Jumat, 04 Maret 2011

Kumpulan Puisi " HIDUP KEROBOTANKU "



KUMPULAN  PUISI   :    
 “  HIDUP  KEROBOTANKU  “
Bakri Supian


1
DUAKAH  AKU  ?

Daging dengan Nyawa  Kesatuan ku
Tulang bersama Nurani  Kodrat ku
Kulit melingkupi Rasa Hakekat ku                       
                                                           
                  Adakah satu kehidupan dua Bahtera
               Atau dua napas  satu Mahligai
               Kurasa tumpangan satu nyata
               Kurenungi Semangat ada satu  Jiwa
               Meski  kumerasa alamku dua
               Meski ku dapati  jasad dua Guna

Aku  bersenda  gurau
Entah kau di hadapan ku
Siapa yang tak ku tahu
Siapa yang mau tahu akan  ku

Aku Paham celoteh senandung mu
Kicau nada yang kau lepas untuk  ku
Kau bukan maya dihadapanku
Ataukah ada siapa selain aku
                                                                                                    
               Kehidupan kan bukan dalam alam maya
               Lantas  bagaimana aku melakoni NYA
               Hayalan kan berlainan dengan dunia nyata
               Wau Bagaimana aku dapat menikmatinya

  3/10/06


2
Aku Seperti Bukan
Kuamati seraut wajah di bening kacah       
Seperti masih kecilku masa remajaku         
Kurenungi segenap sosok rapuh                 
Tiada satu lekuk berlalu                         

 Ada yang tak biasa disekitarku
 Tak dapat ku pastikan  berlalu
 Bukan Patung Buatku termangu
 Ku hanya merasa seperti kaya aku

Aku seperti bukan
Tiada yang mendengar gurauan
Pas gurauan disambung gurauan
Laganya saja itu balasan
Meski bukan mainan
Tapi tak untuk aku kebenaran

Bertanya
Kasih berita
Malah meminta
Tak menanti ku sikap nada

Aku seperti bukan
Bukan aku kan
Meski merasa tak berupah
Jasa tak ku berburuh

Dan
Aku seperti bukan

Sebagai mana mereka aku didepan
Wujut yang terhatikan
Bunyi hanya didengarkan
Aku seperti bukan

  03/10/2006


3                                    
PEdiHKU TIADA AnGGap


Kepedihan                    
Lapas Kepedihan
Wujud ada kepedihan
Memaknai realita kepedihan
Kepedihan menyentuh kehidupan

Semua warna rona nya
Satu diantara dua wajah rasa
Perlu kaji menelusuri
Kadang rada beda adili

Kepedihan
Batu menyentuh keras badan
Darah bercucur di goresan
Cuma semudah itu Gambaran

Bagaimana
Dan Gimana
Yang kurasa tiada maya
Yang adanya gaibnya raga

Kamu anggap kepura puraan
Karna memaknai sukma
Air menetes dari daun
Benarkah kekhalikan merasakannya
Dia Seperti makhluknya

Lantas lantas
Semua itu hanya kilasan mimpi
Tayangan seorang screen
Suatu rekaman trajedi
Bagai batu berhantukkan suara
Rasa itu tiada anggap

  16 - ottober - 2004


4
Dua Pegangan

Dunia akhirat
Dua alam satu rangkaian
Logika dan Rasa
Satu kesatuan dua arah
Natural kehidupan
Ada kehidupan lain diriku
Yang kodratnya sama kodratku
Ia dapat mengikuti hidupku
Kehidupannya tak mungkin oleh ku
Nalaraku metode pencarianku
Memberi arah kebajikan pasti
Pencarianya daku
Akankah dirinya ku abdi

Rasa kemulian Manusia
Pengukur beban tak berangka
Gambaran rasanya
Contoh ataukah realita

Insan tak lepas dari kebenaran
Bak pokok ada buah
Ada arah lain tujuan
Tapi kenakah bahtera berarah

Seolah aku bernalar
Tiada firasat membayang
Jalanku akau pikir
Keraguanku sudahku kah Kosong

Kalau raga itu kosong
Tiada kompas mengarah utara
Tiada neraca penampak seimbang
Sudah bisa dikatan saya ?
Bila arah bukan membimbang  

Nalar itu rasa itu
Membuatku menggapai yg kurasa rangkaiannya
Kemudian berlainannya kedugaanku
Ketika nadanya menyeruak bersemuka

Kapan hati otakku ada
Kalau kuasanya laksan khalik bagiku
Berfungsinya dua kuasa dalam diri
Bila aku tak madah meragu

Dua Pegangan satu diri
Aku sendiri
Atau dia yang Berdiri

   17 -  ottober  - 2007


5
Ia melihatku bukan


Wajahnya berhadapan dengan ku
Sorotnya pun tak terlindung kearahku
Bahasaku yang mengalun di jawabnya
Namun bukan jasad didepan hakekatnya

Aku tak pernah berdering
Angka nomerik pun tiada
Tuts jemarih gemulai kosong
Tapi tak berarti aku bukan dia
Bagi nyong
Kemaksutanya nyambung sana

Tertawa bak terkekeh bersama
Gambaran bahagia kami tak serupa
Serius dengan langgam sua sua
Tatapannya lebih pada makna

Apakah patung merasakan
Nada karsa merambati dirinya
Sedang napas tak bersirkulasi menghidupkan
Maka tak layak bersemuka

Aku bersemuka
Nada tanggungan ku
Menilai apa persembahan nada
Emosinya ku tahu

Mencaci maka membengkak
Apatah lagi lebih dari
Tak kurang watak
Bila yang lain didepannya berdiri


6 

Kalau begini Bilang apa  !


Kalau sudah Begini
Kalau Kejadian Bukan Dari Kata
Kalau Aku Cuma Bisa Menyadari
Lantas Apa yang Bisa Kusenda

Karna Tampakku Tegas di Nyata
Karna Itu Selogan Machonya
Walau Tanya Tidak Begitu
Pedih Tumpah dengan Begitu
Kegagahannya tiada menandingi Ciau

Sang Gaib Puas dengan Lempias
Sang Nyali Tak madah Tegas
Walau Mimpi Itu Bias
Ketahanan Itu Memamg Begitu
Wibawa Tiada Tandingnya Deru

Yang Pasti Termangu
Dalam Nyatanya Tatap
Namun Menyadari Itu
Pada Hal itu Hasrat Letup
Kok ngga Bisa lho Gitu


Apa Ungkap yang benar
Nyataku Bukan buah Ungkapan
Sementara Juga Benar
Refleksi Keterpendaman
Yang Manaku Ikrar
Keburukan kah Melebihi Kebaikan  !!

  19/jan/2009


 
                 KeAdilan Ku KaH  !! 

Meski tak Berdarah
Tercambuk  Seringai  Bilah
Meski tak biru Wajah
Bogeman  Si  dollah
Tapi  teTap  Pedih 

             Ku Menjerit Tak Perlu
             Menghadap Tak Perlu
             KuJelaskan Tak Perlu
              Bah TeriaKpun Tak Perlu
             Tanggap mu itu yang Perlu
             Menyikapi mu itu Yang Perlu

Ketersiratan mindah
Banyak juga tersirat indah
Hanya Bisikan Indah
Kesaksian banyak menegah

             Beban membebani di Bahu
             Kesibukan di kedua tanganku
             Tugas terpapah di kedua kakiku
             Berat begitu ada di rasaku
             Fakta Diri Sendiri tak  Aku

Kandung hanya menyirat
Yang dituakan hanya memangu
Kuasa tiada Peduli
Sipalu hanya turut meramaikan
Senapan malah membiarkan
Di Lunglai hampaku terbersit
Apakah yang Kuasa Sama
Kini aku masih dalam takut

             Ingin ku raga tersimpu
             Seperti Makna Sadarku
             Tapi itu tiada mengakhiri
             Galau ini
             Tapi itu tiada mengakhiri
              Resah ini
             Ku Ikuti Hukum Maya Pada
             Dengar Tegar yang Hampa
             DenGan Tanya asah  ?
             KeaDilanKu Kah  !!!

19/1/2011  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LIMA PEMBUANGAN SAMPAH TERBESAR DI DUNIA, ADA BANTAR GEBANG !!

NusaNTaRa.Com       byBatiSKambinG,        R   a   b   u,    2   0      N   o   p   e   m   b   e   r      2   0   2  4     Tempat Pengelola...