Senin, 24 Oktober 2016

PROSPEK MEMBURU OBJEK PAJAK DARI PERUSAHAAN KELAPA SAWIT

NusanTaRa.Com


Sebagai mana diketahui bahwa Resulf  kabinet Gotong Royong Jilid II bulan Juli 2016 dengan menempatkan Sri Mulyani kembali sebagai Menteri Keuangan RI, adalah membenahi sektor fiskal disemua sektor terutama dari sisi pendapatan seperti pajak, Adanya kegagalan pemerintah mendapatkan pajak yang cukup besar yang berakbat menurunnya kemampuan pemerintah membiaya pembangunan berakibat bagi Direktorat Jenderal Pajak  untuk menguatkan pemasukan tersebut sehingga mereka harus lebih  gencar  memburu para penunggak pajak.  Sehingga menerbitkan slogan di kalangan pajak " Penindakan hukum Pajak tanpa Ampun ". 

Pada prinsipnya siapa pun yang menunggak pajak hingga di atas Rp100 juta terbukti tidak memiliki niat baik untuk membayar tanggung jawab tersebut,  jawabannya  si wajib pajak tadi akan dititipkan ke rumah tahanan atau disandera dengan paksa (gijzeling).   Lantas bagaimana dengan temuan  Tim Koordinasi dan Supervisi Deputi Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Riau  ?, yang hingga kini tidak berdampak sebagaimana seharsnya di atas pada hal banyak kejanggalan dalam temuan tersebut ??.

Tim tersebut yang menjalankan fungsi konsultasinya di Provinsi Riau pada Rabu (24/8/2016),   mengungkapkan penemuan mereka bahwa hanya sepertiga perusahaan perkebunan kelapa sawit di provinsi itu yang membayar pajak.   Salah satu staf tim tersebut, Prof. Hariadi Kartodiharjo, mengatakan penemuan itu didasarkan dari tidak adanya nomor pokok wajib pajak (NPWP) yang menjadi persyaratan utama pemungutan pajak yang dimiliki oleh dua per tiga perusahaan perkebunan sawit lainnya itu yang seharusnya sudah mereka miliki sebagai kewajiban berusaha di tanah air.   

Jika menilik data Direktorat Jenderal Perkebunan Provinsi Riau,  saat ini jumlah perusahaan perkebunan sawit di Riau adalah sebanyak 381 perusahaan dengan total lahan mencapai 1,6 juta hektare. Artinya, kurang lebih ada sekitar 254 perusahaan sawit yang tidak membayar pajak.    Akibatnya, potensi penerimaan pajak di Riau dari perkebunan sawit yang sebesar Rp9 triliun, hanya bisa terhimpun Rp900 miliar hingga Rp1 triliun saja. 

Kekurangan pendapatan pajak ini bisa berimplikasi kepada pendapatan daerah. Kebijakan Tag Amnesti yang dikembangkan Jokowi saat ini untuk menarik balik duit Pengusaha Indonesia yang disimpan diluar negeri terutama Singapura untuk disimpan di Dalam negeri agar dapat digunakan membiayai pembangunan merupakan akibat dari kegagalan pemerintah menarik pendapatan dari sektor Pajak.  Akibat lain bahwa Pajak dari sawit tentunya digunakan untuk pencegahan kebakaran lahan sebagai akibat pembukaan lahan oleh daerah sehingga jika kurang maka lkemaampuan daerah turut menurun.  

Apa penyebab 254 perusahaan sawit itu tidak bayar pajak?
Penelusuran tim KPK menemukan bahwa Kanwil Pajak tidak bisa menarik pajak karena tidak memiliki data perusahaan yang lengkap, tepatnya 17 jenis data. Data-data itu di antaranya seperti luas, produksi, rendemen, dan lainnya.   Kanwil Pajak mengaku kesulitan mengumpulkan data tersebut dari instansi maupun satuan kerja perangkat daerah provinsi maupun kabupaten/kota "Kanwil tak punya data, kenapa? Habis Badan Pertahanan Nasional tidak mau ngasih, kenapa? Pasti ada sesuatunya," kata Hariadi,

Tim KPK ini pun akhirnya merekomendasikan untuk melakukan audit perizinan kelengkapan administrasi kepada perusahaan-perusahaan perkebunan sawit ini.    Hal ini juga sudah diungkapkan juga oleh Panitia Khusus Monitoring Lahan DPRD Riau. Pansus bahkan sudah menyatakan bahwa lahan perusahaan sawit di Riau terindikasi ilegal karena berada di luar Hak Guna Usaha, berada di kawasan hutan, tidak punya NPWP, dan konflik dengan masyarakat.

Untuk diingat, produk minyak sawit dunia didominasi oleh Indonesia. Secara total Indonesia menghasilkan 80 persen dari total produksi minyak sawit dunia.     Dari data yang dilansir Indonesia Investments, tahun 2015 Indonesia memproduksi 32,5 juta ton sawit. Jumlah produksi itu nyaris separuh dari produksi Malaysia yang sebesar 19,8 juta ton, dan diikuti Thailand dengan 2 juta ton, Kolombia 1,1 juta ton, dan Nigeria sebanyak 930 ribu ton.     Negara tujuan ekspor utama Indonesia antara lain Tiongkok, India, Malaysia, Singapura, dan Belanda. Total nilai ekspornya (2015) mencapai USD18,6 juta, meski angka itu merosot dari nilai 2014 yang sebesar USD21,1 juta. 

Hampir 70 persen perkebunan kelapa sawit berada di Sumatera, tempat industri ini dimulai sejak masa kolonial Belanda. Sebagian besar dari sisanya - sekitar 30 persen - berada di pulau Kalimantan.    Menurut data dari Kementerian Pertanian Indonesia, jumlah total luas area perkebunan sawit di Indonesia pada saat ini mencapai sekitar 8 juta hektare; dua kali lipat dari luas area di tahun 2000 ketika sekitar 4 juta hektare lahan di Indonesia dipergunakan untuk perkebunan kelapa sawit. Jumlah ini diduga akan bertambah menjadi 13 juta hektare pada tahun 2020.

Deputi Agro Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Wilistra Danny, mengakui persoalan legalitas kepemilikan seluruh lahan sawit di Indonesia belum tuntas hingga kini,  Sehingga  tak heran jika masih banyak lahan yang statusnyaa tidak jelas seperti yang berada di dalam hutan produksi atau konservasi.     "   Untuk tahun ini tidak mudah, apalagi masih banyak konflik lahan perkebunan antara perusahaan dan pemerintah. Tapi, dalam waktu dekat akan ditemukan solusinya  ",  kata Wilistra. 

Harry Hartanto,  Sekretaris Gapki Sumatera Selatan  mengatakan,  saat ini masih ditemukan lahan perkebunan milik warga yang berada di dalam kawasan hutan.  "  Masyarakat juga tidak bisa disalahkan karena mereka diberi saat mengikuti program transmigrasi, lahan tersebut sudah dimiliki dan ditanami selama puluhan tahun  ",  tuturnya.    Namun, lantaran berada di kawasan hutan membuat kesulitan bagi warga dalam pengelolaannya  terutama untuk mereka mendapatkan sertifikat usaha dan lahan.
byBakuiNunukan


Buah Coklat dari Pulau Sebatik,
Buah amal dinikmati masyarakat dan di akhirat kelak.

Jumat, 21 Oktober 2016

RODRIGO DUTERTE MEMUTUSKAN HUBUNGAN FILIPPINA DENGAN AS DITENGAH KANCAH LCS.

NusanTaRa.Com



Pengadilan Arbritase Internasional Den Haag Belanda memenangkan tuntutan pemerintah Filippina atas klaim sepihak China di Laut China Selatan  (LCS)   tanggal 12 Juli 2016 dengan menetapkan bahwa     Klaim  China atas sejarah penguasaan mereka di LCS  berdasarkan Nine-Dash Line adalah tidak berdasar   “.   Menanggapi putusan pengadilan Arbritase tersebut China dengan tegas menolak putusan tersebut dengan mengatakan bahwa  “ Kedaulatan territorial dan hak mereka di Laut China Selatan  tidak bisa dipengaruhi oleh keputusan apapun “ Ujar Xi Jinpeng Presiden China,  keputusan tersebut  menurut beberapa pakar akan menyulitkan bagi Filippina untuk menegakkan kedaulatannya  di wilayah tersebut terlebih keputusan presiden Duterte yang memutuskan hubungan dengan Amerika Serikat baru-baru ini.  

Berita yang terbilang  cukup mengejutkan dikawasan Asia tenggara tatkala Presiden Filiippina Rodrigo Duterte menyatakan negaranya mencabut dukungan dan kerjsama dengan Amerika Serikat (AS) dengan mengatakan “  Dalam tempat ini, di tempat ini, saya mengumumkan perpisahan saya dari Amerika serikat  “.   Keputusan ini dinyatakan Duterte saat menghadiri  Forum Bisnis China Kamis 20-oktober-2016 dihadiri 200 pengusaha serta disaksikan Wakil Perdana Menteri China Zhang Gaoli, beliau juga akan memberikan dukungan secara langsung pada China diberbagai kepentingan.  

Keputusan Duterte lebih mengejutkan kalangan pengamat sengketa  LCS  manakala pemutusan hubungan dengan Amerika Serikat  mencakup dukungan kerja sama dalam segala hal,  mulai dari bidang militer, sosial, dan kerja sama ekonomibahkan Duterte  memastikan bakal mendukung China untuk menyelesaikan sengketa perbatasan di Laut Cina Selatan.   Keputusan tentulah akan sangat mengubah sejarah Manila  karena  selama ini Filipina dianggap sekutu penting Amerika Serikat  sebagai negara 'penyeimbang' di kawasan Asia untuk kasus sengketa LCS.  

Hubungan diplomatik yang diambil Filippina ini setelah sebelumnya dikecewakan  pemerintah Amerika Serikat yang menolak penjualan peralatan militernya  baru-baru ini,   penolakan tersebut tentunya sangat memukul  program pengembangan kekuatan angkatan bersenjata mereka  dan Duterte menganggap Amerika Serikat telah memanipulasi mata uang Filippina.    Kesepakatan bersama antara Filippina dan China yang akan memecahkan kasus Laut China Selatan secara damai melalui perundingan  menjadi satu hal yang penting keputusaan tersebut dikeluarkan

 Washington mendengar keputusan tiba-tiba Filippina  sangat terkejut dan tidak mengerti,   membuat John Kirby  Juru bicara Departemen Luar Negeri AS meminta penjelasan kepada Daniel Russel, diplomat tertinggi AS untuk urusan Asia Timur dan Pasifik serta mengatakan bahwa Filippina belum pernah mengajukan akan memperbaharui hubungan bilateral kedua negara.       Bagi AS,  selama ini Filipina sebagai sekutu kunci AS untuk meningkatkan peran dalam menciptakan keseimbangan  di kawasan LCS serta rekan militer dalam melaksanakan operasi militernya di kawasan tersebut.  

Rodrigo Duterte  yang mantan Gubernur di Davao  Filippina Selatan memiliki kesan buruk terhadap AS selama itu,  yang menjadi  satu  presedent buruk dalam kebijakan politiknya terhadap AS.    Rodrigo Duterte sosok penuh kontroversial menjadi presiden Filippina ke-16 pada 30 Juni 2016,  pernah sesumbar saat pilpres  akan memutuskan hubungan diplomatik dengan Amerika Serikat (AS) dan Australia jika dia terpilih sebagai Presiden Filippina,  ancaman ini karena Duta besar AS untuk  Filippina Philip Goldberg  mengkritik komentar kampanyenya tentang  pemerkosaan dan Pembunuhan atas misionaris wanita Australia Jacqueline Hamill selama kerusahan di Penjara Davao tahun 1989.  Kebencian lain dipicu Peledakan misterius  Hotel Evergreen  Davao16 Mei 2002,  ledakan itu diduga akibat bahan peledak warga AS bernama Michael Terrence Meiring, namun pria AS ini berhasil melarikan diri dari penahan pihak Filipina yang diduga berkat bantuan FBI

Duterte menjadi marah disebabkan  AS telah menolak menjual persenjataan ke negaranya,   Diapun menegaskan, pemerintahannya akan pergi ke Rusia dan Cina untuk memenuhinya kebutuhan tersebut. Sekmen Perdagangan Filipina, Ramon Lopez,  mengatakan bahwa negaranya telah membuat sejumlah kerja sama dengan Cina  dan  telah menerima tawaran US$ 13,5 miliar.   Duterte berjanji membatalkan latihan militer bersama  AS-Filipina setelah tahun depan  serta  mengakhiri patroli bersama di Laut Cina Selatan dan Operasi Khusus dengan AS di Mindanao selatan. 
byBakuiNunukan


Pemimpin hendaklah pemberani
Duterte Presiden Filippina penuh Kontropersi

Selasa, 18 Oktober 2016

PENELITI INDONESIA TEMUKAN BIBIT PADI GOGO VARIETAS UNGGUL

NusanTaRa.Com


Kecendrungan jumlah penduduk Indonesia yang terus bertambah dalam setiap tahunnya, sementara lahan pertanian kian menyempit karena pertumbuhan kota dan perubahan fungsi lahan, hal ini tentunya menjadi masalah tersendiri bagi ketersediaan pangan di Indonesia yang terkait langsung dengan luas lahan dan tingkat tehnologi yang dipergunakan saat ini.  Meski ada perbaikan dalam tehnologi pertanian seperti jenis bibit yang baik dan Penangan hasil panen tapi semua itu belum setara dengan pertumbuhan kebutuhan pangan sebagai akibat laju pertumbuhan penduduk.

Indonesia merupakan negara dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang relatif besar,  hasil sensus penduduk tahun 2010  jumlah penduduk Indonesia tercatat 237,6 juta jiwa,  jumlah ini bertambah 32,5 juta jiwa dari jumlah penduduk sebelumnya tahun 2000. Tingkat pertumbuhan penduduk yang besar ternyata tidak dibarengi dengan tingkat pendapatan yang besar pula, dan masih sangat rendahnya tingkat produksi pangan nasional.
Akibat tingkat pertumbuhan penduduk yang besar terutama tingkat kelahiran yang tidak dapat ditekan maka akan terjadi komposisi penduduk usia muda menjadi lebih besar, diprediksi pada tahun 2030 usia produktif akan lebih dari 60% sehingga mengkhawatirkan terjadinya ledakan penduduk dimasa yang akan datang. Hal ini akan berakibat pada tingginya kebutuhan akan sandang, papan dan pangan, terutama dalam pangan Indonesia saat ini konsumsi beras per kapita oleh masyarakat Indonesia mencapai 139 kilogram per kapita per tahun dan terus meningkat setiap tahunnya (PANAP Rice Sheets.). Jumlah penduduk Indonesia 237,6 juta jiwa berarti kebutuhan beras per tahun dalam hitungan kasar sebesar adalah 33.026.400.000 kilogram (33.026 juta ton) per tahun pada tahun 2010 atau pada tahun 2014 dalam survey pertanian terhitung 56 juta ton pertahun kebutuhan beras untuk masyarakat Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan bahwa produksi padi 2014 mencapai 70,83 juta ton gabah kering giling (GKG), angka ini turun 450 ribu ton atau 0,63 persen dibanding 2013. Penurunan produksi padi paling besar terjadi di Pulau Jawa hingga 830 ribu ton, sedangkan di luar Jawa mengalami penurunan 390 ribu ton. Produksi padi menyusut susut karena terjadi penurunan luas panen 41,61 ribu hektare (ha) atau 0,30 persen dan penurunan produktivitas sebesar 0,17 kuintal atau ha (0,33 persen).

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/ariakesuma/pertumbuhan-penduduk-dan-tingkat-ketahanan-pangan-indonesia_55c35d6da223bdd9066c955b
Akibat tingkat pertumbuhan penduduk yang besar terutama tingkat kelahiran yang tidak dapat ditekan maka akan terjadi komposisi penduduk usia muda menjadi lebih besar, diprediksi pada tahun 2030 usia produktif akan lebih dari 60% sehingga mengkhawatirkan terjadinya ledakan penduduk dimasa yang akan datang. Hal ini akan berakibat pada tingginya kebutuhan akan sandang, papan dan pangan, terutama dalam pangan Indonesia saat ini konsumsi beras per kapita oleh masyarakat Indonesia mencapai 139 kilogram per kapita per tahun dan terus meningkat setiap tahunnya (PANAP Rice Sheets.). Jumlah penduduk Indonesia 237,6 juta jiwa berarti kebutuhan beras per tahun dalam hitungan kasar sebesar adalah 33.026.400.000 kilogram (33.026 juta ton) per tahun pada tahun 2010 atau pada tahun 2014 dalam survey pertanian terhitung 56 juta ton pertahun kebutuhan beras untuk masyarakat Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan bahwa produksi padi 2014 mencapai 70,83 juta ton gabah kering giling (GKG), angka ini turun 450 ribu ton atau 0,63 persen dibanding 2013. Penurunan produksi padi paling besar terjadi di Pulau Jawa hingga 830 ribu ton, sedangkan di luar Jawa mengalami penurunan 390 ribu ton. Produksi padi menyusut susut karena terjadi penurunan luas panen 41,61 ribu hektare (ha) atau 0,30 persen dan penurunan produktivitas sebesar 0,17 kuintal atau ha (0,33 persen).

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/ariakesuma/pertumbuhan-penduduk-dan-tingkat-ketahanan-pangan-indonesia_55c35d6da223bdd9066c955b 
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki tingkat pertumbuhan penduduk yang relatif besar. Berdasarkan hasil Sensus Penduduk tahun 2010, jumlah penduduk Indonesia tercatat 237,6 juta jiwa. Jumlah ini bertambah sekitar 32,5 juta jiwa dari jumlah penduduk sebelumnya yang tercatat di tahun 2000. Tingkat pertumbuhan penduduk yang besar ternyata tidak dibarengi dengan tingkat pendapatan yang besar pula, dan masih sangat rendahnya tingkat

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/ariakesuma/pertumbuhan-penduduk-dan-tingkat-ketahanan-pangan-indonesia_55c35d6da223bdd9066c955b
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki tingkat pertumbuhan penduduk yang relatif besar. Berdasarkan hasil Sensus Penduduk tahun 2010, jumlah penduduk Indonesia tercatat 237,6 juta jiwa. Jumlah ini bertambah sekitar 32,5 juta jiwa dari jumlah penduduk sebelumnya yang tercatat di tahun 2000. Tingkat pertumbuhan penduduk yang besar ternyata tidak dibarengi dengan tingkat pendapatan yang besar pula,

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/ariakesuma/pertumbuhan-penduduk-dan-tingkat-ketahanan-pangan-indonesia_55c35d6da223bdd9066c955b
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki tingkat pertumbuhan penduduk yang relatif besar. Berdasarkan hasil Sensus Penduduk tahun 2010, jumlah penduduk Indonesia tercatat 237,6 juta jiwa. Jumlah ini bertambah sekitar 32,5 juta jiwa dari jumlah penduduk sebelumnya yang tercatat di tahun 2000. Tingkat pertumbuhan penduduk yang besar ternyata tidak dibarengi dengan tingkat pendapatan yang besar pula,

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/ariakesuma/pertumbuhan-penduduk-dan-tingkat-ketahanan-pangan-indonesia_55c35d6da223bdd9066c955b
Jika laju pertumbuhan ini tak dapat diatasi maka masalah kependudukan bakal makin terasa pada 2020, yakni jumlah penduduk Indonesia diprediksi mencapai 288 juta.   Hal ini akan berdampak pada tingginya laju kebutuhan akan sandang, papan dan pangan, terutama dalam pangan Indonesia saat ini konsumsi beras per kapita masyarakat Indonesia mencapai 139 kilogram per kapita per tahun.  Tahun 2010 dengan jumlah penduduk 237,6 juta jiwa dengan hitngan kasar kebutuhan beras per tahun sebessar 33.026  juta kg sedang Survey tahun 2014 kebutuhan beras Indonesia sebesar 56 juta ton.   Karenanya, penyediaan pangan menjadi satu hal penting untuk diatasi.

Turunnya produksi Padi nasional dikarena tidak maksimalnya penerpan tehnologi pertanian, tapi penurunan tersebut lebih besar disebabkan karena menurunnya lahan pertanian yang mencapai 157.150 ha dari tahun 1999-2004.   Mengatasi persoalan tersebut dengan memanfaatkan Lahan kering yaitu areal pertanian yang rendah perolehan airnya yang saat ini luasnya 60,7 juta ha.  Pengembangan lahan kering khususnya padi maka selama ini yang jadi solusi adalah bibit Padi Gogoh yang tahan akan kekurangan air namun hingga kini produksi padi sangat rendah 3 ton/ha.

Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan produksi padi 2014 mencapai 70,83 juta ton gabah kering giling (GKG), angka ini turun 450 ribu ton atau 0,63 persen dibanding 2013  dengan penurunan produksi padi paling besar terjadi di Pulau Jawa hingga 830 ribu ton, sedangkan di luar Jawa mengalami penurunan 390 ribu ton.   Indikator menyusutnya Produksi padi  karena terjadi penurunan luas panen 41,61 ribu hektare (ha) atau 0,30 persen dan penurunan produktivitas sebesar 0,17 kuintal atau ha (0,33 persen).  Karenanya penyedian pangan menjadi sesuatu banget yang harus ditangani guna mengantisipasi ledakan kebutuhan tersebut.

Melihat keadaan ini masih ada saja warga Indonesia yang prihatin diantaranya Totok Agung Dwi Haryanto beliau seorang peneliti sekaligus Guru besar Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto (Unsoed).  Melihat permasalahan ini beliau terpanggil untuk menjawab tantangan ini tentunya dengan seganap kemampuan dan disiplin ilmu yang dia miliki yang kebetulan sangat terkait dengan penanganan peningkatan produksi pertanian.

Untuk menindaki permasalahan ini, Totok kemudian membentuk tim risetnya guna menghasilkan satu varietas dengan produksi dan kwalitas tinggi,  hasil riset tim ini menciptakan tim  tiga varietas padi gogo dengaan tingkat produksi banyak serta memiliki ciri khasnya aroma dan rasa yang enak, serta dibarengi dengan kualitas tinggi.   Hasil temuan varietas tersebut dberi nama Inbrida Padi Gogo (Inpago) Unsoed 1, Unsoed 9, dan Unsoed 136 yang saat ini telah mendapatkan hak paten.  Padi pertama yang dilepas ke publik adalah varian Unsoed 1, dilanjutkan oleh Unsoed 9, dan Unsoed 136.

Totok mengatakan, untuk menghasilkan tiga varietas padi gogo tersebut, memerlukan riset dan penelitian  selama 7 tahun,  bermula tim peneliti melakukan seleksi terhadap 288 varietas padi unggul nasional sebagai indukan varietas yang akan dihasilkan.    Padi yang lolos seleksi menjadi genotipe unggul bermutu tinggi dari segi aroma dipilihlah varietas Pandan Wangi, Rojolele, dan Mentik Wangi. Sedangkan untuk persilangannya dipilih varietas Poso lantaran memiliki hasil produksi yang tinggi, toleran terhadap kekeringan, serta tahan penyakit blast.   Selain itu, dipilih juga varietas padi Danau Tempe lantaran memiliki kultivar hasil tinggi dan tahan terhadap kekeringan.

Kemudian semuanya diseleksi dan dikumpulkan, setelah itu dibentuklah populasi dasar untuk seleksi pedigree pada tahun 2000, serta  saat itu dilakukan pula studi genetik mulai dari aromatik, berdaya hasil tinggi, dan rasa nasi pulen.    "  Dari hasil seleksi ini diperoleh 50 galur yang diuji di lapangan. Dari sana, ada 19 galur yang memiliki hasil tinggi dan aromatik  ",  kata Totok sebagaimana dikutip dari buku Sumber Inspirasi Indonesia: 20 Karya Unggulan Teknologi Anak Bangsa terbitan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.  Selanjutnya menghasilkan 19 galur yang kembali di uji untuk lebih mendapatkan galur-galur yang lebih bermutu dan memunculkan sembilan galur potensial.

"  Sembilan galur potensial ini merupakan keturunan persilangan padi Mentik Wangi dengan Poso yang ditanam di Cirebon, Purworejo, Tegal, Kebumen, Banyumas, Batang, Kudus dan Banjarnegara dengan kemampuan produksi 4 ton per hektar dilahan tegakan cengkeh  ",  ujar Totok.   Penelitian ini selain meneliti kualitas baik  juga secara khusus melakukan analisis kandungan protein terhadap sembilan galur aromatik di Coastal Bioenvironmental Centre Saga University Jepang dengan hasil temuan bahwa  kandungan proteinnya antara 11,4 hingga 13,6 persen.

Akhirnya Tim riset ini  menetapkan hasil riset menjadi tiga varian Inpago Unsoed 1, Unsoed 9, dan Unsoed 136 yang memiliki kualitas dan hasil yang cukup tinggi. Mulai dari aroma, rasa, serta tahan terhadap kondisi kering.   Pada April 2015, petani di Cilacap, Jawa Tengah berhasil memanen padi gogo aromatik Unsoed 1 dengan hasil 10,4 ton per hektare. Unsoed 1 juga ditanam di hasil tegakan cengkeh dengan hasil mencapai 5,4 ton.

"  Berdasarkan pengalaman petani, hasil Unsoed 1 lebih tinggi dibandingkan varietas lainnya  ", terang Totok Agung Dwi Haryanto.   Dengan hasil produksi yang tinggi, Totok memprediksi bahwa lahan kering seluas 50 hektare bisa dijadikan area penanaman. Jika hal itu dilakukan, penanaman padi gogo bisa menambah produksi padi.
byBambanGBiunG


Padi ditanam di galur lereng kering,
Varietas Padi Gogo  mampu produksi pada lahan kering.

Sabtu, 15 Oktober 2016

RAJA BHUMIBOL ADULYADEJ RAJA TERLAMA DI DUNIA TELAH PERGI DAN VAJIRALONGKORN PENGGANTI YANG KONTROPERSI

NusanTaRa.Com
Raja Thailand " Bhumibol Adulyadej " raja ke-9 dari dinasti Chakri bergelar " Raja Rama IX ".


Bumi Nusantara kehilangan seorang negarawan dan Raja sejati Thailand “ Bhumibol Adulyadej “  yang tentunya sangat dicintai Rakyatnya dan banyak memberikan sumbangsih bagi kedamaian negaranya dan Asia tenggara pada kamis 13 oktober 2016 setelah sepekan mendapat rawatan sakit Gagal Ginjal di Rumah sakit Siriraj Hospital Bangkok.   Koran setempat The Nation, melukiskannya sebagai sosok Raja yang penuh cinta dan bakti mendalam terhadap rakyat Thailand, seorang juru penerang yang berulang kali memandu kerajaannya keluar dari pekatnya krisis.


Raja Bhumibol yang dilahirkan di Massachusetts tersebut dari ayah Pangeran Mahidol Adulyadey dan ibu Putri Srinagarindra, tercatat sebagai Raja satu-satunya yang dilahirkan di luar negeri dan sebagai raja yang  terlama menduduki tahta di dunia selama 70 tahun sejak pelantikannya tahun 1948 pada usia 18 tahun.     Raja yang awalnya tidak pernah berpikir untuk menjadi raja karena abangnya  Ananda Mahidol  telah ditetapkan sebagai putra mahkota calon pewaris tahta utama, namun tragedi  9 Juni 1946 telah merubah segalanya  karena kakaknya tersebut tewas tertembak di kepalanya.    "  Tak pernah terlintas keinginan pada diri saya untuk menjadi seorang raja. Saya hanya ingin menjadi adik saja  ",  ujar sidin Bhumibol pascakematian Ananda.


Kematiannya menjadi tangisan rakyat Thailand karena beliau sangat  popular kedekatannya pada rakyat serta beliau sebagai raja pemersatu,  karena saat pelantikannya Thailand  mengalami krisis kembali kebentuk pemerintahan monarkhi konstitusional yang telah ditinggalkan.     Pelantikan sebagai Raja bermakna bagi Konstitusi Thailand,  raja adalah kepala negara dan panglima angkatan bersenjata, namun ia juga memiliki sedikit kekuasaan di ranah politik.   Faktanya pada hari ini, sosok Bhumibol adalah salah satu tokoh terkuat Negara itu dan  ia merupakan pilar stabilitas utama yang terbukti mampu  " menenangkan " krisis politik berdarah di Thailand tahun 1973 dan 1992.


Isak tangis Rakyat Thailand
Channel News Asia, Kamis (13/10/2016) Raja Bhumibol meninggalkan seorang istri  Ratu Sirikit dan empat orang anak,  Putra mahkota Pangeran Maha Vajiralongkorn, Putri Ubol Ratana, Putri Maha Chakri Sirindhorn, dan Putri Chulabhorn Walailak.  Bhumibol tercatat sebagai Raja ke-9 dari Dinasty Chakri dengan julukan “ Raja Rama IX “, Lulusan Universitas Laussane Prancis, menyenangi alat musik saxaphon dan penulis buku diantaranya “ The Golden Jubilee 1946 – 1996 “.     Raja Bhumibol tak hanya dikenal dengan kata-katanya yang memiliki pengaruh besar, namun kebijakan-kebijakannya juga sangat dihormati serta memiliki gagasannya yang sangat mempengaruhi program pembangunan dan kehidupan rakyat Thailand.

Kepergian Raja Bhumibol Adulyadaj bukan saja satu berita duka yang dalam bagi Thailand karena kehilangan seorang yang mampu mempersatukan dan mendamaikan selama ini,  di sisi lain rakyat Thailand mengalami keraguan akan pelanjut  tahta kerajaan negeri Gajah Putih tersebut.    Keraguan muncul akan kepemimpin Raja Thailand pelanjut berikutnya  yang akan di terokai Putra Mahkota mendiang yaitu  “ Maha Vajiralongkorn “ yang memiliki banyak skandal dalam perjalanan hidupnya sebagaimana termuat dimedia maasa,     Citra ini tentunya  dapat mempengaruhi  kepemimpinannya dalam kerajaan monarkhi konstitusional tersebut.    Seperti beliau sangat dekat dengan Mantan Perdana Menteri Thaksin Sinawatra yang pernah terlibat Korupsi serta dalam hidupnya  banyak dekat dengan wanita dan meski  tiga diantaranya telah ia  nikahi elahirkan tujuh anak  dan kasus lainnya.


Meski memiliki catatan yang kurang baik  Pangeran  Vajiralongkorn yang lahir di Istana Royal Dusit Bangkok 28 Juli 1952,  banyak menghabiskan waktu kuliahnya dan Jadi penerbang di Inggeris dan Australia.   Beliau dianggap memiliki kedekatan dengan Kelompok Muslim pattani di wilayah Selatan Thailand,    "  Beliau banyak memberi perhatian pada masyarakat Islam, mengenai banyak hal dan memberi perhatian dan sokongan.   Sebagai contoh, kampus Universitas Fatoni diresmikan (sekitar 10 tahun lalu) oleh beliau, hubungan kita dengan putra mahkota sudah lama  ",  ucap Ahmad Umar, wakil rektor Universitas Fatoni, Patani, Thailand Selatan.


Raja Bhumibol Adulyadej memberikan gelar  pada Vajiralangkorn tahun 1972,  dengan gelar "  Somdech Phra Boroma Orasadhiraj Chao Fah Maha Vajiralongkorn Sayam Makutrajakuman  ", yang membuatnya menjadi seorang putra mahkota Thailand.  Keabsahan pergantian kepemimpinan Raja tersebut diumumkan langsung Junta Militer, Prayuth Chan-ocha tak lama setelah kematian Bhumibol tersiar. 


Untuk penghormatan atas Raja Bhumibol Adulyadej Thailand memberikan waktu satu tahun untuk berduka, selama 30 hari  siaran televisi di Thailand akan ditampilkan hitam dan putih sebagai tanda penghormatan,  Raja akan disemayamkan selama 100 hari dan setelah itu akan digelar upacara kremasi.    
"  SELAMAT  JALAN RAJA BHUMIBOL ADULYADEJ YANG AGUNG  "
byKariTaLa LA
Raja Thailand baru " Maha Vajiralongkorn "
Raja titisan dewa dari Langit,
Bhumibol Adulyadei dihormati laksana dewa karena dekat pada Rakyat.

HEWAN ANEH EKIDNA YANG NENEK MOYANGNA SEZAMAN DINOSAURUS DI PAPUA DANG

NusaNTaRa.Com  byJoneDPringgoNDandI, M i n g g u,  1 4  A p r i l  2  0  2  4    EKIDNA Satwa endemik dari Papua EKIDNA hewan penghuni as...