Rabu, 28 November 2012

PEMBINAAN KELOMPOKTANI DI KAWASAN PERBATASAN



 Dalam rangka meningkatkan produksi dan produktifitas petani di perdesaan untuk mewujudkan masyarakat petani yang lebih sejahtera sekaligus mengurangi  angka Kemiskinan di Indonesia  yang mencapai 12 % dan sebagian besar berada di perdesaan yang merupakan 60 % dari populasi  penduduk Indonesia.   Maka pemerintah menetapkan pembangunan Pertanian dengan mencanangkan Revitalisasi Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (RPPK)  dengan arah mewujudkan Pertanian tangguh untuk mewujutkan Ketahan pangan, Peningkatan nilai tambah dan daya saing produk pertanian dengan pendekatan pengembangan Usaha Agribisnis dan memperkuat Kelembagaan Pertanian di Perdesaan.

Untuk itu diperlukan dukungan bagi peningkatan Sumber Daya Manusia khususnya pelaku  pertanian  melalui  Penyuluhan Pertanian dengan pendekatan Kelompok  yang berada di  perdesaan  yang mendukung sistem agribisnis berbasis pertanian, sehingga dibutuhkan satu kebijakan  pembinaan  dan pengembangan  Kelompoktani dan Gapoktan agar dapat menjadi lebih kuat dan mandiri  sebagai media yang dapat menjembatani pencapaian kehidupan petani  tersebut.

Demikian  ungkapan Kabid Kelembagaan dan Usaha Tani Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluh Daerah Kabupaten Nunukan  dalam  penyajian  KEBIJAKAN PEMBINAAN KELOMPOKTANI DAN GAPOKTAN (GABUNGAN KELOMPOKTANI) Pada acara  “ Pembinaan dan Pengebangan Kelompok Tani “ yang dilaksanakan Badan Ketahan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Daerah Kab. Nunukan selama 2 (dua ) hari mulai 24-25 Nopember  2012  di BPP Kec. Sebatik.

Selanjutnya beliau memaparkan beberapa Karakteristik Kelompoktani yang  meliputi Ciri kelompok tani, Unsur-unsur Kelompoktani, Fungsi Kelompoktani  dan Penumbuhan kelompoktani yang meliputi Prinsip penumbuhan Kelompoktani   1. Kebebasan 2. Keterbukaan  3. Partisipatif   4. Keswadayaan   5.Kesetaraan dan Kemitraan.  Lanjut beliau bahwa Kelompoktani mandiri ditandai dengan adanya   1.  Adanya pertemuan/Rapat anggota/Rapat Pengurus  dilaksanakan secara berkala   2. Adanya Rencana kerja Kelompok   3. Adanya aturan/norma yang disepakati bersama   4. Memiliki administrasi yang baik    5. Memfasilitasi usaha anggota    6. Mengembangkan usaha tani secara komersil  dan berorientasi pasar    7. Berfungsi sebagai sarana informasi  bagi petani    8. Memiiliki kemitraan dengan pihak terkait dan  9. Adanya pemupukan modal secara swadaya.

Dalam hal Gapoktan beliau lebih menekankan bahwa pada prinsipnya hampir memiliki kesamaan dengan Kelompoktani  namun ia mempunyai cakupan yang lebih luas sesuai dengan prinsip Gapoktan yang merupakan gabungan lebih dari dua Kelompoktani dan Gapoktan harus mempunyai aktipitas ekonomi pertanian yang lebih besar dan riel dengan membentuk Unit usaha-usaha pertanian yang lebih spesipik seperti  LKM (Lembaga Keuangan Mikro), Unit Usaha Pemasaran, Unit Usaha Pengolahan Hasil Pertanian dll.

Proses pembentukan Gapoktan ; Dilakukan dalam satu musyawarah yang dihadri minimal Kontak tani/ketua kelompoktani yang akan bergabung, setelah sebelumnya kelompoktani telah memutuskan untuk bergabung,  Rapat pembentukan Gapoktan  bentuk, susunan, jangka  waktu kepengurusan dan ketentuan yang berlaku bagi  kelompok yang bergabung, Ketua Gapoktan dipilih secara demokratis dan Hasil rapat pembentukan tersebut mendapat Legitimasi dari Pemerintah setempat.   Fungsi Gapoktan  bagi petani adalah, Merupakan satu kesatuan produksi untuk memenui kebutuhan pasar, Penyedia saprotan, Penyedia modal usaha, Penyedia proses pengolahan hasil produksi pertanian  dan Penyelenggara proses perdaganagn atau pemasaran  produk dan kebutuhan pertanian.

Menurut  Jefri Sakai SP, Sebagai pelaksana kegiatan  Pembinaan dan Pengembangan Kelompoktani  Kab. Nunukan  bahwa  kegiatan ini berlangsung empat kali setelah sebelumnya 21-22  nopember 2012  telah dilakukan  di BPP Kec. Nunukan  di ikuti  35 petani dari Kec. Nunukan dan Kec. Nunukan Selatan dan sekaligus dilakukan  Peresmian pembukaan Kegiatan ini oleh Bapak Ir. Jabbar MSi selaku kepala Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluh Daerah Nunukan.  Di BPP Kec. Sebatik  diikuti  35 peserta dari Kec. Sebatik Barat dan Kec. Sebatik Induk,  di BPP Mensalong  pada 01-02  Desember 2012  di ikuti 35 Petani dari Kec. Sebuku, Kec. Sombakung dan Koc. Lumbis dan Torakhir pada BPP Krayan pada 19-20 Desember 2012 di ikuti 35 Petani dari Kocamatan Krayan dan Kec. Krayan Selatan.

Materi yang di sajikan dalam pelatihan ini meliputi Kebijakan Pengembangan dan Pembinaan Kelompoktani,  Dinamika Kelompok, Membangun Karakter, Membangun  Komunikasi Kelompok, Manajemen Kelompoktani, Strategi Pengembangan Kelompoktani, Kepemimpinan Kelompoktani dan Rencana Tindak Lanjut.  Pembawa materi terdiri dari Pejabat BKP4D Kab.Nunukan, Instruktur dari  Provinsi dan PPL .
















Petani berjuang mensukseskan  peningkatan produksi,
Kelompoktani  sarana pendukung untuk mencapai usaha petani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LIMA PEMBUANGAN SAMPAH TERBESAR DI DUNIA, ADA BANTAR GEBANG !!

NusaNTaRa.Com       byBatiSKambinG,        R   a   b   u,    2   0      N   o   p   e   m   b   e   r      2   0   2  4     Tempat Pengelola...