Jumat, 28 Februari 2014

PENAS KTNA XIV TAHUN 2014 DI MALANG DENGAN PAKET MAGANG


"  Memantapkan Kepemimpinan dan Kemandirian Kontak Tani-Nelayan dalam rangka pengembangan Kemitraan dan Jejaring UsahaTani Guna mewujudkan Kesejahteraan Petani-Nelayan  "





Pekan Nasional Kontak Tani Nelayan Andalan (PENAS KTNA) XIV tahun 2014 di Malang, dipusatkan di Stadion Kanjuruhan  Malang  dapat dipastikan akan berlangsung pada tanggal  07 – 12 Juni 2014, sebagaimana yang di sampaikan Ibu Yenny kepala bidang Seksi Transportasi dan Akomodasi Panitia Penas KTNA XIV Kabupaten Malang saat menyambut kedatangan Tim Peninjau PENAS KTNA XIV 2014 dari Provinsi Kalimantan Timur dan Utara di Sekretariat PENAS KTNA XIV 2014 yang bertempat di Islamic Center Kabupaten Malang, Selasa, 25-02-2014.

Pernyataan tersebut sekaligus menjawab keraguan  peserta PENAS KTNA XIV  akan waktu penyelenggaraan,   mengingat waktu penyelenggaraan Pemilihan Caleg secarah Nasional yang berdekatan dan tragedi Letusan Gunung Kelud yang baru-baru terjadi berada dekat Malang,  diragukan akan mengganggu pesta yang  akan di ikuti lebih dari 35.000 orang Petani, Nelayan, masyarakat Hutan, Penyuluh, Pemerhati, Pengusaha Pertanian, Peninjau dan Petani ASEAN  tersebut.


Tim Peninjau dari Kalimantan Timur – Utara yang di ikuti 45 orang terdiri dari Panitia Provinsi Kaltim, Pengurus KTNA Prov. Kaltim-tara dan seluruh Panitia PENAS KTNA XIV se kabupaten/Kota Kalimantan Timur - Utara yaitu Kab. Kukar, Kab. Ulu Mahakam,  Kab. Kubar, Kab. Nunukan, Kab. Bulungan, Kab. Kutim, Kab. Pasir, Kab. Panajam, Kota Samarinda, Kab. Berau, Kota Balikpapan, Kota Tarakan dan Kota Bontang yang dipimpin oleh Bapak Budi ketua KTNA Prov. Kalimantan Timur dan Ibu Asmarilda dari Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluh Provinsi Kaltim.

Kegiatan akan dipusatkan di Stadion Kajuruhan Malang seperti kegiatan Pembukaan oleh Presiden RI dan  Penutupan oleh Wakil Presiden RI  dan sekitarnya untuk Demo Agribisnis dan Demonstrasi kebun percontohan, serta beberapa gedung yang berada tidak jauh dari pusat kegiatan tersebut untuk kegiatan Rembuk dan Temu Karya.   Lokasi kegiatan yang saling berdekatan ini tentunya akan sangat  memudahkan  bagi setiap peserta untuk mengikuti berbagai kegiatan yagn di selenggarakan selama Pesta tersebut,  kata Ibu Yenni.   Bapak Sopian Noor  selaku Sekjen KTNA Pusat yang turut dalam penyambutan tersebut menyampaikan bahwa sebulan akan datang  Buku Juknis tentang kegiatan PENAS KTNA XIV 2014 di Malang akan terbagi kesemua daerah di Indonesia setelah Rakoor Penas yang akan diselenggarakan pada 27-28 Juni 2014 di Jakarta nanti, Buku petunjuk  ini tentunya akan memudahkan bagi setiap Panitia Daerah dan Petani peserta dalam mengikuti kegiatan yang ada selama penyelenggaraan.


Ibu Yenni Melanjutkan bahwa dalam Penas kali ini panitia akan menyelenggarakan  kegiatan baru yang belum pernah diselenggarakn pada Penas sebelumnya yaitu MAGANG untuk berbagai kegiatan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan yang sangat bermanfaat nantinya bagi peserta jika kembali kedaerah masing-masing, paket Magang yang disediakan bagi para Peserta meliputi 78 kegiatan yang tersebar  di beberapa kecamatan  di Kab. Malang.  Peserta Magang akan tinggal di lokasi magang selama 3-4 hari dengan biaya konstribusi  yang sama dengan dilokasi menginap kontingen dan setiap kegiatan maksimal di ikuti 100 peserta.

Untuk memudahkan pelaksanaan PENAS KTNA XIV TAHU 2014 terutama bagi peserta dari daerah,  Panitia  akan memberikan bantuan bagi setiap  kontingan daerah untuk menyediakan sarana Transportasi Udara, Darat dari daerah ke Malang dan untuk transportasi selama kegiatan serta pelayanan penyiapan Kamar Hotel buat peserta Peninjau dari daerah dengan harga yang relatip lebih murah dan pelayanan yang lebih menyenangkan, karena  panitia penyelenggara  telah menandatangani MoU dengan beberapa perusahaan terkait selama peneyelenggaraan Penas nanti, untuk itu Panitia daerah dapat menghubungi Panitia di Sekretariat PENAS di Malang untuk mendapat kemudahan tersebut, ujar Catur Gigih SN.


Acara peninjauan lokasi kegiatan seperti Stadion, Kebun percontohan, Gedung Pertemuan,  Lokasi Rembug, Ekspo Agribisnis, Tempat Magang, Arena UMKM,   lokasi menginap dan lain-lain dipandu oleh Bapak Zainal Ketua KTNA Kabupaten Malang.   Lokasi menginap kontingen Penas Kaltim-Tara berada di perumahan masyarakat di Desa KedungPedaringan sekitar 1 km dari stadion,  namun beberapa peninjau mengeluhkan belum jelasnya berapa rumah yang tersedia di lokasi mereka karena yang mereka tinjau baru lokasi RT tempat menginap dan rumah yang akan dijadikan Posko bagi setiap Kabupaten/Kota.  Menurut pendamping dari desa pak Keselin bahwa data tentang jumlah peserta belum jelas sehingga rumah yang akan dibutuhkan juga belum dapat dipastikan tapi ia berjanji semuanya pasti akan siap dalam waktu sebulan ini.
By BakriSupian




Ke Kota Malang menikmati lesatnya buah Apel Malang,
Penas XIV  tahun 2014 tempat Petani, Nelayan dan Masyarakat Hutan berkumpul di Malang.




Sabtu, 22 Februari 2014

DESA WEOL DENGAN PERSAWAHAN LABA - LABA YANG UNIK



Siapa pun pasti ingin menyaksikan  keindahan persawahan  seperti jaring Laba - laba yang langka di dunia terlebih bila dilihat dari puncak bukit, pasti sangat asikk.

 

Suatu yang luar biasa bila di daerah terbilang beriklim kering memiliki sawah terlebih bila persawahan tersebut memiliki konstruksi yang terbilang unik dan menarik sebagai mana yang terdapat di Desa Meler Kecamatan Ruteng daerah Manggarai.  Sehingga tidak mengherankan bila setiap tahunya Ratusan turis mancanegara mengunjungi daerah ini seperti Turis dari  Perancis, Belanda, Kanada, Austria, Rusia, Australia, Italia, Timor Leste dan negara lainnya untuk  mendaki Puncak Weol (Golo Weol) agar dapat menyaksikan pesona lenskap alam persawahan Lodok dihamparan persawahan Desa Meler.

Orang Manggarai Raya menuangkan seninya dengan membuat persawahan Lodok (persawahan laba-laba). Persawahan ini langka dan unik yang hanya berada di Manggarai Raya (Kabupaten Manggarai, Kabupaten Manggarai Barat, dan Kabupaten Manggarai Timur).   Desain konsruksi ini selain indah juga sesuai dengan daerah tersebut yang sulit air, dalam pendistribusian air lebih praktis dan hemat serta memiliki kelebihan dalam pengelolaan sawah dalam usaha memperoleh hasil yang banyak.


 Di hamparan persawahan Cancar, Desa Meler terdapat 11 lingko Lodok dari delapan Kampung di Desa Meler. Kedelapan lingko Lodok itu, Lingko Molo, Lingko Lindang, Lingko, Pon Ndung, Lingko Temek, Lingko Jenggok, Lingko Lumpung, Lingko Purang Pane, Lingko Sepe, Lingko Wae Toso, Lingko Ngaung Meler, Lingko Lumpung II. 

Penjaga Jalan Masuk Golo Weol, Blasius Nogot (56) menjelaskan kepada Kompas.com saat berwisata di Puncak Weol untuk melihat keindahan persawahan Lingko Lodok di hamparan persawahan Cancar, Desa Meler, Kecamatan Ruteng, Kabupaten Manggarai, Flores Barat, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (16/11).    Blasius Nogot, memaparkan wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Persawahan Cancar dengan mendaki Golo Weol (Puncak Weol) selalu datang dari Labuan Bajo atau ketika melintasi Manggarai dari bagian Maumere, Flores Bagian Timur menuju ke Labuan Bajo dengan didampingi pemandu wisata orang Manggarai Raya atau dari luar Manggarai Raya. 

” Saya membuat jalan setapak menuju ke Golo Weol untuk memberikan kenyamanan kepada wisatawan ketika mendaki Golo Weol,  bahkan saya sendiri yang mendampingi untuk melihat persawahan  Lingko Lodok Cancar,  menikmati pemandangan persawahan dan sebuah gunung di Kota Ruteng .semuanya jadi sangat indah dalam perjalanan ini ”  jelas Blasiu.  Ia pun selalu menanti disamping rumahnya  sembari menyediakan Kopi Manggarai,  kalau ada turis yang datang utamanya dari Labuan Bajo karena bila banyak Turis ke Labuan Bajo maka akan berdampak positip juga buat kedatanagan pengunjung ke  Golo Weol. 


Blasius mengeluhkan penghasilannya yang hanya memperoleh Rp 1,5 juta per bulan  itu pun merupakan sumbangan sukarela dari turis mancanegara maupun nusantara namun ia sangat mensyukurinya. Ia berkeinginan untuk menata akses perjalanan ke kawasan Puncak Gunung Golo Weol dan membuat sebuah rumah adat tempat para turis istirahat dan menyaksikan keindahan alam tersebut, kalau saja ada biaya dari pihak terkait yang dapat meringankan, kedepan tentunya objek wisata ini akan lebih menyenangkan. 

General Manager PT PLN Nusa Tenggara Timur, yang orang Papua, Richard Safkaur menyempatkan diri berkunjung ke persawahan Lingko Lodok Cancar dari Golo Weol. ”Saya sangat kagum dan tersentak dalam hati ketika melihat persawahan yang unik berbentuk Lodok. Ternyata orang Manggarai Raya memiliki keterampilan yang tiada bandingnya sebab mereka menuangkan seninya dengan membuat persawahan berbentuk jaring laba-laba,” tuturnya. 

Richard Safkaur mempertanyakan " Mengapa di Manggarai tidak dibuat juga event Festival Persawahan Lodok sehingga wisatawan dunia dan Nusantara dapat mengunjungi wilayah Manggarai Raya,", terlebih wilayah Manggarai Raya sangat kaya dengan potensi wisata yang mendunia  seperti   Komodo,  perkampungan rumah adat Wae Rebo,  Selain itu di wilayah Manggarai Raya  ada Rumah Adat Gendang yang unik dapat mempesona  para pelancong  luar negeri dan pelancong Nusantara sebagai pendukung event tersebut.

Saya sangat kagum dengan keterampilan dan seni orang Manggarai Raya yang dituangkan dalam bentuk persawahan Lingko Lodok. Ini harus terus dipromosikan. Tiga Manggarai harus bekerja sama dalam mempromosikan potensi pariwisata di Flores Barat ini,” jelasnya. 

Kami berpapasan dengan Margareta, Dunn dan Kym turis dari Belanda saat dari rumah Blasius Nogot, yang baru datang dari Maumere akan menuju ke Labuan Bajo yang menyempatkan diri menyaksikan keunikan alam persawahan Lingko Lodok dari bukit  Golo Weol dan mereka merasa kagum dan puas atas pesona alam tersebut. 

by. Markus/K                                                                                                                         
                                                                                                                                                                   
                                                                                                                                                                   
                                                                                                                                                                   
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                       
                                                                                                                                                                   
                                                                                                                                                                   
Bahagia hati menanti hasil Panen sawah yang berlimpah,                                                                       
Bahagia petani sepanjang mengolah sawah laba - laba  weol yang indah.                                                


Selasa, 18 Februari 2014

PENERAPAN TEKNOLOGI BWD, MENGEFEKTIPKAN PENGGUNAAN PUPUK N





        Nitrogen merupakan unsur hara dalam tanah yang sangat diperlukan dalam pertanian khususnya bagi pertumbuhan tanaman.   Sumber utama  Nitrogen bebas  (N2) berasal dari Atmospir bumi sekitar 78 % yang terfiksasi oleh air atau proses lain  menjadi kandungan Hara tanah seperti senyawa Nitrat, Amonium, Amin dan Sianida, pengolahan tanah merupakan salah satu proses lain  pengayaan akan unsur tersebut.   Nitrogen  yang diserap tanaman biasanya dalam bentuk NO3-  dan NH4+  berkisar  30 – 45 % kandungan Nitrogen dalam tanah selebihnya akan hilang tergerus air atau denitripikasi.

Dalam kegiatan sehari - hari peran nitrogen pada tumbuh – tumbuhan berhubungan dengan aktivitas fotosintesis dalam hal ini pembentukan protein, Protoplasma, kloroplas dan enzim,  secara langsung atau tidak Nitrogen sangat penting dalam proses metabolism dan respirasi.      Sehingga Nitrogen pada tanaman berfungsi sebagai,  (1) meningkatkan pertumbuhan tanaman, (2)meningkatkan  kadar protein dalam tanah, (3) meningkatkan tanaman penghasil dedaunan seperti sayuran dan rerumputan ternak, (4)meningkatkan perkembangbiakan mikroorganisme dalam tanah, (5) berfungsi untuk sintesa asam amino dan protein dalam tanaman.       Kebutuhan tanaman akan Nitrogen sangat terukur sesuai dengan kebutuhan sehingga kelebihan nitrogen dapat berdampak negatif pada tanaman, seperti :  (1)   Menghasilkan tunas muda yang lembek / lemah dan vegetative,   (2)  Kurang menghasilkan biji dan biji-bijian,   (3)   Menperlambat pemasakan / penuaan buah dan biji-bijian,    (4)   Mengasamkan atau menurunkan PH tanah yang akan merugikan karena  akan mengikat unsur hara lain, sehingga akan sulit diserap tanaman.

Strategi Pengelolaan pupuk N (Nitrogen) dalam hal ini tentunya menjadi sangat penting dalam mencapai pemupukan N yang optimal yang sesuai dengan kebutuhan tanaman,  sehingga berdampak pada pengurangan kehilangan Nitrogen  dan dapat meningkatkan serapan tanaman akan kebutuhan N tersebut.     Untuk menciptakan kondisi pengelolaan tersebut dibutuhkan satu teknologi yang mampu menerapkan penggunaan N yang sesuai  salah satunya dengan  menggunakan Teknologi Bagan Warna Daun (BWD).

Teknologi BWD (Bagan Warna Daun) suatu cara penggunaan sejenis alat  yang memiliki enam (6)  skala/nilai  warna sebagai pembanding pada tanaman yang  akan diberikan pupuk  atau perlakuan lain mulai dari warna hijau kekuning – kuningan sampai warna Hijau gelap yang secara tidak langsung dapat memberikan gambaran kandungan Klorofil daun dan status Nitrogen dalam tanaman,  sehingga dengan mudah petani dapat menentukan kapan dan seberapa besar  pemberian pupuk Nitrogen tersebut bagi tanamannya.

Agar pemberian pupuk  jadi efektip dan efisien tentunya kita harus mengetahui  kebutuhan tanaman akan unsur tersebut dan ketersedian unsur tersebut  dalam tanah,  dimana indicator warna tingkat kehijauan daun tanaman (seperti Padi) dapat menjadi ukurannya.    Cara menentukan aplikasi pupuk N dengan menggunakan Tehnologi BWD dapat dilakukan dengan dua cara :
1.        BWD Waktu tetap, yaitu Waktu pemupukan ditetapkan dahulu berdasarkan tahap pertumbuhan tanaman (semisal padi) antara lain fase  saat anakan aktip dan pembentukan malai atau saat primordial.   Pembacaan BWD hanya dilakukan menjelang pemupukan kedua (Padi, anakan aktip 23-28 HST) dan pemupukan ketiga  (tahap primodial, 38-42 HST) sehingga dosis pupuk yang digunakan jadi kurang.   Jika bacaan skala warna berada dibawah nilai kritis (<4) maka dosisi pemupukan yang digunakan dinaikkan sekitar 25 % dari jumlah yang sudah ditetapkan namun demikian juga sebaliknya jika bacaan skala di atas nilai kritis (>4) maka dosis pupuk N yang diberikan dikurangi 25 % dari yang telah ditetapkan.

2.       BWD Sebenarnya,  yaitu penggunaan BWD dimulai ketika tanaman Padi 14 HST kemudian secara periodic diulangi 7-10 hari sekali sampai diketahui nilai kritis saat pupuk N harus diaplikasikan.   Tanaman padi 14 hari sebelum Pindah  telah diberikan pupuk dasar N dengan takaran 50 – 70 kg Urea per hektar, saat ini belum dibutuhkan pengukuran dengan BWD nanti saat berumur 25 – 28 HST baru dimulai dengan pengulangan setiap 7 – 10 hari  sekali sampai tanaman dalam kondisi bunting atau Fase Primodial.  Untuk padi Hibrida dan Padi tipe baru pengukuran tingkat kehijauan dilakukan samapai tanaman sudah berbunga sejumlah 10 %.


Pembacaan BWD, Secara acak ambil  10 tanaman  sehat  pada hamparan yang seragam atau satu wilayah pengelolaan , pilih daun teratas yang telah membuka penuh pada satu rumpun, letakkan  bagian tengah daun tersebut diatas BWD, kemudian bandingkan warna daun tersebut dengan warna skala  pada BWD.  Jika warna daun berada diantara dua skala warna gunakan nilai rata-rata diantara nilai dua skala tersebut.  Saat pengukuran tidak dianjurkan menghadap matahari karena akan mempengaruhi nilai pengukuran.

Jika nilai skala BWD rata-rata diperoleh  dari 5 daun Padi berada dibawah 4 atau nilai kritis dari 10 daun Padi yang diamati, maka tanaman perlu diberi pupk N segera dengan dosis sebagai berikut, a).  50 – 70 kg urea per hektar pada musim hasil rendah.  b).  75 – 100 kg urea per hektar  pada musim hasil tinggi dan  c).  100 kg urea per  hektar  pada Padi hibrida dan Padi tipe baru baik pada musim hasil rendah maupun musim hasil tinggi.

Bagaimana penggunaan  BWD untuk pemberian pupuk N pada tanaman lain selain Padi seperti Jagung dan lain-lain ?.  Tentunya aplikasi BWD tersebut  kurang lebih sama, tinggal menyesuaikan dengan benar kadar kebutuhan Unsur  N tanaman tersebut disetiap tahapannya dan fase yang perlu diamati dari setiap tanaman yang membutuhkan aplikasi pupuk N.   Namun kita perlu mendapatkan kebutuhan dosis yang tepat buat  pupuk  N yang dibutuhkan pada setiap skala BWD tersebut untuk jenis setiap  setiap jenis  tanaman Jagung dan lainnya yang akan  menggunakan BWD yang kemungkinannya akan berbeda.
By BakriSupian
Resensi, ekstensia edisi 8, 2013.




Kehijauan daun tanaman menggembirakan Petani,
Penggunaan tehnologi dan  bibit berkualitas  menghasilkan produksi tinggi.

Rabu, 12 Februari 2014

JENIS GURITA INDONESIA YANG MENJADI MISTERI DUNIA




      Saat ia menyerupai Lion Fish



Beberapa hewan, khususnya beberapa jenis burung dan ikan  dikenal mampu untuk mengubah warna guna menarik pasangan dan  untuk menutupi diri atau untuk melindunginya terhadap predator. Spesies gurita yang hidup di indonesia ini, pertama kali diidentifikasi pada tahun 1998  dan hingga kini satu-satunya spesies yang membuat penasaran para peneliti dari seluruh penjuru dunia karena kemampuannya tersebut.



Gurita tersebut pertama kali diamati oleh Mark Norman, Julian Finn, dan Tom Tregenza yang merupakan peneliti kelautan akan fenomena penyamaran yang luar biasa yang dimiliki oleh spesies ini selama periode 24 jam. Para peneliti memotret gurita dalam banyak tahapan seperti ketika ia mendekati ikan Lion fish dan menyamarkan warnanya dengan ikan tersebut sebagaimana terlihat pada  foto-foto yang ditampilkan di dalam laman ini.

Gurita memang umumnya dapat berkamuflase atau merubah warna tubuhnya tapi gurita satu ini yang ditemukan dipantai Sulawesi ini lain, karena ia dapat merubah warna tubuhnya persis sekali dengan warna hewan lainnya sehingga sulit dibedakan, sampai saat ini peneliti telah menemukan 15 jenis spesies yang ditirunya dengan sempurna seperti Kuda Laut, Ular Laut, Kepiting Raksas, Ikan Pari, Lion Fish dllnya.



Di sini ditunjukkan, gurita ini mencari makanan dan melakukan aktipitas hidupnya yang lain dengan menggunakan ujung lengannya atau tentakel  seperti untuk menggali lubang dan dengan lengannya mereka dapat menjebak apa pun yang mencoba melarikan diri … Hampir seperti menggali ujung jari di ujung tangan yang menggenggam.


Sumber, BeritaUnik.Net, 12092010

           
Ketika bergerak ia menggerakkan semua tentakelnya hingga menyerupai Daun

Gurita menenggelamkan perahu Berlayar,
Perahu Nelayan menangkap ikan tak baik dimusim bertelur.


PULAU MANHATTAM DI NEW YORK DITUKAR PULAU RUN DI MALUKU DEMI PALA KALA ITU

NusaNTaRa.Com   byBakrIRoYMarteN,   S e l a s a,   2   6     M a r e t    2 0 2 4    Buah Pala Bak Minyak emas dahulu kala Pertukaran kepe...