Kamis, 15 September 2011

BERAS SingkoNG ( RASI ) Pangan Pokok




        Untuk meningkatkan ketahanan Pangan Nasional  yaitu tersedianya bahan Pangan dan Sandang bagi Masyarakat Indonesia dalam kurun waktu kehidupannya, maka Diversifikasi bahan pangan, Pola makan dan makanan Lokal yang ada perlu diberdayakan semaksimal  mungkin agar rawan pangan, lapar gizi  dan kemiskinan dapat teratasi.    
        Indonesia sebagai Negara tropis  yang kaya akan biodifersity  dalam hal ini flora,  tentunya mempunyai banyak jenis tanaman yang dapat dijadikan sebagai makanan Pokok sehingga tidak hanya bergantung pada beras seperti  Jagung, sagu, Ubi-ubian, Kacang-kacangan,  dll.   Ubi kayu (Manihot esculenta) merupakan salah satu pangan yang kaya akan Karbohidrat  ( 34,7 gr/100gr  ) yang memenuhi  syarat  untuk  dijadikan sebagai  makanan pokok sehari-hari dan dapat bibuat berbagai bentuk penganan seperti Beras Singkong (RASI).
 
PROSES PEMBUATAN BERAS SINGKONG  ( RASI )

SINGKONG SEGAR -----dikupas/dibersihkan--
1---dirajang--dijemur--ditumbuk--dipilah a---kasar-cuci---kukus---
               --dinginkan+ragi--bungkus&peram 2hari--PEYEUM MUTIARA
                                                        b----lembut----Campuran RASI.
2---diparut--diperas 4x I--ampas--dijemur a--Bahan Pembuat SAOS
                                                                  b---BERAS SINGKONG (RASI )  
                                                           c---digiling---diaron---dibentuk---dikukus--
                                                                   --dijemur----RANGGINING  

             II--Air Aci Singkong--diendapkan  a--endapan atas--dibuang
                                                                    b--endapan tengah--OPAK
                                                                   c--endapan bawah--dijemur
                                                                    --Aci Kasar--digiling--KERUPUK
NB. Tulisan berwarna hasil akhir satu proses

        RASI (Beras Singkong) adalah makanan pokok yang terbuat dari Singkong  dan merupakan makanan Pokok  Masyarakat Kampung  Cirendeu, Kecamatan Cimahi  Selatan, Provinsi Jawa Barat,  kebiasaan ini  telah berlangsung sejak tahun 1924 dan telah menjadi budaya mereka karena bagi mereka  mengandung nilai sakral.    Pada prinsipnya RASI Terbuat dari singkong yang diparut lalu  diperas  kemudian  ampas yang tersisa dijemur  dan inilah yang dijadikan makanan Pokok pengganti beras.


        Sebagai Pangan utama yang mengandung karbohidrat  RASI mempunyai beberapa keunggulan seperti harga yang relatip lebih murah sehingga lebih terjangkau oleh masyarakat pada semua lapisan,  mudah diketemukan terutama bagi petani kebun,  Rasi memiliki kandungan serat kasar yang baik dan kadar abu 1,9 % per 100 gram yang sangat sehat buat metabolism pencernaan.    Kandungan energy dalam RASI hampir setara dengan beras, sehingga membuatnya sangat layak untuk dijadikan menu pokok pengganti beras.  Dibawah ini disajikan Tabel kandung Zat yang ada dalam RASI  per 100 gram.

Tabel  1.  Kandungan Zat Gizi Rasi  dibandingkan Beras dan Singkong (per 100 gram)
Zat  GiZi
Bahan  Pangan
Rasi
SingkonG
BeraS
Energi   (kkal)
359,0
146,0
360,0
Protein  (gr)
1,4
1,2
6,8
Lemak   (gr)
0,9
0,3
0,7
Karbohidrat  (gr)
86,5
34,7
78,9
A i r   (gr)
7,8
62,5
13,0
B D D
100,0
90,0
100,0

SiPanjuL  makan Beras SingkoNG,
Meski MuraH Gizi Banyak TerKanduaNG

Selasa, 13 September 2011

Pesut Mahakam, Mamalia Air Tawar


NusanTaRa.Com 

Pesut Mahakam, Mamalia Air Tawar
(Orcaella  brevirostris)
 
Pesut Mahakam (Orcaella brevirostris)  adalah salah satu sub-populasi pesut (Orcaella brevirostris) selain sub-populasi Sungai Irrawaddi (Myanmar), sub-populasi Sungai Mekong (Kamboja, Laos, dan Vietnam), sub-populasi Danau Songkhla (Thailand), sub-populasi Malampaya (Filipina) dan Sub-populasi Mekhong (China).   Dan merupakan salah satu mamalia yang unik karena hidup di air tawar danau dan sungai didaerah Tropis dan subtropics berbeda dengan Ikan Paus dan Lumba-lumba yang masih sejenis hidup di air laut.  Populasi Pesut Mahakam diperkirakan tidak lebih dari 75 ekor (2005) saja yang hanya ditemukan di Sungai Mahakam Kalimantan Timur.  


Ikan yang dalam bahasa Inggris disebut Irrawaddy Dolphin atau  Dolphin Snubfin pada tahun 2002, oleh IUCN (International Union for Conservation of Nature) memberi status Critically Endangared (terancam punah), sementara CITES (Convention on International Trade in Endangered Species) menempatkannya di "Appendix 1" atau tidak boleh diperdagangkan  dan di Indonesia satwa ini termasuk yang di lindungi berdasarkan PP No. 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis tumbuhan dan Hewan.  

Tingginya tingkat kesulitan dalam pelestarian satwa mamalia air tawar hingga kini belum menunjukkan satu hasil yang menggembirakan,  tidak lepas dari rendahnya daya tahan hidup pesut dalam beradaptasi dengan lingkungan yang memiliki kecepatan perubahan lingkungan yang tinggi, Keadaan habitat Sungai Mahakam yang terbatas dengan berbagai aktifitas.   Kurangnya pegiat lingkungan dan stake holder terkait yang dapat berkonsentrasi penuh mengingat tingginya dana yang dibutuhkan untuk menangani keadaan tersebut serta masih kurangnya sarana pedukung untuk melindungi habita mereka serta pusat kajian yang belum memadai.

Pesut Mahakam dewasa mempunyai panjang tubuh hingga 2,3-3  meter dengan berat mencapai 160 kg. Tubuh Pesut berwarna abu-abu atau kelabu sampai biru tua dengan bagian bawah berwarna lebih pucat.  Bentuk badan pesut hampir mendekati oval dengan sirip punggung mengecil agak ke belakang pertengahan punggung, Sirip renang relatip pendek dan lebar. Kepala pesut berbentuk bulat dengan mata yang berukuran kecil. Bagian moncong pendek dan tampak papak dengan lubang pernafasan. Dahi tinggi dan membundar. tidak ada paruh. 

Pesut bernafas dengan mengambil udara di permukaan air. Binatang ini dapat juga menyemburkan air dari mulutnya. Pesut bergerak dalam kawanan kecil 3, 5 sampai 7 ekor. Meski pandangannya tidak begitu tajam dan hidup dalam air yang mengandung lumpur, namun mempunyai kemampuan mendeteksi dan menghindari rintangan-rintangan dengan menggunakan gelombang ultrasonik.

Meski pesut mempunyai daya adaptasi lingkungan yang rendah sehingga peka terhadap perubahan lingkungan yang tinggi, namun beberapa masyarakat disekitar sungai Mahakam  terutama berdasarkan kisah jaman dahulu kala bahwa ikan pesut memiliki pemikiraan yang pintar sehingga dapat mendeteksi lingkungan dengan cepat dan mudah dilatih atau dijinakkan (sifat ini membuatnya mudah ditangkap). 



Pesut Mahakam (Orcaella brevirostris sub-populasi sungai Mahakam) hidup di sungai Mahakam pada daerah sekitar 140 km dari muara sungai hingga 600 km dari daerah hulu. Lokasi yang diduga didiami mamalia air tawar ini antara lain Kedang Kepala, Kedang Rantau, Belayan, Kedang Pahu, dan anak sungai Ratah, serta sebagai danau Semayang dan Melintang (Kreb 1999, 2004).

Ancaman tertinggi bagi populasi Pesut Mahakam Kerusakan Lingkungan  Hidupnya berupa Pendangkalan sungai oleh sedimantasi tanah yang terbawa air saat erosi karena tingginya perusakan hutan di daerah DASnya,  Ikan Pesut menyenangi kedalaman 9-12 meter.  Tingginya pertumbuhan Industri dan pertumbuhan pemukiman di sekitar DAS juga turut mendukung rendahnya pertumbuhan Pesut di sungai Mahakam sebagai akibat terbentuknya pencemaran yang merusak habitanya dan berakibat pada menurunya kemampuan sungai untuk menyediakan makan alami pesut berupa ikan dan udang kecil sungai.   Aktipitas transportasi di perairan sungai Mahakam serta kegiatan lain yang tentunya juga turut mengganggu bagi ketenangan ikan dan Ulah masyarakat dalam menangkap ikan yang tidak terkendali berakibat semakin menurunnya stock Pesut di perairan sungai Mahakam.

 
Klasifikasi ilmiah. Kerajaan: Animalia; Filum: Chordata; Kelas: Mammalia; Ordo: Cetacea; Famili: Delphinidae; Genus: Orcaella; Spesies: Orcaella  brevirostris.

Meski  secara pasti Pesut hanya ditemukan di Sungai Mahakam namun beberapa laporan mengatakan dibeberapa sungai di Kalimantan orang masih menemukannya terutama dimasa yang lalu dan masih perlu pengamatan lebih jauh.   Disamping itu area yang diperkirakan tersebut memiliki habitat yang sama seperti sungai air tawar yang besar seperti di Sungai Kayan, Sungai Malinau dan Sungai Sambakong.
byMcDonaldBiunG


Ikan Pesut Ikan  Mahakam, 
Melestarikannya untuk Masa Depan

Minggu, 11 September 2011

KOMODO HEWAN PURBA


KOMODO  HEWAN  PURBA  

 
 Juli 2011 pemerintah mencabut pencalonan Komodo sebagai tujuh keajaiban Dunia “ Gagasan ini bertujuan mengenalkan bumi Indonesia di mata dunia dan dunia wisata, efeknya dapat meningkatkan kepedulian masyarakat dunia akan kelestarian Komodo.
Komodo adalah  spesies Kadal terbesar di muka bumi berukuran panjang 2-3 m  berat 80 – 140 kg  disebut juga biawak komodo (Varanus komodoensis), yang hidup di pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili Dasami  di  Nusa Tenggara, habitat biawak  yang oleh warga asli pulau Komodo disebut  ora  telah dijadikan Taman Nasional Komodo dan dinyatakan sebagai  ” A Word Heritage Site and man at Biosphere Reserve "  oleh UNESCO tahun 1986 . Klasifikasi ilmiahnya adalah,  Kerajaan : Animalia, Filum : Chordata, Kelas : Reptilia, Ordo : Squamata, Upaordo : Autarchoglossa,  Famili : Varanidae, Genus : Varanus dan Spesies : Varanus   komodoensis.
Pertama ditemukan dalam dunia Ilmiah tahun 1910 oleh JKH Van Steyn, untuk mengetahui lebih jauh anda dapat membaca hasil penelitian tahun 1969 berjudul “ Behavioral Ecology of Varanus komodoensis  in Komodo Island and the Adjacent islands “ oleh Dr. Walter Auffenberg dari USA.   Komodo secara alami hanya ditemui di Indonesia, Hidup di padang rumput kering terbuka, sabana dan hutan tropis pada ketinggian rendah,  menyukai tempat panas dan kering, aktif pada siang hari, walaupun kadang-kadang aktif juga pada malam hari.  Komodo adalah binatang yang penyendiri, berkumpul bersama hanya pada saat makan dan berkembang biak. Reptil besar ini dapat berlari cepat hingga 20 kilometer per jam pada jarak yang pendek; berenang dengan sangat baik dan mampu menyelam sedalam 4.5 meter;   serta pandai memanjat pohon menggunakan cakar yang kuat.   Untuk menangkap mangsa yang berada di luar jangkauannya, komodo dapat berdiri dengan kaki belakangnya dan menggunakan ekornya sebagai penunjang
Untuk tempat berlindung, komodo menggali lubang selebar 1–3 meter dengan tungkai depan dan cakarnya yang kuat.   Karena besar tubuhnya dan kebiasaan tidur di dalam lubang, komodo dapat menjaga panas tubuhnya selama malam hari dan mengurangi waktu berjemur pada pagi selanjutnya.   Komodo umumnya berburu pada siang hingga sore hari.  Komodo memiliki indera pendengaran yang kurang sempurna,  meski memiliki lubang telinga namun bila dilatih ia akan berpungsi.  Biawak ini mampu melihat sejauh 300 m namun retina  hanya sel kerucut  maka hewan ini tak begitu baik melihat di kegelapan.    Komodo menggunakan lidahnya yang panjang dan bercabang untuk mendeteksi rasa dan mencium stimuli, seperti reptil lainnya dengan indera vomeronasal memanfaatkan organ Jacobson, suatu kemampuan yang dapat membantu navigasi pada saat gelap.   Dengan bantuan angin dan kebiasaannya menelengkan kepalanya ke kanan dan ke kiri ketika berjalan, komodo dapat mendeteksi keberadaan daging bangkai sejauh 4—9.5 kilometer.   Lubang hidung komodo bukan merupakan alat penciuman yang baik karena mereka tidak memiliki sekat rongga badan.   


Komodo adalah hewan karnivora. Walaupun mereka kebanyakan makan daging bangkai,   penelitian menunjukkan bahwa mereka juga berburu mangsa hidup dengan cara mengendap-endap lalu serangan tiba-tiba terhadap korbannya  pada sisi bawah tubuh atau tenggorokan kemudian mencabik-cabik dengan cakarnya.      Satu gigitan satwa ini mampu melumpuhkan mangsanya karna pada liurnya terdapat bisa dari kelenjar didalam mulut dan ditemukannya 28 bakteri gram-negatip  dalam air liurnya yang dapat melemahkan dan bakteri yang paling berbahaya dari jenis Pasteurella multocida.  


Musim kawin antara bulan Mei dan Agustus, Komodo betina akan bersikap melawan (antagonis) dengan cakar dan giginya selama awal fase berpasangan dan jantan akan bersikap agar tak terjadi luka sikap lain Jantan akan menggosokkan dagu pada si Betina.     Telur komodo diletakkan pada lubang tanah dibulan September  dengan  mengorek tebing bukit atau gundukan sarang burung gosong berkaki-jingga yang telah ditinggalkan.  Komodo lebih suka menyimpan telur-telurnya di sarang yang telah ditinggalkan.    Sebuah sarang komodo rata-rata berisi 20 telur yang akan menetas setelah 7–8 bulan,   betina berbaring di atas telur-telur untuk mengerami dan melindunginya sampai menetas di bulan April  akhir musim hujan ketika terdapat sangat banyak serangga.    Komodo muda menghabiskan tahun-tahun pertamanya di atas pohon, tempat yang relatif aman dari predator, termasuk dari komodo dewasa yang kanibal,yang sekitar 10% dari makanannya adalah biawak-biawak muda.     Untuk menjadi dewasa Komodo membutuhkan tiga sampai lima tahun lamanya, dan dapat bertahan hidup hingga lebih dari 50 tahun.   Betina Komodo dapat menghasilkan anak tanpa melalui perkawinan (parthenogenesis)


Perkembangan evolusi komodo dimulai dengan marga Varanus, yang muncul di Asia sekitar 40 juta tahun yang silam  lalu bermigrasi ke Australia. Sekitar 15 juta tahun yang lalu, pertemuan lempeng benua Australia dan Asia Tenggara memungkinkan para biawak bergerak menuju wilayah yang dikenal sebagai Indonesia sekarang. Komodo diyakini berevolusi dari nenek-moyang Australianya pada sekitar 4 juta tahun yang lampau, dan meluaskan wilayah persebarannya ke timur hingga sejauh Timor. Perubahan-perubahan tinggi muka laut semenjak zaman Es telah menjadikan agihan komodo terbatas pada wilayah sebarannya yang sekarang.



Komodo binatang Pra sejarah
Harus dilestarikan dengan sungguh

Senin, 05 September 2011

OPOR AYAM


OPOR   AYAM
fajarapThursday, August 25, 2011 4:10 PM WIT
Mungkin anda bingung memilih menu apa yang sesuai jika anda akan mengadakan pesta atau kenduri dengan sajian utama Nasi, Ketupat dan Burasa, sebenarnya banyak Kuliner khas Indonesia yang mampu hadir sebagai pendampingnya di resepsi acara demikian dengan gengsi yang tinggi seperti Rendang, Coto Makassar, Ovor Ayam, Lodeh, Sop Banjar, Gudeg dan banyak yang lainnya lagi  Dibawah ini di sajikan Menu Ovor Ayam.
http://l.yimg.com/ep/wpprod/70/2011/08/opor_ayam_640.jpg
Pesta Silatturrahim  di Hari Lebaran akan terasa  kurang lengkap terlebih di Indonesia jika tidak menghadirkan  hidangan Opor ayam sebagai lauk pendamping ketupat. Cita rasa lezat daging ayam dan gurihnya kuah santan membuat hidangan ini tetap menjadi menu favorit lebaran bagi keluarga sepanjang masa.
Bahan:
1 ekor ayam, potong menjadi 24 bagian
1800 ml santan cair
500 ml santan kental                                                                                                                        5 buah kentang kupas dan potong menjadi bagian kecil      
5 sdm minyak goring

Bumbu:
10 butir bawang merah, haluskan
7 siung bawang putih, haluskan
6 butir kemiri, haluskan
3 cm jahe, memarkan                                                                                                                        2  buah Pala memarkan
2 batang serai memarkan                                                                                                          2 bagian kecil Kayu manis
3 cm lengkuas, memarkan
1 lembar daun salam
3 lembar daun jeruk purut
1 sdm air asam jawa
1 sdt gula pasir
1 sdt jintan, sangrai, haluskan
1 sdt ketumbar, sangrai, haluskan
2 sdm bawang merah goreng
½ sdt lada halus
1 sdt garam halus                                                                                               3  sendok kecil penyedap rasa





Cara Membuat:
1.   Terlebih dahulu daging ayam yang dipotong-potong di Lumuri dengan air asam dan garam diamkan selama 25 menit hingga bumbu meresap.                   2.  Masukkan Potongan Daging Ayam dan Kentang kedalam panci dan Santan cair panaskan.
3.   Panaskan minyak, tumis bawang merah, bawang putih, serai, lengkuas, jahe dan bumbu-bumbu lainnya hingga harum, kemudian masukkan dalam panci Daging Ayam sebelum mendidih daging telah berubah.                    4.   Masukkan Buah pala dan Kayu manis kedalam adonan tadi.                            5.   Masak terus hingga santan tinggal sebagian saja dan ayam matang baru Tambahkan santan kental tadi dan Penyedap rasa,  masak sambil diaduk-aduk hingga kuah agak mengental.
6.   Sediakan Mangkok besar. Tuangkan opor ayam tadi dan taburi bawang merah goreng.  


       Menu ini  terasa lebih menggigit bila disajikan dalam keadaan hangat.                                           Selamat mencoba.                        

Untuk 12  Porsi
Tips:  Agar santan tidak pecah seperti pulau mengapung di Panci, maka sekali-kali Masakan di aduk-aduk.  

Kamis, 01 September 2011

Pisang Hijau

Es Pisang Hijau (Kuliner Khas Makassar)



Resep/Dapur Uji/Foto:
Jika anda baru saja tiba dari sebuah perjalanan jauh dan Panas yang membuat Haus Sangat, Cobalah membuat Kudapan Es Pisang Hijau kudapan Khas dari Kota DaenG (Makassar) disamping mudah pembuatannya ia juga dapat menghilangkan dahaga sambil menyegarkan diri secara lebih cepat.
Es Pisang Hijau Special
Bahan Dadar:
200 g tepung terigu
25 g tepung beras
25 g tepung kanji
300 ml santan dari 1 butir kelapa
½ sdt garam halus
Air daun suji:
100 ml air
10 lembar daun suji
3 lembar daun pandan
Bahan isi:
6  buah pisang raja, kupas
Bahan Bubur:
100 g tepung beras
1 lt santan dari 1 butir kelapa
1 lembar daun pandan, potong-potong
½ sdt garam halus
Pelengkap:
200 ml syrup rasa coco pandan atau syrup frambozen
200 g agar-agar tawar yang direbus dengan santan dan pewarna merah, potong dadu
250 g serutan es batu
Cara Membuat:
1.  Dadar: Tumbuk daun pandan dan daun suji dengan 100 ml air, peras sisihkan airnya.
2.  Campur semua bahan dadar, aduk rata. Saring. Panaskan wajan datar anti lengket, tuang satu sendok sayur adonan. Masak hingga matang dan menjadi dadar tipis. Lakukan hingga adonan habis.
3. Ambil satu lembar adonan dadar, isi dengan 1 buah pisang. Gulung dan bungkus hingga pisang tertutup adonan dadar. Bungkus dengan daun pisang. Kukus selama 20 menit atau hingga pisang matang. Angkat, potong-potong. Sisihkan.
4.  Bubur: Campur semua bahan bubur, aduk rata. Masak sambil terus diaduk-aduk hingga bubur matang dan tekstur mengental. Angkat. Sisihkan.
5.  Penyelesaian: Siapkan mangkuk saji, masukkan bubur, potongan pisang hijau, potongan agar-agar dan es serut.
6.  Sesaat sebelum disajikan siram atasnya dengan syrup coco pandan atau syrup frambozen. Hidangkan segera.
Untuk 9 Porsi

PULAU BUNGIN SUMBAWA DI TENGAH LAUTAN JADI PULAU TERPADAT DI DUNIA

NusaNTaRa.Com byLaDollaHBantA,         R    a    b    u,       2    0         A    p    r    i    l        2    0    2    4 Pulau Bungin d...