Jumat, 14 Oktober 2011

LIEM HIE JUNG, Pengusaha Besar Tempo Doeloe di Nunukan


LIEM HIE JUNG,  Pengusaha Besar Tempo Doeloe di Nunukan  
 
          Menemukan  jejak pengusaha besar di Kawasan Nunukan dijaman dulu sekitar tahun 1900  amatlah sukar di samping  status daerah ketika itu masuk dalam wilayah kesultanan Bulungan yng sangat jauh dari pusat kesultanan,   berada di bawah Jajahan Belanda yang kurang mengapresiasikan arsip sejarah demikian  serta situasi Nunukan saat itu belum meenjadi pusat keramaian alur perdagangan dan perlintasan sebagaimana saat sekarang.   Namun Sosok  Liem Hie Jung seorang  yang terlahir di Tiongkok tahun 1902 mungkin  satu tokoh pelaku ekonomi saat itu yang dapat di ambil sebagai tokoh atau pelaku sejarah Perniagaan terbesar di Wilayah Nunukan.


             Kenyang  dengan pengalaman merantau bersama Pamannya di bumi asia tenggara akhirnya Liem Hie Jung  tersangkut  di District Nunukan,  yang waktu itu dibawah pimpinan seorang Belanda bernama  “ Tuan Henar “.    Tahun 1925,  Berkat kejelian dan jiwa dagangnya yang mapan beliau melihat sumberdaya  alam yang melimpah  dan hutan belantara membuatnya  berpikir untuk  mengusahakan hasil hutan dengan memberdayakan Masyarakat lokal dari pada tak digunakan begitu saja,  karena pengalamannya  mengatakan bahwa semua  sumber alam tersebut sangat laku dan menjadi komoditas utama dalam perdagangan di Asia tenggara seperti   Rotan, Karet, Damar, Sarang Burung, Gaharu, Pasak Bumi, Madu dan berbagai Hasil laut.    

             Ketekunan beliau berusaha  membuatnya semakin maju dengan mengembangkan  usaha  ternak dan  perkebunan Karet  yang hingga sekarang masih ada di Desa Labuk  Kec. Sembakung   menurut warga setempat  sebagian kebun tersebut  telah  dihibahkan pada warga,  semua hasil pengumpulan dari masyarakat berupa hasil hutan, perikanan, ternak dan perkebunan karet  di   ekspor keberbagai kota di Asia tenggara.

          Aktipitas perniagaan Liem Hie Jung tidak hanya  Mengekspor  tapi juga  mengimpor  Beras dari Thailand dan Gula dari Vietnam serta berbagai keperluan keseharian lainnya serta dijaman perjuangan beliau aktip membantu para pejuang dalam suplai berbagai kebutuhan perjuanagn.     Kala kehidupan di Sembakung  dan sebuku mulai  meningkat  bahkan  menjadi pusat Pemerintahan atau District,   namun  kejelian beliau  mengalihakan pusat perniagaannya ke  Nunukan yang menurutnya lebih strategis dan lebih dekat dengan kota perniagaan lainnya seperti Tawau, Lahad Datu dan Tarakan menjadikan  kemampuan bisnisnya menjangkau sampai ke  wilayah Malaysia, Singapore, Vietnam, China, Korea dan Hongkong.


         Sejak  beliau menjadikan Nunukan sebagai Pusat kegiatan Bisnisnya di  lokasinya sekitar daerah Liem Hie Jung (nama beliau) sekarang menjadi   PLBL (Pos Lintas Batas Laut) atau Pasar Tanah Merah  dimuara sungai Kecil,  maka sejak saat itulah arus kegiatan transportasi perniagan berupa  ekspor dan Impor dan Lalulintas manusia di Nunukan semakin meningkat.    Saat itu untuk ke tawau yang berada dibawah kekuasan Inggeris tidak ada pemeriksaan administrasi dan keamanan  serta razia  namun ikatan serumpun yang mengikat  antara warga Indonesia dan Keturunan Kesultanan Bulungan yang ada di sanalah yang memudahkan  karena Tawau, Sampoerna dan Lahad datu termasuk wilayah Kesultanan Bulungan.



          Kesaksian rekan beliau Yangki (78) Pengusaha Restoran sejak dulu,  Malay (80) yang masih punya darah keturunan dengan Aktor Hongkong (Chow  Yun Fat) dan Wahab Kiak menantu beliau dari Anaknya Muryani,   Meski beliau dimata  anak muda kurang dikenal   karena mereka  hanya mengenal  pasar Liem Hie Jung  tapi   beliau  tidak bisa dipisahkan dari sejarah Perkembangan Nunukan khususnya dalam dunia Perniagaan besar yang pertama beliau Rintis,  disamping itu ia terkenal sebagai  Pengusaha pekerja keras,  ulet dan rajin menekuni berbagai kegiatan seperti  Pertanian, perkebunan, Perikanan, Peternakan dan Mengumpulkan hasil hutan, beliau seorang tokoh yang dapat dijadikan toladan bagi generasi yang akan datang dalam membangun wilayah Nunukan.   


          Pak Liem Hie Jung adalah Pengusaha yang pandai bergaul sehingga tidak heran beliau sangat akrab dengan pimpinan Belanda yang membawahi district Nunukan yang tentunya akan mendukung kelancaran usahanya.  Kala itu kawasan permukiman belanda berada disekitar  Jln. Radio (Perumahan Inhutani) dan Lapangan tenis peninggalan Belanda.  Beliau sangat pandai bergaul dengan Penduduk Pribumi yang kala itu banyak menjadi penyuplai kebutuhan usahanya, sehingga tidak terasa adanya perbedaan antara warga di pulau Nunukan dengan mereka  sehingga terjalin satu komunikasi yang  harmonis.
byBakriSupian


BELAJAR JAUH KE YUNAN
MENEMPAH ILMU KEHIDUPAN
LIEM  HIE  JUNG  TOKOH  PERNIAGAAN NUNUKAN


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LIMA PEMBUANGAN SAMPAH TERBESAR DI DUNIA, ADA BANTAR GEBANG !!

NusaNTaRa.Com       byBatiSKambinG,        R   a   b   u,    2   0      N   o   p   e   m   b   e   r      2   0   2  4     Tempat Pengelola...