Senin, 29 Juli 2013

SAMARINDA PUSAT PERBELANJAAN KOTA BELANTARA


                                                                                                 
                                                                                                 Mall  Lembuswana
Samarinda yang telah berusia  345 tahun sejak terbentuknya  tahun 1668  di rimba belantara pulau Borneo kini telah berkembang dengan cukup pesat seiring pembangunan yang telah berjalan selama ini, Perkembangan pembalakan kayu log dalam berbagai produk mulai dari kayu log, setengah jadi, Industri playwood dan menjadi produk jadi dan pertumbuhan pertambangan utamanya Batu bara yang banyak berdiri diseputar  Siring Sungai Mahakam yang tak jauh dari Kota Samarinda serta berbagai  produk ekonomi lain seperti perdagangan, pertanian,  perkebunan, industri  dan migas disamping memicu laju pertumbuhan ekonomi dan    pembangunan lainnya, juga menjadi pola pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi terutama dengan besarnya arus pendatang sebagai pencari kerja.  Sehingga tak ayal lagi pertumbuhan kota Samarinda menjadi kota metro dengan laju pertumbuhan penduduk yang cukup  tinggi sekitar  850.000 an jiwa dengan   Luas wilayah  718 km2.

Seiring pertumbuhan penduduk yang ada dan perkembangan  kota  satelit  yang tumbuh disekitarnya    didorong dari statusnya sebagai ibukota provinsi Kalimantan Timur yang secara otomatis pusat pemerintahan,  perekonomian  dan  perdagangan  membuat Kota Samarinda tumbuh sangat pesat sebagai pusat perbelanjaan masyarakat yang sangat representatip baik bagi masyarakat Samarinda sendiri maupun masyarakat yang datang khusus  dari kota-kota satelit disekitarnya seperti Bontang,  Sangata, Tenggarong dll dan yang datang dari pedalaman, perbatasan dan daerah terpencil lainnya di Kalimantan timur dan Kalimantan Utara yang jauh dibelantar Hutan sana,  sehingga memacu pertumbuhan Samarinda sebagai  satu Kota dibelantara Rimba yang sangat enjoy untuk jadi Kota Shoping atau perbelanjaan,  hal ini tentunya dapat terlihat  seiring dengan pertumbuhan pusat perbelanjaan  yang ada di  Samarinda saat ini dengan penyedian barang yang lengkap..

Pertumbuhan pusat perbelanjaan di Samarinda berawal dari pusat perbelanjaan Tradisional dengan kondisi seadaanya kemudian menjadi pusat perbelanjaan modern yang mulai berkembang sejak tahun 1987 dan hingga kini terus bertumbuh dengan pesat, beberapa pusat perbelanjaan yang sangat pesat dikunjung di Samarinda   :

Citra Niaga, Komplek perbelanjaan yang terletak  Jalan Cintra Niaga diresmikan  27 Agustus 1987  Gubernur Kalimantan Timur Soewandi  dan telah memperoleh Agakhan Award dari Mesir  15 oktober 1989,  pusat perbelanjaan  bertipe  beberapa Blok dan dalam satu blok terdapat beberapa ruko sehingga asik untuk berbelanja sambil rekreasi.   Disini anda dapat bebelanja dengan mudah  untuk mendapatkan kebutuhan sehari seperti Cinderamata, pakaian, elektronik, sarung khas Samarinda, onderdil kendaraan, buku dll,  di sebelah barat berbaris ruko Toko Emas dan disebelat timu terdapat toko Swalayan dengan  berbagai merek busana.

Mesra Mall, pusat perbelanjaan berlantai  4 dengan elevator di jalan Abul  Hasan  dengan Indo market,  Matahari, Gramedia dan Mesra book store beberapa lebel bermerek yang menghiasi stand di dalam serta banyak stand lain yang menghiasi setiap lantai dan pada lantai ke 4 tersedia tempat  kuliner dan mainan anak-anak.   Tidak jauh dari sini terdapat Pasar Pagi sebagai satu pusat perbelanjaaan sayur mayur masyarakat Samarinda yang telah ada sejak dulu.

Lembuswana Mall  di jalan Jend. S. Parman dibangun tahun1998,  merupakan komples perbelanjaan yang  bertipe kumpulan beberapa blok perbelanjaan,  Blok utama  perbelanjaan berlantai 4  terletak tengah antara lantai dihubungkan dengan elevator dan tangga manual,    dibagian depan terdapat patung Lembuswana  yang merupakan replika hewan perpaduan Lembu, Gajah dan Garuda berwarna keemasan ,  Pusat perbelanjaan ini menyediakan beberapa stand perbelanjaan dengan merek  terpercaya seperti Matahari Departmen store, Gramedia, Gajah Mada, Food Mart,  Samsung, Kentucky Fried Chisken, Texas Fried Chidken,  Adidas, Bata, Hadiswarno salon, Optik Melawai, Optik Seis, Optik Tunggal dll.  Jika anda lelah dapat menuju lantai 3 dengan elevator yang menyediakan banyak stand Kuliner yang memuaskan dan Bagi yang berkendaraan pribadi jangan khawatir karena tersedia area parkir yang selesa, Telp. 0.541 – 749925, 752553

Indo market, Jalan Wahab Syahranie, sebagai pusat perbelanjaan kebutuhan rumah tangga utamanya keperluan dapur dengan produk bermerek yang terpercaya kwalitasnya dan selalu dalam kontrol kwalitasnya, jika anda datang sendiri jangan bingung tinggal menjorong trolli yang tersedia didepan sehingga beban jadi hal yang menyenangkan.  Di Lokasi ini juga tersedia daerah parkir kendaraan yang cukup luas.
                                                                                                                                          Samarinda  Square
Samarinda Square, Pusat perbelanjaan di Jalan Ahmad Yamin dapat menjadi satu daftar kunjungan untuk shoping anda bersama keluarga dengan harga yang sangat murah dengan penyedian barang yang berkelas serta suasana belanja yang lebih mesra, dari sisni anda tidak jauh dapat mencapai   arena olah raga samarinda yaitu Stadion Sempaja Samarinda.

Samarinda Center Plaza,  letak yang strategis di perempatan dengan jalan utama Jalan Pulau Irian.    Menyediakan stand penjualan yang  terkenal seperti Ramayana, Mc’Donalds, Starbuck Coffe, Bioskop 21, Gramedia, Pizza Hut, Adidas, Bata,  Hadisuwarno Salon,  Bread life dan optic dengan harga yang berpatutan, jika anda peminat kuliner mungkin tempat ini patut anda kunjungi..  Model Plaza satu bangunan berlantai lima yang dihubungkan dengan Lip, elevator dan tangga manualserta memiliki arena parker tersendiri  disetiap lantai plaza.  Tak jauh dari sini berdiri Hotel Aston yang megah.

Nuansa Plaza  Jln  Untung Suropati Karang Asam Ulu Samarinda dari sini tidak jauh terletak terminal angkutan darat luar kota Sei Kunjang yang menghubungkan Samarinda dengan kota disekitarnya bahkan Kota-kota di Kalimantan dengan angkutan darat, pusat perbelanjaan ini khusus untuk kebutuhan barang elektronik dengan barang yang cukup lengkap di Samarinda dengan berbagai merek dan harga relatip bersahabat serta kemudahan berupa tangga elevator,   Come on.
Plaza Mulia,
Plaza Mulia  Pusat perbelanjan yang terletak di pusat Kota di Jalan Pahlawan, di sekitarnya terdapat Hotel Mesra, Stadion Segiri, Kantor Gubernur, Kantor  Kotamadya Samarinda dll.  Pusat perbelanjaan ini berlantai lima menyediakan beberapa stand usaha bermerek yang ternama seperti Matahari, Samsung, Optik SEIS, Bata,  Bread Life, Pizza Hut, Samsung, Adidas, Adisuwarno Salon dll, dilantai dasar terdapat Hypermart market dengan sistem swalayan yang menyenangkan.  Area parkir terletak di belakang  setiap lantai bangunan.

Segiri Grosir samarinda (SGS) pusat perkulakan barang  garmen  yang ramai di datangi pembeli yang umumnya datang dari kota Samarinda dan dari kota sekitarnya bahkan dari kota di pelosok pedalaman Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.  Di lantai dasar menjadi sentral sayur mayur cukup besar yang bahannya di pasok baik dari samarinda, Kota sekitarnya bahkan dari luar Samarinda seperti Sulawesi dan Jawa.   SGS terletak di jalan DR. Soetomo dan berdiri persis di pinggir sungai Karang Mumus.

Pasar Pagi, Merupakan pusat perbelanjaan untuk keperluan dapur sehari –hari  seperti Rempah, sayur mayur, buah-buahan, ikan dan Daging dengan harga sangat menjangkau.  Terletak dijalan Pasar pagi tidak jauh dari tepi Sungai Mahakan dan termasuk pasar tertua di kota Samarinda.

Big Mall Jln Untung  Suropati masih dalam tahap pembangunan yang akan menjadi Pusat perbelanjaan terbesar di Kota Samarinda  berdiri tepat di sisi Sungai Mahakam.

Kawasan Ruko di  Jalan Abul Hasan – Agus Salim dan sepanjang Jalan Pemuda Samarinda, dapat menjadi alternatip bagi anda yang akan shoping di Kota Tepian tersebut.  Di SETIAP Ruko menyediakan berbagai keperluan  dari  jajanan hingga automotip tersedia disini, mungkin yang anda butuhkan akan anda temukan disini,   jika lelah banyak ruko disini menyediakan kuliner khas yang aduhai bila dinikmati sambil menyaksikan kepadatan lalu lintas dijalanan.  Kawasan Perbelanjaan Jalan Abul Hasan dan Agus Salim merupakan pusat perbelanjaan Kota Samarinda yang tertua..

Untuk mendapatkan oleh-oleh  jajanan khas Samarinda seperti berbagai Amplang dan kueh-kueh Samarinda kita dapat menyisiri kawasan tepi sungai Mahakam sambil menikmati kesibukan kapal-kapal yang melintas disungai  di Jalan Slamet Riyadi dan Jalan Antasari harga cukup murah.
byBakriSupian

                                                           Samarinda Center Plaza

Ikan pesut  si lumba-lumba air tawar  yang setia,
Jika ingin shopping yang menyenangkan datanglah ke Samarinda.

Selasa, 23 Juli 2013

GOWEIS PERBATASAN, GO TO BINUSAN WATERFALL




     Goweiiis PerBatasan kali ini adalah menempuh perjalanan to Binusan Waterfall Nunukan PP sejauh 24 km melalui jalur Ringroad Barat menyusuri tepi pantai dan bakau serta pulang melalui jalur Puncak SeiFatimah di ketinggian 150 m dpl.    Sabtu, 22 Juni 2013 pagi hari jam 08.30 keluar rumah lengkap goweis wear Helm, Kacamata, rangsel dan Kamera serta  Boxer Wim Cycle perlahan menuju arah Alun-alun kota Nunukan, setelah mendaki di pasar Pagi sampailah di Alun-alun  di depan Warung gelora  untuk memesan satu bungkus nasi Kuning seharga Rp 10.000  lalu menyusuri jalan Ahmad Yani dan Bhayangkara yang penuh dengan pertokoan karena sebagai  jalur pusat kota dan di depan Supermarket ALASKA berhenti untuk membeli Minuman Mizon 2 botol, Teh  Botol dan roti so semua masuk kerangsel .  Tak lama kemudian sayapun telah meluncur di jalan Pahlawan melewati makam Pahlawan tempat para pahlawan yang terdiri dari KKO dan  Sukarelawan yang gugur saat Konfrontasi  Indonesia Malaysia tahun 1967 karena ketidak setujuan Indonesia bila Kalimantara Utara (Sabah dan Serawak) masuk dalam Negara persekutuan Malaysia.

     Melewati  300 m Jln Tanjung  yang merupakan Kampung tertua di Kota Nunukan lalu memasuki  kampong SeiMantri  di atas laut sebuah kampong suku Tidung dan beberapa suku bugis yang merupakan  Nelayan,    dengan rumah yang  umumnya terbuat dari Kayu,  dengan sesekali mengerem basikalpun  menuruni perbukitan kecil  hingga berada diatas jembatan jeramba  selebar 1,5 m sebagai penghubung antara rumah dan sebagian telah disemenisasi terbuat dari kayu ulin   Tak lama kemudian terlihat kesibukan ibu-ibu nelayan  membersihkan rumput laut  diatas jeramba Pasca panen (penjemuran) mereka aseluas 4x7 m dan beberapa lelaki sibuk menaikkan rumput laut dari perahu ke tempat penjemuran.    Membelok kekiri  lewat  didepan Mess Kecamatan Nunukan  sekitar 200 m sampailah  di jalur RingRoad yang masih berupa pengerasan.   RingRoad jalur barat ini sebagian beasar telah beraspal dengan beberapa rumah nelayan dan dikanan  jalan dihiasi hutan bakau, Nipah, perahu nelayan  dan kebun rakyat,  tanpa  terasa sayapun berada  di Ujung jalan tersebut yaitu di belakang RSUD Kabupaten Nunukan di Kampung SeiFatimah yang juga merupakan perkampungan suku asli Nunukan bermata pencaharian sebagai Nelayan dan pekebun.  Setelah Berpoto di Plang Bertuliskan arah ke Desa Binusan yang berjarak 3 km di simpang tiga, Kemudian Cabut lagi menuju Binusan di perjalanan beraspal ini terlihat Kawasan sawah yang luas, Pembibitan ikan, kebun rakyat,  Kantor Kodim, serta Bakau, Nipah dan Tambak.

     Memasuki Desa Binusan dengan kaki yang agak penat mengayuh,  melalui SD dan SMP 3 sebenarnya harus lurus tapi kata teman di sebelah kanan tak jauh dari situ ada Pasar rakyat jadi saya putuskan belok kanan,  ternyata jalan masih dalam perbaikan sampai di Pasar Binusan yang berada di siring Sungai Binusan terlihat bebarapa kesibukan pembeli dan nelayan mengangkat tangkapannya dari perahu ke pasar dan menyempatkan  diri  untuk berphoto pada seorang bocah dari Kampung Tanjung Cantik didepan sana.   Melewati Desa Binusan yang merupakan desa  Budaya Kabupaten Nunukan dengan keunikan etnik Budaya suku Tidung, yang berpropesi sebagai nelayan dan petani sehingga sepanjang jalan terlihat Penjemuran Rumput laut, Jaring  tergantung, perahu dengan mesin Ketintingnya yang belum di lepaskan, sawah dibelakang rumah, serta Pohon Ellai, Langsat, Rambai, Taerap, Mangga menghiasa halaman dan kebun mereka, tapi semua jalan sudah beraspal diujung kampung terdapat lapangan sepak bola dengan podium yang dapat menampung sekitar 400 penontong, kemudian sebuah kolam dam seluas 150 x 100 meter buat air irigasi pertanian di sini  berpoto sejenak sambil  6 anak desa lagi berenang di kolam tersebut.

Sesampai di areal kebun raya Binusan saya tidak langsung masuk tapi menolak si Boxer ku menaiki jalan  cukup menanjak dari  tanah sejauh 300 m,  mengitari kawasan  perkebunan Sawit  disitu dan dari sini terlihat Landscap berupa laut, kawasan sawah Desa Binusan dan bertemu petani sawit yang sedang meracun rumput ,  setiba di jalur awal tadi kali ini saya mencoba mengitari dari jalan bertanah di sebelah kanan  kalau tadi langsung mendaki tapi ini langsung menukik turun tajam dan melewati jembatan kayu  Sungai dari WaterFall Binusan tersebut dan menemukan tanjakan yang di kelilingi pohon sawit yang mulai berbuah mungkin berusia 4,5 tahun karena tujuan utama adalah Air terjun maka saya harus kembali tapi berpoto dulu, setelah berpoto lewat dua bule Jorman dengan rangsel dari penjelasannya bahwa jika terus akan tembus Nunukan melewati Kampung  Tator. 

     Memasuki Kawasan Kebun Raya Binusan berpagar besi terlihat beberapa muda mudik lagi berehat,  setelah menyeberangi jembatan ulin sepeda saya sandarkan disamping  tempat duduk tempat istirahat yang beratap dari semen, kemudian  menikmati air terjun pertama dengan kolam kecil  6 x 10 meter, dikawasan ini bayak tempat duduk, WC, kamar Ganti dan bangunan tempat istirahat.   Menaiki tangga  mendaki bukit kecil untuk menuju Air  terjun utama yang berada lebih kedalam dengan  air terjunnya  setinggi 6 m,  setelah puas berpoto saya lanjutkan mengitari sebagian kecil tapak jelajah kebun raya ini  yang berupa semenisai seluas 60 Cm diapit pohon-pohon hutan tropis, Pandan dan rotan.  Setelah makan bekalan dari Alun2 tadi kemudian mandi sebentar di Kolam dan istirahat sejenak maka Back to Nunukan lagi perjalanan akan sama ketika dari di Kampung SeiFatimah Tadi kemudian kekanan menempunh jalur poncak perbukitan Sei Fatimah.

     Disimpang tiga SeiFatih belok kekanan mendaki cukup nanjak mungkin kemiringan 70 derajat sejauh 400 meter  sudah beraspal  terpaksa berjalan mendorong sepeda karena agak letih dan tak mungkin Paith lagi, dipuncak baru saya kayuh lagi basikalku sambil menyaksikan Landscap yang indah berupa laut, perkebunan dan hutan pantai, melewati beberapa pendakian-pendakian kecil akhirnya sampai di simpang tiga RSUD Kab. Nunukan  kemudian belok kanan dan melewati kebun buah-buahan rakyat setelah menuruni bukit cukup tinggi mungkin ini tanjakan ke 4 tertinggi di P. Nunukan sampailah  di stadion SeiBilal  kemudian dengan keletihan berat tiba di Alun-alun Nunukan Jam 13,00 ditutup dengan minum Es Campur di Warung Bakso Mangga Dua.
by Bakri Supian




















Pohon  Rambai  Pohon Cempedak  berbaris disiring Jalan,
Meski letih berkucur keringat  terbayar  indah melalui berbagai pengalaman.

PENABUR BENIH MENUAI BADAI



Rangkong memiliki peran yang amat penting dalam tiap detak jantung Bumi.


Tetes air terakhir baru terjun dari langit. Uap putih membubung keluar dari lantai hutan, menembus sela-sela ranting dan dedaunan. Gunung Batuangus menjulang di kejauhan, berpayung mega pada puncaknya. Merpati hutan terbang beriringan di atas tajuk hutan di seberang Toka Tamboansela, Bitung, Sulawesi Utara.

Saya menekuk kaki rapat-rapat. Tak ada cukup tempat di atas empat lembar papan yang membentuk bidang satu kali dua meter ini untuk menyamankan badan. Selain saya dan Reynold, fotografer, tempat ini disesaki tas, tripod, kamera, juga tali yang berseliweran mengamankan alat serta badan.

Saya mengintip melalui sela alas yang ditopang rangkaian pipa besi. Kami ada di ketinggian setara dengan empat lantai gedung bertingkat, tepat di bibir lembah. Jantung saya berdegup kencang saat memanjati pipa nan licin.

Matahari merayap ke atas kepala. Saya yang kepanasan mencoreti buku saku sembari sesekali melepas pandangan di antara lembaran ponco yang menutup rapat atas menara. Tiba-tiba suara samar tertangkap telinga. Bagi saya seperti gonggongan anjing: Guk!.. guk!... guk!... Tak lama kemudian, suara berat kepak sayap: wug… wug… wug… datang dari puncak lembah.

Akhirnya tiba juga satwa yang kami tunggu-tunggu. Sepasang julang sulawesi hinggap di pohon ara yang berhadapan dengan menara. Burung berlabel nama latin Aceros cassidix ini meloncat dari satu dahan ke dahan lain. Si jantan mencapit buah dengan paruh, sementara sang betina menghilang di balik dahan dan rimbun daun.

Kadang mereka berdiam, lalu kembali sibuk dengan buah yang berkilau kemerahan. Bisa jadi, orang memandang satwa ini sama seperti semua burung yang hidup di hutan. Padahal, rangkong punya jasa yang besar dalam  setiap detak jantung bumi.

“The real carbon superhero adalah rangkong,” tegas Yok Yok Hadiprakarsa, peneliti yang mendalami rangkong sejak 1999. Sekitar 90 persen makanan rangkong adalah buah, sementara sisanya adalah satwa-satwa kecil yang menjadi sumber protein, terutama kala sang betina bersarang.

“Disebut seperti itu karena sebagai pemakan buah, fungsi ekologi utamanya adalah pemencar biji. Dengan begitu, rangkong menjaga kesehatan hutan,” papar pria yang mendapatkan gelar Master of Science dari University of Georgia di Amerika Serikat ini dengan bersemangat. Tidak ada satwa lain yang seefektif satwa ini dalam menyebarkan biji di seantero hutan. Karena selain memiliki ukuran tubuh yang besar, daya terbangnya pun jauh. Hal ini yang membuat rangkong berbeda dari burung lainnya.
By Titania Febrianti
National Geographic Indonesia
Edisi Agustud 2013



Burung Rangkong Hinggap didahan pohon Ara,
Hidup yang Indah memerlukan kesamaan hati para warganya.

Sabtu, 20 Juli 2013

KIJANG KUNING SEBAGAI EKONOMI KREATIP AGROKOMPLEKS DI KAWASAN PERBATASAN





         Muntiacus atherodes binatang endemik Kalimantan biasa disebut Kijang Kuning Kalimantan bahasa Inggrisnya Bornean Yellow muntjac banyak tersebar dihutan dan semak di Kalimantan seperti di peg. Meratus Kalsel dan habitat sepanjang Kawasan Perbatasan Kabupaten Nunukan seperti krayan, Lumbis dan Sebuku, karena status perburuan dan lahan yang semakin menyempit maka keberadaan satwa ini semakin sulit ditemukan sehingga IUCN sejak tahun 1996 menetapkannya dalam status Least Concern (Resiko Rendah).    
        Kijang kuning kalimantan memiliki ciri,  bulu bagian punggung berwarna merah kekuningan  dengan kepirangan di sepanjang bagian tengah terutama tengkuk,  bagian bawah (perut) pucat kekuningan atau oranye agak keputihan dan Ekor bagian atas coklat gelap dan kuning kecil  14-20 cm. Tubuh ramping dengan tinggi bahu 50 cm, panjang dari kepala ke badan (min ekor) 86-92 cm dengan berat 13,5-17,7 kg. Kijang kuning kalimantan memiliki Ranggah yang tidak bercabang dengan panjang 1,6-4,2 cm dan panjang tangkai tanduk 6,5-8,7 cm.

       Muntiacus atherodes merupakan hewan diurnal (aktif di siang hari), mempunyai masa kehamilan sekitar 7 bulan dengan satu anak ketika melahirkan. Anak kijang akan diasuh induknya hingga usia 2 bulan, kijang muda ini akan mengalami kematangan seksual saat menginjak usia 6 – 12 bulan.  Ketika masih kecil tahun  1969an saya sering menikmati Daging Kijang Kuning Kalimantan dalam bentuk Rendang dan Dendeng hasil buruan Bapak Dominicus Duran dihutan Pulau Nunukan namun sekarang hal itu sudah mustahil, tapi bila kepingin kita dapat menemukannya di Kecamatan Sebuku Tulin Onsoi baik hasil buruan maupun hasil penangkaran masyarakat.



Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Animalia. Filum: Chordata. Kelas: Mammalia. Ordo: Cetartiodactyla. Famili: cervidae. Genus: Muntiacus. Spesies: Muntiacus atherodes.



       Guna Memanfaatkan potensi Kijang Kuning sebagai sarana pendukung peningkatan ekonomi dan membuka lapangan usaha bagi masyarakat perbatasan dan untuk mendukung konservasi keberadaan Kijang Kuning Kalimantan di Kawasan PerBatasan Nunukan dari kepunahan maka Pemerintah Daerah Kabupaten Nunukan mengagas Kegiatan “ KIJANG KUNING SEBAGAI SASARAN PENGEMBANGAN  EKONOMI KREATIF MELALUI KEGIATAN AGROKOMPLEKS UNTUK PRODUK UNGGULAN NUNUKAN “.



Visi, Kabupaten Nunukan memiliki beberapa Produk unggulan dari Agroindustri dan Agrowisata Kijang Kuning.  Kegiatan ini akan membentuk satu kawasan Agrokompleks sebagai :

1.      Pemenuh kebutuhan hidup masyarakat

2.      Motor pertumbuhan ekonomi perbatasan

3.      Terbentuknya wahana habitat yang aman bagi Kijang Kuning

4.      Wahanan peningkatan tehnologi daerah

5.      Wahana  modernisasi kehidupan dan wawasan budaya masyarakat dalam pemanfaatan Kijang Kuning sebagai usaha

6.      Penopang pertahanan Negara dan rasa aman masyarakat.



Arah dan Bentuk Pengembangan Ekonomi Kreatif Agrokomplek Kijang Kuning :

A.    Budidaya/Peternakan Kijang Kuning

-Pengembanagn peternakan Kijang Kuning melalui kelompok-kelompok ternak.   
 -Setiap kelompok ternak memilik 5 orang peternak dengan luas lahan 0,25 Ha  
 -Keseluruhan Kelompok ternak  100-200 kelompok.

B.     Pengolahan dan Pemasaran Produk Agroindustri Kijang Kuning

-Pengolahan dan Pemasaran oleh Pengusaha dan Perusda

         -Produk olahan meliputi Daging Kijang Segar Beku, Rendang Kaleng, Tepung Kijang

            dan Minyak Kijang

          -Pemasaran Produk olahan Kijang untuk pasar regional dan ekspor

C.     Agrowisata berburu Kijang Kuning yang Ramah Lingkunam

-Luas lahan  perburuan minimal 75 Ha

          -Sistem berburu dengan pola tradisional (sumpit) dan modern (senapan bius)

D.    Wisata Hutan Kota dengan Kijang Kuning

-Mengisi hutan kota yang telah ada dengan satwa Kijang Kuning untuk tujuan wisata

E.     Wisata Kuliner Kijang Kuning Kalimantan

-Membangun rumah-rumah makan yang menyajikan aneka masakan Kijang kuning soporti   Kijang Bakar, Sate Kijang, Soup Kijang, Rendang Kijang, Gulai Kijang, Dendeng Kijang dll

F.      Industri Olahan Produk Intermediat Tepung Kijang Kuning

-Mengolah Tepung Kijang menjadi Kerupuk Kijang Kuning, Biskuit kijang dan Cracker Kijang Kuning.

G.    Industri Kerajinan dan Souvenir Kijang Kuning

-Menjadikan Kijang Kuning sebagai suatu mascot di Kab. Nunukan

          -Membuat kerajinan dan Souvenir Kijang Kuning seperti Patung Kijang, Gantungan Kunci

            dll.

H.    Industri Konveksi

-Membuat kaos, sal atau kain yang bergambarkan Maskot Kijang Kuning dll.




        Kegiatan ini diarahkan untuk melibatkan Pemerintah, Perusahaan, Pengusaha dan masyarakat untuk terlibat bersama dalam berperan aktip membangunan satu pola ekonomi kreatip agrokomplek dari Kijang Kuning sehingga dapat menumbuh kembangkan kemajuan ekonom di wilayah perbatasan Nunukan dengan memanfaatkan semua peluang usaha yang mungkin dikembangkan tanpa harus menghilangkan kebiasaan atas kenikmatan Kijang Kuning, namun masih tetap peduli dengan keberadaan tersebut karena akan menempatkan pola usaha yang ramah lingkunan dan care terhadap kelestarian hidup Kijang Kuning.
by Bakri Supian





Kijang Kuning yang lincah menyelinap di semak hutan,

Ekonomi  kreatip menciptakan lapangan usaha baru dalam perekonomian.


PULAU MANHATTAM DI NEW YORK DITUKAR PULAU RUN DI MALUKU DEMI PALA KALA ITU

NusaNTaRa.Com   byBakrIRoYMarteN,   S e l a s a,   2   6     M a r e t    2 0 2 4    Buah Pala Bak Minyak emas dahulu kala Pertukaran kepe...