By Bakri Supian
Jika anda ingin merasakan kembali kehidupan di zaman Purbakala ketika para binatang Purba menguasai kehidupan di bumi khususnya kehidupan di bawah laut, ada baiknya anda datang mengunjungi Daerah Wisata Pulau Sangalaki yang masuk dalam Kepulauan Derawan, Berau Kalimantan Timur disana anda bisa menemui Penyu yang seusia dengan binatang prasejarah Dinosaurus dan salah satu Jenis Ikan peninggalan Purba yaitu Pari manta, ikan pari berukuran paling besar di dunia, ukuran paling besar bisa tumbuh hingga mencapai 8 meter dengan berat lebih dari 3 ton. Tak heran bila Kepulauan Derawan oleh UNESCO telah dicalonkan sebagai salah satusitus warisan dunia sejak tahun 2005.
Tulisan ini saya paparkan berdasarkan pengalaman perjalanan selama 4 hari di Derawan ketika menyambut tahun baru, kami menginap di kamar-kamar sewa rumah penduduk dan sebagian menginap di hotel yang ada di Pulau Derawan yang banyak tersedia serta berbagai pasilitas diving yang disewakan dan Capetaria tempat bersantai, pasilitas serupa ini juga anda temukan di Pulau Sangalaki meski dengan kondisi lebih sedikit ditambah kutipan dari beberapa literatur.
Pulau Sangalaki bisa dicapai dalam satu jam perjalanan dengan menyewa kapal motor dari Pulau Derawan yang menyediakan beberapa kemudahan wisata seperti Penginapan, cape dan penyewaan alat selam. Kalau anda mujur setiba disana anda dapat menyaksikan ikan manta melayang-layang dibawah permukaan Boat anda karena air yang jernih dengan dihiasi kehindahan karang yang berwarna warni.
Bila anda ingin bersua dengan Ikan Manta yang memiliki nama latin Manta birostris sebaiknya saat pasang karena ia akan menampakkan diri saat air pasang yang akan membawa serta banyak plankton yang merupakan makanan kesukaannya ini ditandai dengan air laut yang semula biru jernih mulai berwarna keruh akibat plankton.
Ikan Manta tergolong ikan jinak sehingga kita dapat bergaul bersama dibawah air, anda dapat menyaksikan bagaimana serunya ketika ikan rada Giant ini datang mendekati anda seperti pesawat UPO jangan takut karena ia tidak akan menyakiti dan pada jarak tertentu ia akan berbalik tapi bila kita pintar malah kita dapat mendekat dan mengelus-ngelusnya, sebaiknya saat menyelam speed boat jangan dibawah mendekati dikhawatirkan dapat menakutkannya nanti.
Sosoknya yang hitam, menyeramkan dan besar bak raksasa sebagaimana binatang purba dulu akan membuat kita terdiam dan tertegum saat mendekati seperti akan menyantap mangsa yang tak berdaya dengan mulutnya yang sangat besar yang di apit dua serupa tanduk yang sebenarnya adalah sebuah modifikasi dari sirip Sefala (sitip kepala) yang berpungsi membantu memasukkan air yang mengandung Plankton sebanyak mungkin kerongga mulut dan melalui celah dirongga bawah kepala yang dilengkapi lima pasang insan yang berguna memerangkap Plankton sebagai tempat mengeluarkan air yang disedotnya. Kemudian dengan gerakannya yang meliuk-liuk anggun dan renang yang sangat cepat akan pergi menjauh sementara kita masih dalam keadaan termangu-mangu kagum.
Sosoknya yang hitam, menyeramkan dan besar bak raksasa sebagaimana binatang purba dulu akan membuat kita terdiam dan tertegum saat mendekati seperti akan menyantap mangsa yang tak berdaya dengan mulutnya yang sangat besar yang di apit dua serupa tanduk yang sebenarnya adalah sebuah modifikasi dari sirip Sefala (sitip kepala) yang berpungsi membantu memasukkan air yang mengandung Plankton sebanyak mungkin kerongga mulut dan melalui celah dirongga bawah kepala yang dilengkapi lima pasang insan yang berguna memerangkap Plankton sebagai tempat mengeluarkan air yang disedotnya. Kemudian dengan gerakannya yang meliuk-liuk anggun dan renang yang sangat cepat akan pergi menjauh sementara kita masih dalam keadaan termangu-mangu kagum.
Sesungguhnya, kepulauan Derawan adalah daerah terumbu karang terkaya kedua di dunia. Luas terumbu karangnya tak kurang dari 66 ribu hektar. Keanekaragaman terumbu karang di daerah ini berjumlah lebih dari 507 spesies hanya dapat dikalahkan oleh keragaman di Kepulauan Raja Ampat Papua, serta dihuni sekitar 832 spesies Ikan karang. Kawasan Kepulauan ini menajadi Habitat bertelur bagi Penyu Hijau (Chelonia mydas) yang anda dapat temui disetiap sudut pantai yang gelap pada malam hari dan akan kembali kelaut pada pagi harinya. Kawasan ini juga dihuni oleh Penyu Sisik (Eretmochelys imbricate) yang sangat langka keberadaannya.
Danau Purba Kakaban
Dari Pulau Sangalaki perjalanan dilanjutkan dengan Speed boat sekitar 30 menit menuju Pulau Kakaban seluas 5 km2, Pulau ini istimewa karena ditengahnya ada danau purba dengan air lebih tawar yang semulanya adalah laguna yang berubah wujud akibat proses pengangkatan daratan berjuta tahun lalu. Air laut, air dari dalam tanah dan air hujan beserta seluruh isinya terperangkap di tengah membentuk ekosistem tersendiri yang unik berbeda dari ekosistem semulanya.
Danau Kakaban dihiasi empat macam ubur-ubur khas yang tak perlu ditakuti sebagai mana ubur-ubur ditempat lain karena jenis disini telah kehilangan daya sengat, seperti Aurelia aurita berbentuk seperti piring lebar bening. Cassiopeia ornata berenang terbalik dengan tentakel di atas. Martigias papua berwarna coklat dengan jumlah paling banyak dan jangan lupa mencari Tripedalia cystophora, ubur-ubur seujung kuku yang paling jarang ditemukan. Danau demikian hanya ada di dua tempat di dunia yang satunya ada di Palau Kepulauan Micronesiadikawasan tenggara laut Pasipik.
Keunikan Ekosistem di Danau ini dapat terlihat seperti di dasar danau ada anemon pemangsa ubur-ubur, ukurannya sebesar jari, berwarna putih transparan dengan sulur, kalau saja ubur-ubur di dekatkan atau dilengketkan ke sulur anaemon tersebut dia akan menyantap ubur-ubur itu dengan cara mengisapnya, Simbiosis kehidupan ubur-ubur di Danau Kakaban ini sangat menarik. Ubur-ubur Pulau Kakaban dengan posisi terbalik sebagaimana biasanya dengan bagian kaki terletak diatas, kaki atau tentakel terbalik tersebut merupakan tempat algae yang sangat baik karena ganggang berkepentingan untuk mendapatkan matahari sebagai sarana fotosistesa, berjalan terbalik dengan kaki ke atas dan kepala ke bawah yang unik inilah yang menarik para ilmuwan dan penyelam untuk mengetahui proses evolusi terhadap fauna laut demikian dalam mempertahankan hidup mereka. Keunikan lain fauna danau ini bahwa banyak para penyelam memberikan gambaran bahwa hewan-hewan yang ada di danau ini mempunyai cahaya lebih berwarna warni ketika hari semakin gelap serta diduga pada danau ini akan banyak dijumpai spesies-spesies baru dari spesies Cassiopea sp yang berada di dalam Danau Kakaban.
Keunikan Ekosistem di Danau ini dapat terlihat seperti di dasar danau ada anemon pemangsa ubur-ubur, ukurannya sebesar jari, berwarna putih transparan dengan sulur, kalau saja ubur-ubur di dekatkan atau dilengketkan ke sulur anaemon tersebut dia akan menyantap ubur-ubur itu dengan cara mengisapnya, Simbiosis kehidupan ubur-ubur di Danau Kakaban ini sangat menarik. Ubur-ubur Pulau Kakaban dengan posisi terbalik sebagaimana biasanya dengan bagian kaki terletak diatas, kaki atau tentakel terbalik tersebut merupakan tempat algae yang sangat baik karena ganggang berkepentingan untuk mendapatkan matahari sebagai sarana fotosistesa, berjalan terbalik dengan kaki ke atas dan kepala ke bawah yang unik inilah yang menarik para ilmuwan dan penyelam untuk mengetahui proses evolusi terhadap fauna laut demikian dalam mempertahankan hidup mereka. Keunikan lain fauna danau ini bahwa banyak para penyelam memberikan gambaran bahwa hewan-hewan yang ada di danau ini mempunyai cahaya lebih berwarna warni ketika hari semakin gelap serta diduga pada danau ini akan banyak dijumpai spesies-spesies baru dari spesies Cassiopea sp yang berada di dalam Danau Kakaban.
Letak Danau Kakaban dibagian tengah pulau sehingga untuk sampai kesana diperlukan sedikit energy untuk berjalan kaki melintasi jembatan kayu atau jeramba yang melalui kawasan hutan bakau didaerah pantai, kemudian tangga bersambung saat memasuki hutan lebat dan mendaki bukit batu yang terjal setinggi sekitar 50 meter barulah disebaliknya kita dapat menatap dan menikmati Keindahan Danau kakaban yang akan kita Tujuh serta Langit biru, hijau hutan, batu-batu terjal dan hembusan angin laut yang melatari sekitarnya.