Jumat, 18 Februari 2011

Gajah Borneo Asli Dehh GajaH KalimanTan


GAJAH BORNEO
Elephas maximus borneensis. )
          Merupakan spesies tersendiri  dari gajah yang ada di dunia meski ada beberapa kisah rakyat yang meragukan keaslian spesies tersebut dan beranggapan sebagai spesies Gajah Jawa yang telah lama punah dengan dua kisah  yaitu  1.  Konon dulu salah satu Kerajaan di Jawa dalam meluaskan dan mengakrabkan persahabatan dengan raja di Kalimantan kemudian menghadiakan Gajah kepada Raja Sulu  kemudian  berkembang biak menjadi Gajah Borneo sebagaimana yang ada sekarang dan 2.  Gajah Borneo menurut persi ini mengatakan bahwa dulu British East India Trading Company sebuah perusahaan dagang Inggris yang berkedudukan di Batavia menghadiakan pada Raja Sulu yang wilayah kekuasaannya meliputi Kalimantan Sabah pada tahun 1750,  beberapa ekor Gajah Dari Jawa  untuk meningkatkan persahabatan dan kelancaran Perdagangan mereka di Wilayah Kesultanan Sulu, kemudian Gajah tersebut digunakan untuk mengangkut barang dan menarik kayu di Hutan pada perkembangan selanjutnya Gajah ini tidak terurus sehingga lepas dan berkeliaran di Hutan sebagai mana yang ada sekarang, berdasarkan kisah ini dan kemiripannya   beberapa beberapa Pakar WWF Asia juga beranggapan sebagai turunan Gajah Jawa yang di anggap sudah punah, meski data lengkap tentang ciri morfologi dan DNA tidak ada.

           Beberapa ahli tetap berkeyakinan bahwa Gajah Borneo merupakan spesies tersendiri yang berbeda dengan spesies lain ini mereka ungkapkan dengan ciri-ciri tersendiri yang khas seperti mempunyai ukuran relatip lebih kecil  yaitu 30 % lebih kecil dari ukuran Gajah Asia lainnya dan  mempunyai Gading  relatip lebih lurus.    Perbedaan lain yang terdapat Gajah Borneo adalah kebiasaan Buang Kotorannya yang relatip rapat frekwensinya, Rata-rata kecepatan buang kotoran (defecation Rate) yang diperoleh adalah  18,19 kali buang kotoran per 24 jam (distance 1 x per 1,6 jam) hal ini diperkuat oleh hasil Penelitian Universitas Mulawarman yang menguji  DNA Gajah  Borneo dibalai Riset USA dan didapatkan  bentuk  dan sifat Genetik yang berbeda dari Gajah lainnya bahkan test itu menunjukkan kalau spesies ini telah ada 300.000 tahun yang lalu.    Klasifikasi Gajah Borneo berdasarkan GREY, 1821 adalah  : 

          Kingdom                        :  Animalia
          Filum                             :  Chordata
          Sub Filum                      :  Vertebrata
          Kelas                              :  Mamalia
          Ordo                              :  Proboscidae
          Famili                            :  Elephantidae
          Genus                            :  Elephas
          Species                           :  Elephas maximus
          Sub Species                   :  Elephas maximus borneensis.

          Gajah ini berasal dari penyebaran Gajah Asia diberbagai daratan Asia karna proses geologi yang cukup panjang di atas  18.000 tahun yang lalu kemudian terjadi perpisahan antara Kepulauam Indonesia dan daratan Asia serta proses pencairan Es di kutub membuat wilayah Indonesia dan spesiesnya terisolasi dengan ekosistem daratan asia yang berdampak pada perbedaan sifat, bentuk dan habitat satwa kepulauan termasuk Gajah Borneo dengan ciri – cirinya yang ada sekarang.   Ciri lain dari gajah ini mempunyai ukuran maksimal 2,4 m Sedang gajah asia lainnya  mencapai di atas 3 m, perbandingan ukuran Kuping lebih agak lebar, Kepala Bundar terlihat agak lucu  dan mempunyai ekor yang panjang  dapat mencapai Tanah.

          Habitat utama Gajah Borneo terletak antara Bagian Utara Prov Kalimantan Timur dan daerah Sabah Malaysia namun selama ini yang menjadi pusat penelitian khususnya Pemerintah Indonesia dan WWF berada di Provinsi Kalimantan Timur Kabupaten Nunukan Kecamatan Sebuku, Kecamatan Sembakung, Kecamatan Nunukan dan Kecamatan Lumbis serta sebagian wilayah Kabupaten Malinau sedang Kerajaan Malaysia telah menetapkan Lembah Danum sebagai wilayah KonservasI Gajah Borneo.  Dari beberapa Laporan Masyarakat Sabah merekan biasa menemukan Gajah Borneo selain  Lembah Danum juga di Kinabatangan, Kalabakan, Lahat Datu dan Keningau.       

              Hasil Penelitian Universitas Mulawarman,  Yasuma (1994) bahwa hewan gajah ini hanya dapat terdeteksi sekitar wilayah hulu S. Sebuku  kec.  Sembakung, Hulu S. Agison, S. Tulid dan S Apan..    Penyebaran mereka di daerah Kec. Sebuku umumnya berada pada dataran rendah pada kawasan hutan Hujan Tropis dengan ketinggian hingga 750 m  dpl.  Kehidupan mereka umumnya berpindah – pindah tempat yang membentuk satu syclus hidup yang rutin, dimana pada musim dan waktu tertentu ia akan berada di tempat sama syclus ini biasanya ditentukan oleh Ketersediaan Makanan, Musim perkawinan, Musim Melahirkan, Tempat Perlindungan dan membesarkan Anak.  Beberapa penelitian menemukan bahwa satu gajah pada Habitatnya memiliki rang jarak tempuh  dalam hidup hingga  90 km sampai 600 km jauhnya, penelitian lain mendapatkan bahwa untuk habitatnya tersebut gajah  menggunakan Home Range atau luas wilayah hingga 600 km2.  Makanan mereka yang utama dan banyak ditemukan tumbuh liar di hutan  Kec. Sebuku, Kec. Sembakung dan Kec. Lumbis adalah Tebu hutan, Pisang Hutan,  Umbut dan daung Kelapa dan Umbut dan daun Kelapa sawit yang terakhir adalah tanaman Masyarakat dan perusahaan ini diketahui dari beberapa laporan Masyarakat dan perusahaan Pada Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Nunukan.       
 
          Gajah Borneo dan beberapa gajah lainnya hidup dengan pola matriarchal yaitu hidup berkelompok yang mengikuti seorang pimpinan Seekor gajah Wanita dewasa dengan ikatan social yang kuat.   Untuk sementara jumlah populasi yang masih ada berbeda – beda perkiraan antara berbagai ahli,  namun yang kuat dugaannya antara 60 - 100 ekor menurut Unmul (Yasuma 1994)  dan  40 -  60 ekor.  Ancaman utama bagi kehidupan Gajah saat ini adalah  Manusia yang disebabkan keterbatasan lahan dan keterbatasan Makanan dua hal ini yang sering membuat gajah masuk mengganggu kepemukiman Masyarakat, Hingga saat  ini diketahui  bahwa  85%  gajah Kalimantan dan  Sumatera berada diluar kawsan  konservasi yang berarti rawan dari ancaman manusia dan kendaraan berat.   Keberadaan gajah terdesak oleh semakin menyempitnya habitat tempat hidupnya karena adanya perluasan areal pengusaha kayu,  semakin melebarnya areal perkebunan dan pertumbuhan pemukiman masyarakat.   Sehingga tahun 2009 terjadi dua kali Gajah mengamuk yang merusak perkebunan dan perumahan penduduk diduga karena keadaan tersebut yang berdampak pada semakin berkurangnya stock makanan di Habitatnya dan terpotongnya jalur food migrasi  oleh  perkembangan pembangunan diwalayah jalur migrasi tersebut sebagaimana laporan yang ada di BLHD Kab. Nunukan.  

          Pada tahun 2008 Metro TV bekerja sama dengan Pemda Kab. Nunukan dan WWWF melakukan dokumentasi pelacakan keberadaan Gajah Borneo tersebut, pada hari-hari pertama mereka hanya menemukan beberapa kotoran Gajah tersebut namuun setelah beberapa hari kemudian mereka menemukan ada dua kelompok yang berada di seputar Desa Sekikilan Kecamatan Sebuku.   Program dokumentasi pelacakan ini telah dipresentasikan di Pemda Nunukan dan program ini juga sempat ditayangkan pada acara Metro TV.
byLaSikuAgay. 


Living together is more beautiful than life itself

Senin, 14 Februari 2011

T E R A P, Buah Endemik Kalimantan

BakriToMaiwa

T E R A P,    Buah  Endemik Kalimantan
( Artocarpus  odoratissimus  Blanco )


         Terap adalah salah satu dari sekian banyak buah khas Kalimantan (Borneo) walaupun penyebarannya umumnya di Daerah Subtropik Asia tenggara  meliputi daerah Pulau Kalimantan khususnya Kalimantan timur, Kalimantan Tengah, Malaysia (Sabah, Serawak dan Semenanjung), Filippina, Birma, Thailand,  P. Sumatra, Jawa (Jawa Barat), dan  Sulawesi di P. Irian  masih ditemukan walau dengan kerapatan vegetasi yang rendah.



Bagi yang pernah mengenal buah Terap walau sekali akan sulit melupakan karena kekhasannya disamping rasanya yang lezat, isi buah lunak dan baunya yang harumnya cukup kuat akan sangat berkesan bagi penggemarnya, tanaman ini mungkin mempunyai kekerabatan yang dekat dengan buah Nangka, Cempedak dan Sukun.  Tapi anda harus hati2 dengan Terap Hutan ia mirip meski lebih kecil umumnya isi buahnya kurang dan tidak dimakan sebagai buah melainkan untuk sayur ini saya temukan ketika di hutan Negeri Sabah tahun 1999.
         Secara taxonomi buah terap ini diidentifikasikan sebagai :
         Kingdom                                        :  Plantae
         Devisi                                              :  Magnoliophyta
         Kelas                                               :  Magnoliosida
         Ordo                                               :  Morales
         Family                                             :  Moraceae
         Genus                                             :  Artocarpus
         Spesies                                           :  A.  odoralissimus
         Nama Binomial      :  Artocarpus  odoratissimus  Blanco.  

         Merupakan  tumbuhan berpohon kayu dengan ketinggian dapat mencapai 30 meter, diameter pokok mencapai 50 Cm sangat tergantung usia, kesuburan tanah dan tingkat kerapatan vegetasi, mempunyai cabang dan ranting.   Daun berbentuk lonjong melebar kearah pangkal daun bagian ujung daun lancip kadang tumpul, bisa berjari 3 – 5   jari-jari, sisi daun rata keseluruhan daun berukuran antara 30 x 40 Cm, permukaan daun bila diraba terasa kasar seolah-olah jari melekat karena ia mempunyai bulu daun yang sangat pendek dan halus dan bagian ini berwarna hijau cerah mengkilat dibanding bagian bawah daun warna agak lebih putih buram.  Mempunyai tangkai daun panjang antara 2-4 Cm.

        Berbunga soliter yang tumbuh di celah ketiak daun yang merupakan bunga majemuk, bonggol jantan mencorok hingga berbentu gada (clavate) berukuran hingga 4 x 11 Cm bonggol betina memiliki braktea berbentuk perisai berbulu.    Buah agak bulat dengan diameter 13 – 20 Cm tertutup rapat oleh bulu-bulu kaku sepanjang 1 Cm yang bila diraba seperti terasa melekat ditangan yang menempel pada kulit setebal 0,7 Cm berwarna hijau saat mudah hingga kuning kecoklatan saat tua.   Daging  buah yang kita makan terasa lesat berwarna putih yang sebenarnya adalah modipikasi dari hiasan bunga yang menyandang buah (membungkus biji) diameternya 1-2 Cm, Hama Buah Terap adalah Lalat Buah Oriental (Docun   umbrosus) proses pematangan buah ini sangat cepat sehingga saat baru dipetik segera nikmati sehingga diperoleh rasa khasnya bila lama maka proses aroma akan semakin tajam.   Selain isinya sedap untuk dimakan Terap dapat dinikmati dalam bentuk juzz, keripik buah dan biji, yang mengkal sedap juga dijadikan sayuran, bijinya juga sedap dinikmati setelah di masak, bakar, goreng minyak dan digoreng kering.













        
                                     Wilayah penyebaran Pohon Terap di Asia tenggara mulai dari Birma, Thailand, Kalimantan sampai di P. Irian dan Australia (Queensland telah dibudidayakan),  namun Kalimantan timur, Sabah dan serawak Malaysia adalah daerah dengan tingkat kerapatan populasi tertinggi dan merata.  Tanaman ini menyenangi Habitat  tanah liat berpasir, dataran rendah hingga ketinggian 1000 m dpl yang banyak dialiri oleh sungai-sungai dan dapat tumbuh dekat pantai.   Tumbuhan ini banyak tumbuh alami di  Hutan Sekunder di Kalimantan Timur, Sabah dan Serawak namun lebih baik bila ditanam dikebun rakyat yang banyak terdapat di sana di Filippina dan Queensland (Australia) tanaman ini telah di budidayakan dengan lebih maju lagi untuk kebutuhan industry.
         Seorang Petani tahun 80 an di Nunukan (Bapak Kadir Janggo)  telah sukses menghidupi keluarganya dengan membudidayakan Buah Terap pada Lahan 1,5 Ha  diatas bukit dengan tingkat elevasi 45 derajat disamping tanaman lain dan ia menerapkan jarak penanaman 6 - 9 m dan dalam satu pohon ia dapat memanen hingga 60 buah sungguh hasil yang pantastik beliau juga mengatakan buah yang mengkal baik jadi ramuan sajian Fissa anda.    Tapi sekarang jika anda ke Nunukan khusus awal musim hujan bulan Agustus – Desember  dengan uang Rp 5.000 – Rp 30.000 dapat menikmati buah tersebut dengan puas tapi bila tidak menemukan jangan heran karna buah ini mulai terasa langka.



BUAH  TERAP    
 BUAH  ASLI  KELIMANTAN
Walau tidak tertatap 
tetap dalam ingatan


 

Jumat, 04 Februari 2011

MENELUSURI LENGNGA JEJAK LOKASI PENELITIANKU


Pantai  Ujung  TapE 
Menelusuri Lengnga Jejak Lokasi Penelitianku

      Ketika ke Makassar  Juli tahun 2010 lalu saya menyempatkan diri mengunjungi  Pantai Ujung Tape Pinrang, sebuah desa Nelayan tempatku dulu melaksanakan  Penelitian sehubungan pembuatan Skripsi  persyaratan utama untuk meraih Kesarjanaan di Unhas.   Pantai ini terletak di sebelah Utara kota Makassar termasuk Kabupaten Pinrang Kecamatan LengNGa Kelurahan Pallameang, dengan  jumlah penduduk sekitar 3.200 jiwa sebagian besar sebagai Petani dan Nelayan.

       Perjalanan yang kulalui cukup melelahkan karna untuk kesana melewati kodya Pare-pare berjarak 155 km 4 jam perjalanan, kemudian dari Pare-pare ke utara kota Pinrang sejauh 45 km 1 jam lebih,  sepanjang perjalanan terlihat rumah penduduk kalo dulu berupa rumah adat terbuat dari kayu dengan sentuhan halus dan cantik tapi sekarang ada perubahan beberapa rumah dan kantor terbuat permanen turut menghiasi sisi – sisi jalan dan yang banyak terlihat hamparan sawah yang baru dibajak untuk ditanam,  nah dari sini baru ke Pantai Ujung Tape kearah Barat sejauh 15 km  25 menit,  jalan yang dilewati beraspal biaya yang saya rogoh dari kantong sebesar  Rp  8.000 untuk dua orang,  sepanjang perjalanan ini juga terlihat seperti perjalanan sebelumnya yaitu perumahan, irigasi, perkebunan dan area persawahan dimana beberapa petani sedang menolak kerbau mesin, kalau dulukan Kerbau beneran yang Marakkala (membajak sawah/bahasa di sana).

Sesampai di sana saya sangat tertegum melihat perubahan Pantai  jauh di banding dulu, menurut Sopir taxi,  sejak pemerintah daerah mencanangkan Ujung Tape sebagai salah satu tujuan wisata daerah terjadi geliat pembangunan sekitar area untuk menjadikan lokasi wisata yang lebih layak seperti penataan perumahan nelayan, sarana wisata bagi pengunjung dan tembok  penahan gelombang.   Berdiri di tepi pantai tepatnya di atas tembok penahan ombak menatap kearah barat terbentang lautan luas Selat Makassar  tiada bertepi hingga batas cakrawala kemudian berpadu Batas langit dihiasa perahu nelayan yang diombang ambing alunan irama ombak kecil karna bergegas kepantai,  keterlambatan mendarat akan mempengaruhi hasil tangkapan semalaman.   Akan lebih indah lagi jika kita mau menanti hingga matahari tenggelam dibatas cakrawala dengan sinar kemerahan dan kekuningan menyoroti nelayan yang masih sibuk berenang di lautan  berombak menghempas biduk kecil  dan menanggapinya dengan keolengan bak dance.
      Kalau berlibur kesini kita akan menikmati keindahan Pantai berpasir putih bersih sepanjang  8 km yang bersua dengan riak gerakan air laut nan jernih menerpa pantai akan menggoda kita untuk mandi bersuka ria bersama membuat kita merasakan suasana baru yang lain dari kerutinan hidup sehari - hari, dengan uang Rp 2.000 anda dapat menyewa ban yang banyak di sajikan disekitar pantai dan tak perlu resahhh memikirkan wahhh !! bagaimana setelah berendam di laut yang asin tak perlu karna disekitar lokasi tersebut juga berjejer Kamar ganti pakaian dan Kamar mandi air tawar yang dipersewakan penduduk.   Jika ingin nyelam  tersedia snorkeling sewaan dengan biaya cukup murah.   
      Sepanjang pantai sebelah selatan terlihat Perahu nelayan berwarna putih   berbaris indah dan rapi jenis perahu S a n d e k perahu yang menggunkan Cadik/sayap di kiri kanan.   Sandek ini oleh para nelayan digunakan untuk melaut menangkap ikan dan mengumpulkan telur ikan terbang (Playing Fish) yang banyak disekitar perairan tersebut,  selain itu dapat disewakan bagi pengunjung yang ingin menikmati pelayaran Sandek  disepanjang pantai sembari menikmati geliat ombak menggoncang biduk dan hembusan angin laut sebagai suatu exsperien baru,  dengan sewaan lebih mahal anda bisa berlayar bersama nelayan memilih kegiatan :  (1)  Melihat kegiatan mereka menangkap ikan terbang menyaksikan pesona ikan disekitar dan terbang diatas perahu jika beruntung anda dapat menangkapnya saat terbang. (2) Atau mungkin anda bisa ikut menyaksikan bagaimana mereka mengumpulkan telur ikan terbang berwarna agak kekuningan yang melekat pada rumpon yang mereka pasang ditengah laut kalau anda kesana sekitar bulan juni mungkin anda masih bisa menikmatinya. Dan  (3) Menyaksikan kegiatan nelayan Bagan tancap ditengah laut pada malam hari di atas pancang Bambu atau kayu berbentuk segi Enam menggunkan Cahaya Lampu sebagai penarik ikan dan menggunakan Jaring penangkap ikaan saat sudah berkumpul. 

      Pada musim tertentu ada pesta masyarakat menangkap bibit ikan dan udang (Nener dan Benur), karna saat itu ramai nelayan menggunakan seser menyisiri pantai untuk menangkap benih ikan dan udang, jika ingin anda bisa meminjam Seser mereka dan membaur bersama menikmati sensasi dengan mendorong seser kesana kemari  menentang arus air karna benih ikan tersebut banyak terhanyut oleh arus tersebut tapi jangan lupa hasilnya berikan pada pemilik seser.  Seser adalah alat tangkap benih ikan dan udang yang terbuat dari dua bambu atau kayu menyilang membentuk segi tiga yang ditautkan dengan jaring dengan ukuran mata jaring antara 1 – 5 mm dan jaring kearah belakang membentuk kantong sebagai tempat berkumpul atau terjebaknya tangkapan.   Hasil penelitian saya menemukan bibit ikan dan udang seperti : Udang windu(Penaeusmonodon fabricus), udang Putih (Penaeus merguensis), Ikan Bandeng (Chanos chanos), Ikan Baronang (Siganus  spp), ikan sidat (Anguilla spp), ikan Belanak (Valamugilspeigleri), ikan selar (Selaroides spp), ikan kwee, Kuda laut (Hemirhampus spp), Kepiting Pasir (Portunnus spp), Kepiting Bakau (Scylla serrata) dll.


      Disekitar lokasi banyak empang atau kolam pemeliharaan ikan dan udang, kita dapat berjalan menyisir Empang melihat kegiatan Petambak memelihara ikan dan yang lebih asiik kita dapat membeli ikan atau udang yang besar – besar untuk dibawah sebagai oleh2 atau menikmati langsung, untuk memasaknya jangan bingung anda bisa memesankan pada warung yang ada disana dengan rasa Yammmmii atau ingin membakar sendiri disana tersedia pondok rehat wisata dengan tempat pembakaran.
      Bila masih punya waktu sebaiknya menyusuri kampong nelayan melihat kesibukan mereka mengolah hasil tangkapan seperti menjemur ikan dan telur ikan terbang, membenahi jaring berupa penyulaman, Pasar nelayan dan berbagai aktifitas keseharian lainnya.
      Oh Yaaa untuk menginap anda bisa  ke Hotel di Kota Sawitto dengan tarip yang biasa atau kalau bersama keluarga dapat menyewa rumah penduduk.  Sebelum anda meninggalkan jangan lupa berphoto ria sebagai kenang-kenangan saya ingatkan jangan lupa latar belakang pesisir pantai  putih dan panjang, laut yang luas terlebih saat mata hari terbenam, Perahu Sandek yang cantik, dan hasil tangkapan ikan terbang dan telurnya, saat bercebur di laut dll.  
byRyaNSyahputrA 





 
 
 
 
 
 
 
 
 

Minum di Cape   Rasa Choklat
Ujung Tape    Pantai berehat........... 

LIMA PEMBUANGAN SAMPAH TERBESAR DI DUNIA, ADA BANTAR GEBANG !!

NusaNTaRa.Com       byBatiSKambinG,        R   a   b   u,    2   0      N   o   p   e   m   b   e   r      2   0   2  4     Tempat Pengelola...