkong.
Sejak beliau menjadikan Nunukan sebagai Pusat kegiatan Bisnisnya di lokasinya sekitar daerah Liem Hie Jung (nama beliau) sekarang menjadi PLBL (Pos Lintas Batas Laut) atau Pasar Tanah Merah dimuara sungai Kecil, maka sejak saat itulah arus kegiatan transportasi perniagan berupa ekspor dan Impor dan Lalulintas manusia di Nunukan semakin meningkat. Saat itu untuk ke tawau yang berada dibawah kekuasan Inggeris tidak ada pemeriksaan administrasi dan keamanan serta razia namun ikatan serumpun yang mengikat antara warga Indonesia dan Keturunan Kesultanan Bulungan yang ada di sanalah yang memudahkan karena Tawau, Sampoerna dan Lahad datu termasuk wilayah Kesultanan Bulungan.
Kesaksian rekan beliau Yangki (78) Pengusaha Restoran sejak dulu, Malay (80) yang masih punya darah keturunan dengan Aktor Hongkong (Chow Yun Fat) dan Wahab Kiak menantu beliau dari Anaknya Muryani, Meski beliau dimata anak muda kurang dikenal karena mereka hanya mengenal pasar Liem Hie Jung tapi beliau tidak bisa dipisahkan dari sejarah Perkembangan Nunukan khususnya dalam dunia Perniagaan besar yang pertama beliau Rintis, disamping itu ia terkenal sebagai Pengusaha pekerja keras, ulet dan rajin menekuni berbagai kegiatan seperti Pertanian, perkebunan, Perikanan, Peternakan dan Mengumpulkan hasil hutan, beliau seorang tokoh yang dapat dijadikan toladan bagi generasi yang akan datang dalam membangun wilayah Nunukan.
Pak Liem Hie Jung adalah Pengusaha yang pandai bergaul sehingga tidak heran beliau sangat akrab dengan pimpinan Belanda yang membawahi district Nunukan yang tentunya akan mendukung kelancaran usahanya. Kala itu kawasan permukiman belanda berada disekitar Jln. Radio (Perumahan Inhutani) dan Lapangan tenis peninggalan Belanda. Beliau sangat pandai bergaul dengan Penduduk Pribumi yang kala itu banyak menjadi penyuplai kebutuhan usahanya, sehingga tidak terasa adanya perbedaan antara warga di pulau Nunukan dengan mereka sehingga terjalin satu komunikasi yang harmonis.
Pak Liem Hie Jung adalah Pengusaha yang pandai bergaul sehingga tidak heran beliau sangat akrab dengan pimpinan Belanda yang membawahi district Nunukan yang tentunya akan mendukung kelancaran usahanya. Kala itu kawasan permukiman belanda berada disekitar Jln. Radio (Perumahan Inhutani) dan Lapangan tenis peninggalan Belanda. Beliau sangat pandai bergaul dengan Penduduk Pribumi yang kala itu banyak menjadi penyuplai kebutuhan usahanya, sehingga tidak terasa adanya perbedaan antara warga di pulau Nunukan dengan mereka sehingga terjalin satu komunikasi yang harmonis.
byBakriSupian
BELAJAR JAUH KE YUNAN
MENEMPAH ILMU KEHIDUPAN
LIEM HIE JUNG TOKOH PERNIAGAAN NUNUKAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar