IBRAHIM RUSLI, pria kelahiran Balikpapan 17 Juni 1965 yang kesehariannya Pegawai Negeri Sipil di Sekwan DPRD Kota Tarakan hanyalah Salah satu dari adventurer eksentrik biasa meski waktu kuliah di Jawa ia pernah memasuki club Pencinta Alam dan sebelum ini ia pernah berpetualang menaklukkan Gunung dan perairan, bahkan Media Radar Tarakan membuat head line tentang Keberhasilannya menyeberangi Selat Bali sebagai seorang Perenang Kampung.
Baginya penaklukkan Selat Madura dan Selat Bali adalah suatu petualangan mendadak tidak terencana dengan baik namun berjalan begitu saja karena tuntunan jiwa yang ada saat itu. Bermula dengan Menyeberangi Selat Madura ke Surabaya pada 30 Mei 2013 Jam 07.15 waktu setempat, dengan lokasi star dari Pelabuhan Ferry Kamal Bangkalan Madura dan finish di Pelabuhan Ferry Tanjung Perak Surabaya Jam 09.40 waktu setempat. Dalam menyeberangi selat ini Ibrahim memilih jalur berenang tepat berada di bawah Jembatan Suramadu, sehingga saat itu ia melihat banyak penonton dari atas jembatan menyoraki memberi semangat dan melambaikan tangan, ada juga yang mengambil gambarnya dan beberapa Nelayan disekitar situ memberikan dukungan dalam aksinya saat itu.
Menurut Ibrahim menyeberangi Selat Bali suatu moment yang sangat menegangkan disamping kurangnya perencanaan yang mapan karna ia berjalan mengikuti hasrat jiwa seketika itu juga. Berawal dari Taman Nasional Bali Barat menuju Pantai Wisata Watudodol Banyuwangi dari Pukul 11.52 waktu setempat, awalnya Ibrahim hanya ingin berenang ringan mengenakan celana pendek saja, Ujar Ibrahim nang Sederhana itu. Situasi menjadiserius ketika berada di pertengahan Selat Bali, yang saat itu kondisinya tidak menentu baik suhu maupun arus, saat dipertengahan ia sempat melihat arus berputar yang cukup kuat dan ia mencoba menghindari lokasi tersebut meski ia hampir terseret oleh arus laut berputar yang cukup kuat, Arus selat Bali ini telah terkenal banyak memakan korban dan di beberapa titik ia menemukan sesekali perubahan arus yang sangat kuat dan menyeretnya, sementara kondisi suhu memang awalnya cukup hangat namun makin lama ketengah suhu semakin dingin yang tentunya baginya sangat mempengaruhi kondisi pisik, namun setelah 1 Jam 34 menit Ibrahim berhasil menyeberangi Selat Bali yang berjarak 4 km dengan mendarat jam 13.27 wita di Pantai Watudodol Kab. Banyuangi. Dalam aksinya ini ia mendapat bantuan keselamatan dari IMAPALA Universitas Merdeka Malang.
Sebagai Petualang Eksentrik Ibrahim selain pengalaman ketika menjadi anggota Club pencinta Alam selama mahasiswa di Jawa, prestasi yang pernah beliau lakukan adalah Menaklukkan Gunung Kinabalu, Juni 2010 berenang di Sungai Kayan sejauh 12 km, tahun yang sama berenang di seputaran Laut Derawan dan Januari 2011 berhasil menaklukkan Selat antara P Sebatik RI dengan Tawau sabah Malaysia sejauh 8 km yaitu Selat Ambalat Sebatik. Kedepan Ujar Ibrahim ia berencana menaklukkan dua perairan lagi yaitu Perairan SUNDAK dari Serawak Malaysia ke Brunei Darussalam dan Kepulauan Alor NTT (Nusa Tenggara Timur) menuju Pulau Atarau di Timor Leste. Kegiatan ini ia lakukan semata selain tuntutan Jiwa juga buat memperkenalkan Kota Tarakan dan Provinsi Baru Kalimantan Utara serta Indonesia pada umumnya dan tak lupa memberi dorongan buat petualang muda untuk lebih berprestasi.
By Bakri Supian . RT 14/6/2013
Kota Tarakan terkenal dengan penganan Ikan Tipis,
Menyeberangi laut mendaki Gunung menjadikan pribadi yang tegas.